chapter 25

95 46 26
                                    

cinta yang di paksa itu gak akan berarti walaupun udah dapet cintanya itu.
-Genta-

Keesokan harinya bel sudah masuki jam pertama pelajaran para pelajar sangat senang karena upacara bendera ini sangat cepat tidak seperti kemarin - kemarin.

"tumben ya, ga banyak bacot tu guru biasanya kan kalo pidato lama bet alhamdulillah si makasih dah gue sama tuh guru" oceh Ica seraya berjalan menuju kekelas.

Sudah sampai kelas dan kebetulan kelas kita sudah ber Ac alhamdulillah ada kemajuan sekolahan ini wk, Rasya dan teman - teman pun duduk di tempat biasa ya di tempat Ica lah.

"eh gue deg - degan mana si Elang lagunya bahasa Inggris lagi" ucap Najwa dengan wajah khawatir.

"bon ini kan Miss Silvi guru bahasa Inggris, masa nyanyinya bahasa Jawa" ucap Rifka seraya menekan kata - katanya.

Bon? Oh iya bon itu Gorbon itu sebutan yang di bikin oleh Shahnaz waktu itu terdengar aneh di panggil Gorbon tapi lama - lama sangat nyaman dengan memanggil dengan sebutan bon.

"iya juga ya, guru bahasa Inggris pasti lagunya bahasa Inggris ah demek untung lo pinter" sahut Najwa dengan panggilan yang sangat lucu.

Demek? Rifka yang cantik itu di panggil Demek? Kalian tau ga demek itu apa? Tau lah pasti. Ini hanya panggilan ledek - ledekkan saja kok.

*maapin gue ya Najwa dan Rifka :'

"lu emang nyanyi lagu apa si emang?" tanya Ayu kepada Najwa.

"Falling Good bon? ea bocah tik tod langsung nengok" ledek Rasya.

"ye ee lo" balas Andini dengan muka kesal, jutek, dan sinis.

"wee ngapa nich kayanya lagi marahan nich? Woy rul ay ay lo kenapa nih!" teriak Ica.

Andini pun yang mendengar Ica berbicara seperti itu tidak segan - segan untuk mengijak kaki Ica ya benar saja Ica yang teriak - teriak kesakitan dan memegangi kakinya yang panas itu karena tergesek - gesek.

"udah din udah, lo kenapa marahan sama dia?" tanya Ayu dengan nada lembut selembut kata - kata mu saat pedekate.

Ayu adalah penasihat sejati sekaligus panutan teman - temannya.

"gue kesel anjir sama dia. Dia begitu yu tidur mulu keselkan gue jadinya" jawab Andini dengan nada agak di rendahin sedikit.

"udah kerja kelompoknya?" tanya lagi Ayu.

"udah kerja kelompok mah, lancar itu mah"

Guru pun datang jam pelajaran pun sudah di mulai perasaan senang bercampur ketakutan itu sudah menguasai pikiran salah satu siswa.

"oke masuk semua ya, Miss mau panggil untuk nomor urut pertama ya siap - siap ya" ucap guru itu.

"Miss dari belakang Miss jangan dari depan" teriak salah satu murid mungkin dia nomor absen pertama.

"random yang akan Miss pilih, biar enak kalian duduknya berdua - dua"

Setelah Rasya mendengar apa yang Guru itu bicarakan sontak langsung matanya teralihkan ke arah Genta, Genta yang seakan sudah mengerti Genta pun beranjak dari tempat duduknya itu dan tidak lupa untuk membawa gitarnya.

"siap?" tanya Genta tapi Rasya masih belum paham apa yang Genta katakan 5 menit pun kemudian Rasya baru memahami apa yang Genta katakan itu.

"heem" jawab Rasya dengan singkat Genta yang menunggu jawabannya sekitar 5 menit Rasya cuman jawab 'heem' Genta masih belum paham Rasya kenapa?.

VERLOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang