Setiap keluarga pasti punya masalah.
setiap keluarga juga pasti punya jalan keluar.Rasya pun sudah tertidur nyenyak.....
Pagi pun tiba, gelap yang berganti dengan cerahnya matahari. Di waktu pagi membuat udara di pagi hari yang sehat nan sejuk untuk dihirup karena belum terkena polusi - polusi udara dari kendaraan yang berasap.
Rasya pun ikut terbangun karena pantulan cahaya matahari yang terang benderang membuat matanya menyipit.
"Bangun sayang udah pagi" ucap Riana seraya membuka jendela yang membuat sinar matahari pagi itu masuk ke dalam kamar Rasya.
"Haaa iya mamah cantik" ucap Rasya yang sambil menutup mulutnya.
"Mandi dulu gih sana bau tuh ih,"
"Oh ya nanti kan mama mau bikin kue lagi, mau ikut gak?" ucap Riana perlahan duduk disamping putri cantiknya itu.
"MAUUU DONG" ucap Rasya dengan penuh semangat.
"Yauda sana mandi"
"Siap laksanakan!"
Rasya pun keluar kamar dengan senyuman manisnya dengan rambut yang masih basah, ia canggung ingin berbicara namun,
"Emm m-mah mah" ucap Rasya dengan gugup
"Kenapa?" balas Riana
"Ayah kok belum pulang - pulang??""Ohh Ayah kamu lagi susah dihubunginya soalnya kan di Batam, mungkin aja jaringannya jelek disana. Sabar ya sayang pasti Ayah inget pulang kok."
"Jauh banget mah" tatapan Raya yang sendu membuat Riana tak tega melihatnya.
"Sabar ya sayang Mamah juga kangennn bangett, tapi mau gimana lagi? Takdir juga yang membuat ayah kesana ke tempat yang jauh,"
"Lagian ayah kan disana untuk bekerja, bukan senang-senang, doain yang terbaik ya buat ayah walaupun kamu kurang jarang ketemu sosoknya." ucap Riana sambil merangkul Rasya.
"Hm iya ya mah, semoga ayah sehat terus."
Keluarga Rasya yang sangat sederhana, rumah yang minimalis ditempatkan oleh Rasya, Riana, dan Erlangga. ayahnya? ya dia sedang sibuk mencari uang untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya, Rasya yang kurang dekat dengan ayahnya Rasya jarang sekali mengobrol dengan ayahnya. Karna jarak yang membuat mereka regang, Rasya ingin sekali bercerita tentang hidup dia tentang bagaimana disekolah, Rasya ingin sekali bercengkrama dengan sosok ayah. Rasya suka iri dengan temannya yang di antar jemput dengan ayahnya, iri sekali tapi mau gimana lagi, Rasya tetep bersyukur walaupun ini keadaan.
Mungkin di luar sana ada yang lebih parah lagi kondisinya dari Rasya karena hal itu Rasya pun selalu bersyukur.
Kebetulan Rasya hari ini libur sekolah karena abis pergi ke Bandung dan besok juga libur karena hari Minggu. jadi, Rasya pun sangat senang karna libur panjang gak panjang banget si.
"Udah wangi belom mahh?" tanya Rasya sembari memutarkan badannya.
"Hm wangii banget, ajak ade kamu gih sana mau bantuin bikin kue ga?" balas Riana.
"Siap laksanakan!"
"Dek mau bantuin bikin kue ga?" ucap Rasya
"Ha nggak ah mau dikamar aja, lagian aku belom mandi" balas Erlangga sambil memandangi handphonenya.
"Mandi kamu! bau tau hahha" ujar Rasya sambil tertawa.
"Wangi tauu"
"Iya dah seterah kamu aja deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
VERLOREN
Teen FictionSEDANG DIREVISI! Bianca Rasya, sipemilik cerita ini. Yang baru masuk SMA dan merasakan indahnya masa-masa SMA. Bertemu, dekat, jatuh cinta, dan memulai hubungan. Ya seperti indahnya menjalani sebuah hubungan saja, namun karna tragedi tersebut si p...