chapter 27

76 29 16
                                    

jangan buat masa lalu lo menghancurkan masa depan lo.

- Genta -

"lo tuh kalo mau ngerjain orang jangan frontal banget harus secara halus" ucap seseorang yang menghampiri Ferisha.

"siapa lo?!" tanya Ferisha dengan menunjuk ke arah perempuan di depannya.

"kenalin gue Aurora"  balas perempuan itu dengan sangat sopan sekali.

"mau gabung ke geng gue gak?" tawar Ferisha sambil menyodongkan tangannya.

"boleh" balas Aurora sambil berjabat tangan dengan Ferisha yang bertanda deal.

"lo anak baru?" tanya Ferisha.

"iya gue anak baru, gue pindahan dari Batam" balas Aurora

Latasya Aurora Keana adalah anak baru yang pindahan dari Batam. Dia sangat cantik banget orang terpandang sangat royal sekali orangnya. Ia tinggal pindah ke Jakarta karena ada urusan yang penting.

"lo duduk dimana? Sama gue aja" ucap Ferisha dan memberikan kode kepada Intan untuk beranjak dari tempat duduk dia sekarang.

"terus gue?" tanya Intan dengan muka kasian.

"sama Dewi aja diakan alone" usul Ferisha dan membuat Intan mengambil tas dan buku tulisnya di dalam kolong mejanya dengan kesal kemudian Aurora pun duduk di samping Ferisha.

"lo benci juga sama Rasya?" tanya Ferisha yang masih belum paham kenapa dia tahu nama Rasya.

"iya, gue benci dia karen - - -" jawab Aurora dengan perkataan yang terpotong karena wali kelas datang ke kelas mereka.

"Assalamualaikum anak - anak" ucap Bu Rari dengan salamannya dan di balas dengan sambutan yang sangat baik.

"Waalaikumsalam bu" balas Murid.

"pertama - pertama Ibu mau panggil Latasya Aurora Keana, kalian pasti belum menyadarikan kalo kelas kita ada siswi barukann?" ucap Bu Rari dengan memanggil Aurora maju kedepan membuat Aurora pun berdiri dari tempat duduk.

"lah iya ya, baru nyadar kalo ada doi gue" sahut Rian dengan mengeluarkan rayuan - rayuan buaya daratnya.

"anjir cantik banget dah" sahut dari para penghuni laki - laki membuat perempuan yang mendengarnya sangat enek sekali.

"ay mata ay" ujar Andini kepada kekasih hatinya.

"gak ay tenang aja" balas Fairul dengan senyuman ke arah Andini.

Tetapi beda dengan Genta yang sibuk mengobrol berduaan di belakang bersama Rasya sampai - sampai mereka tidak menyadari kalau ada pengumuman dan ada Guru di depan.

"eh kalian berdua. Rasya Genta! Dengarkan apa yang didepan bicarakan!" tegas Bu Rari seraya melemparkan penghapus papan tulis ke arah tempat Genta dan Rasya berada.

"aduh anjir Haha" ucap Rasya sambil tertawa dan mengambil penghapusanya dan mengasih lagi ke meja guru itu.

"maaf bu tadi saya berisik" ucap Rasya sambil menaruh penghapusanya ke meja itu.

"iya Rasya, lain kali hargai ya" balas Guru itu dengan tersenyum kecut dan Rasya pun berbalik untuk duduk kembali.

"oh iya Rasya" sahut Guru itu dan sontak saja Rasya langsung menghadap ke arah yang manggil.

"kamu kenalan nih namanya Aurora" ucap lagi Guru itu dan sambil memberikan kode kepada sampingnya.

Sontak saja Aurora menyodongkan tangannya ke arah Rasya yang berniat untuk bersalaman dan di sambut hangat oleh tangan Rasya.

VERLOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang