bahagia ku sangat sederhana, kamu senang aku senang.
Maaf banget ya aku jarang update :'
.
.
.
.Rasya pun langsung berlari ke tempat
duduk dia yang di susul oleh Genta di belakang, Genta selalu membuntuti Rasya. Membuat salah satu orang yang benci dengan Rasya menahan amarahnya.'awas aja lo sya tunggu tanggal main aja' batin seseorang.
"jago juga lo" ujar Andini kepada Rasya yang perlahan Rasya duduk yang berdampingan dengan Genta.
"iya lah jago, sedangkan gue adenya Ariana Grande" ucap Rasya dengan percaya diri.
"nyesel sih gue bilang gitu" ucap Andini sembari memutarkan bola matanya.
Rasya pun tertawa saat mendengar ucapan Andini. Bahkan Genta pun ikut tertawa karena wanita itu sangat lucu kalau tertawa.
Bel istirahat pun berbunyi sangat keras membuat Rasya dan yang lain itu pun bersemangat untuk ke kantin dan memakan yang ingin mereka santap.
"mie ayam satu sya" sahut Ica yang sudah terduduk di bangku kantin sekolah.
"5 mie ayam sama lo jadi 6 berarti" ujar Ayu yang seperti sudah tau apa yang temen - temennya itu pesan.
"minum es teh Pak Deh" ujar Najwa.
"oke, tolongin gue lah masa gue sendirian?" tanya Rasya sembari melihat Rifka dengan tatapan meminta tolong.
"kenapa harus gue? ya udah deh spesial hari ini" jawab Rifka seakan sudah paham.
"tapi gue bawa es aja ya sya"
"iya njir!"
Setelah rasya dan Rifka memesan dan akhirnya Rasya pun membawa nampan yang terdapat mangkuk berisi mie ayam pesanan mereka sedangkan Rifka membawa es teh manis buatan Pak Deh.
Kantin tempat yang enak buat bolos pelajaran dan kantin ini sudah banyak anak - anak murid yang lain, mereka berdua pun sangat berhati - hati apa yang mereka bawa.
"misi air panas" ucap Rasya yang paling depan dan di susul oleh Rifka di belakang.
"eh awas dong. Gue mau lewat" ucap Perempuan itu sambil menyenggol nampan yang terdapat mangkuk itu dengan sengaja.
BRUK!!!
"agh panas" desah Rasya dan Perempuan itu tertawa terbahak - bahak bersama temen barunya itu.
"SIAL LO!" bentak Rifka seraya tangannya menopang Rasya yang sudah basah terkena air mie ayam di tambah merahan saus dan sambal.
Teman - temannya Rasya pun langsung beranjak dari tempat duduk itu dan menghampiri keributan itu.
"eh apaan - apaan nih!" ucap Ayu yang baru saja datang dan langsung memarahi Perempuan itu.
"gue tau kok lo anak yayasan ini, tapi lo ga sama sekali mencerminkan kalo lo anak dari yayasan ini!" ucap Najwa yang sudah terbawa emosi juga.
"wah udah berani angkat bicara lo wa haha" ucap Perempuan dengan tertawa iblis.
"bawa ke uks aja. Ferisha gue yang ngatur" ucap laki - laki itu. Ya siapa lagi kalo bukan Genta, Genta yang bersama teman - teman nya pun angkat bicara.
"ta jangan bikin dia sakit" ujar Rasya.
"tenang sya"
'nih orang baik banget sih makin suka gue' batin Genta dan Genta pun mengangguk sesekali tersenyum.
Sudah berada di uks Rasya pun menggantikan bajunya dengan baju yang di kasih oleh Bu Rari karena Bu Rari adalah wali kelas.
"lo kenapa sih? Lo kenapa masih peduli sama orang kaya gitu sya? Buat apa di baikin tapi dianya malah seenaknya? Sya gue tau, sabar itu ada batasnya tapi ini di luar batas sya! Lo ga bisa gini terus ga harus lo ngalah mulu" ucap Ayu.
"semua orang pasti buat kesalahan yu, dia mungkin ga sengaja apa mungkin dia ga liat?. Kita kan ga tau gue selalu inget kata ayah gue setiap manusia pasti punya kesalahan dan kita ga boleh dendaman ga bagus" balas Rasya dengan penuh kesabaran.
"lo mau dia selalu se - enaknya sama lo?" tanya Andini dengan tatapan serius.
"gak" jawab Rasya sambil termenung.
Ditempat lain....
"lo harus sabar gen" ucap Bimo
"insyaallah"
"lo! Ngapain lo masih kaya gitu? Gue ga mau main kasar sama lo karena lo perempuan!" ucap Genta dengan tangan yang sudah menggumpal pertanda sangat marah.
"gue gak mau lo deket - deket sama dia gen!" ucap Ferisha yang tidak malu itu.
Genta pun berdecik dan langsung menarik tangan perempuan yang tidak ada akhlak.
"aghh sakit gen tangan gue" ringis Ferisha.
"dia lebih sakit dari apa yang gue lakuin ke lo, gue kasih peringatan kalo lo gangguin cewek gue. Ga segan - segan gue bikin malu lo" ucap Genta sambil berbisik ke Ferisha membuat Ferisha ketakutan.
Genta yang masih belum puas dan Genta pun langsung mengambil minuman jus jeruk dan menguyur ke tubuh Ferisha.
Tertawa pun terdengar di kantin ini suara bisikan pun terdengar.
'kenapa gak di bunuh aja sih'
'harusnya pake kuah mie ayam juga tuh'
'ya ampun kaka kelas gue licik juga'
'idih anak yayasan begitu'
Teman - temannya pun langsung membantu dan menutupi payudaranya itu karena sangat tembus pandang.
"lo semua gak guna!" bentak Ferisha.
'dasar gak tau diri udah dibantu juga, kalo gak ada kita juga lo gak punya temen' batin salah satu dari temannya.
"lo! Ga usah bacot bisa ga, ga guna ga guna tanpa kita lo juga ga temen inget itu" ucap Intan seraya membantu temannya itu.
"nah udah dah lo gak usah berisik gue bakalan bantuin lo buat hancurin Rasya"
Ferisha sudah menggunakan jaket Intan dan mereka juga sudah berada di kelas tatapan pada ke mereka semua.
Tidak lama kemudian pun Genta dan yang lainnya memasuki kelas baru saja masuki ke dalam ruang kelas langsung mendapatkan sinisan dari perempuan itu.
"udah sya jalan aja jangan diliatin" gumam Genta yang sembari membantu Rasya berjalan.
"iya ta" lirih Rasya.
Mereka semua berjalan menuju tempat mereka yang berada di belakang dan melewati tempat perempuan itu.
"ups gak sengaja hahahha" ucap Ferisha dengan kaki yang sengaja menghalangi jalan Rasya dan Genta.
"ayo sya bangun, maaf gue ngelepasin lo" gumam Genta sambil menyodorkan tangannya.
"bukan salah lo ta, tapi salah orang yang ga tau malu"
"haha siapa sih sya siapa?" tanya Ayu sambil tertawa meledek.
Ferisha berdecik sebal ke arah Rasya dan Genta yang tengah bermesra”an.
"lo tuh kalo mau ngerjain orang jangan prontal banget harus secara halus" ucap seseorang yang menghampiri Ferisha.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
VERLOREN
Teen FictionSEDANG DIREVISI! Bianca Rasya, sipemilik cerita ini. Yang baru masuk SMA dan merasakan indahnya masa-masa SMA. Bertemu, dekat, jatuh cinta, dan memulai hubungan. Ya seperti indahnya menjalani sebuah hubungan saja, namun karna tragedi tersebut si p...