chapter 18

125 63 31
                                    

Hari Jum'at pun tiba pagi yang cerah ini menyambut kita dengan sangat baik,, tapi tidak dengan kelasnya Rasya sepertinya kelas ini akan turun hujan. teman - temannya pun sudah pada mengetahui bahwa Shahnaz akan pindah sekolah.

"eh si Shahnaz kaga masuk sekolah? apa dia udah pindah?" tanya Ripka.

"kaga dia masuk tenang Ripka tapi sekarang udah - - " jawab Andini yang menjelaskan tetapi belum sampai semua sudah di potong kebiasaan.

"udah apaan din?! gak kita belum kasih dia apa apa!" bentak Ica yang sudah merasa sedih.

"eh itu dia!!!! Shahnaz!!!!!!" teriak Rasya yang berlari ke pintu kelas seakan ingin memeluknya dan di ikuti oleh teman - temannya di belakang.

"huh nas kirain gue lo udah pindah...." gumam Ayu

"nas kita nanti main ya nas" ucap lagi Najwa.

"oke nanti kita main sepuas kalian sampai jam berapa aja" balas Shahnaz dengan penuh semangat membuat teman - temannya merasa senang sekali.

Teman - temannya menjauh dari Shahnaz seakan ingin berundingin sesuatu, maybe rencananya mau ngasih kado / hadiah kejutan entah lah.

Shahnaz yang seakan mengerti apa yang teman - temannya bicara ia memilih untuk ke tempat duduk dia yang letaknya di belakang bersebelahan dengan Rasya. 

"eh gimana nih rencananya??" ucap Andini yang seraya memikirkan juga.

"eh gue tau!" sahur Ayu yang sudah berfikiran sesuatu.

"apaan gece!!" tidak sabar sabar sekali Rifka ini.

“jadi... Nanti pas istirahat . Ada yang beli barang ke tukang poto kopi disebelah tuh siapa nanti yang beli?" ucap Ayu yang menjelaskan rencananya secara perlahan agar mudah di pahami.

"Ripka, Najwa, Rasya" tunjuk Andini

"nah yaudah tuh, nanti istirahat beli bingkai foto yang agak gede tapi gak gede banget sedang lah terus nanti lo bawa handphone lo cetak foto - foto kita yang rame rame" ucap Ayu yang di jeda sedikit.

"lo cetak kan tuh foto nah lo beli karton warna - warni apaan aja dah terah lo pada dan sama lem juga eh sama gunting juga tuh" lanjut Ayu.

"buat apaan anjir?"

"jadi gue bikin rencana di bingkai tersebut ada foto kita dan juga kata - kata yang lucu gitu biar dia kalo kangen kita tinggal liat bingkai yang kita bikin gitu...." jawab Ayu. 

"nah ide bagus tuh gue setuju banget jadi gak bakalan ilang gitu terus dia pajang pajang kalo dia kangen tinggal liat muka kita aja di bingkai" balas Ica yang setuju dengan rencana yang dibuat oleh Ayu.

"oke kita patungan berapa - berapa?" sahut Andini.

"10 ribu?"

"iya 10 ribu kumpulin ke Najwa"

Setelah berundingnya selesai akhirnya kembali ke tempat Shahnaz berada Shahnaz yang sedang berbincang - bincang dengan anak laki dibelakang.

"eh anak cowo ngajak main bareng lagi gimana?" tanya Shahnaz

"ya udah gapapa biar rame" balas Andini dan Ica berbisik ke Ayu, bisik ada ya kira - kira.

Bel istirahat pun terdengar jelas membuat yang sedang pusing karena belajar matematika itu pun sangat senang menyambut istirahat ini.

"eh ayok jajan!" ucap Shahnaz

"ayo gece nanti keburu rame lagi" balas Andini sambil lari menuju keluar kelas.

"tungguin dinn eh lo pada kaga jajan??" ucap Shahnaz sambil lari dengan kepala yang menghadap ke temannya.

"kaga, awass nass depan pintu!!!" balas Rasya dan membuat Rhahnaz menghadap kedepan dan....

VERLOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang