chapter 10

165 92 28
                                    

Bel pulang...

Waktu pukul 15:00 WIB

Setelah isoma, saatnya Rasya dan pasukan lain pun bersiap - siap untuk melaksanakan latihan paskibra, semua bergegas lari agar tidak kena omel oleh senior.

"Siap gerak... istirahat di tempat gerak!" ucap Reza dengan suara bulatnya, dia kakak kelas Rasya dan sekaligus senior paskibra disekolah.

"Assalamualaikum wr.wb. Selamat siang. Sebelum kita latihan kita berdoa terlebih dahulu berdoa menurut kepercayaan masing -  masing berdoa dimulai....." ucap Reza yang juga berdoa dan menundukkan kepalanya.

"Selesai"

Waktu pukul 18:30

Langit sudah menjelang malam, wajah sudah tidak terlihat baik -  baik saja.  Wajah kumal, lelah, letih semua terlihat jelas diwajah mereka, latihan sudah selesai saatnya pulang.

"Eh Sya gue duluan maaf nih gue dicariin sama nyokap gue" ucap Ayu

"Iya Yu gapapa gue naik ojek aja nanti di lampu merah, gue gak bawa handphone soalnya" balas Rasya

"Mau pake handphone gue gak?" ucap Ayu seraya menyodorkan handphonenya.

"Gak usah Yu lo duluan aja " balas Rasya.

"Eh gue juga duluan ya" ucap Andini

"Iya din, hati hati" balas Rasya.

Rasya pun hendak keluar gerbang, karena teman-temannya pun sudah pulang. Namun, seseorang memanggilnya.

"Sya! Tunggu!" ucap perempuan itu.

"Eh iya kenapa?"

"Kayanya lo cape banget? nih minum buat lo" ucap perempuan tersebut sambil menyodorkan air minumnya.

"Eh iya nih gue haus, makasih banyak loh gue minum ya?" balas Rasya dengan penuh semangat.

glek glek glek shuft

Perempuan tersebut pun tersenyum licik.

"Eh anterin gue Sya kekamar mandi" ucap perempuan tersebut.

'aduh kok gue puyeng ya kenapa ya ini? pala gue berat banget'

"Sya lo kenapa lo sakit? Eh gue kebelet pipis anterin gue dulu yok"

"Eh gue ga kenapa - kenapa kok, yaudah ayu ke kamar mandi gue tau kok ini kan malem lo takut kan sendirian?" ucap Rasya.

"Iya nih gue takut" balas perempuan tersebut dengan nada dingin.

Setelah berjalan menyusuri kelas kelas yang sudah tidak manusia dan sampainya ke kamar mandi......

Perempuan tersebut mendorong Rasya dengan keras sampai tersungkur ke dalam kamar mandi dan menguncinya dari luar, terdengar suara ketawa kepuasan dari perempuan tersebut terdengar jelas.

Bruk Bruk

"Woy apa - apaan nih! Bukain woy anjiing! Tolong bukain plis hiks"

"Teriak sekecang lo! nangis segede lo! Udah gak ada orang selain gue dan lo disini dasar perempuan gatel. Babay pelakor gue pulang dulu" balas perempuan tersebut dengan tertawanya seperti iblis.

"BRENGSEK LO!"

"Hiks gue takut, kepala gue sakit banget, gue butuh obat gue" ucap Rasya sambil memegangi kepalanya yang terasa berat dan matanya mulai berat juga.

"Arghh pake mimisan segala"

Kerudung Rasya yang banyak percikan darah dan bau amis, baju nya yang sudah kotor basah sudah sangat berantakan sekali.

VERLOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang