chapter 19

103 59 22
                                    

mau gimana? udh takdir.

Keesokan harinya bel sudah masuki jadwal istirahat sorak tertawa terlintas dipikiran, tanpa disadari itu hanya otak yang membuat tertawa itu selalu terngiang di kepala ketawa bareng bersama seorang itu.

Yang biasanya suara cempreng itu terdengar di telinga Rasya sampai membuatnya geram ingin mengambil pita suaranya tetapi sekarang sudah tidak ada hanya merenung saja.

Sekarang menyapa hanya dari kejauhan saat dia rapuh kita tidak ada disamping dia itu sangat menyakitkan, teman yang disana semoga lebih baik dari yang di sini semoga bahagia terus.

"huh gak nafsu istirahat gak usah yu mending video call - an sama Sanas" ucap Najwa.

Membuat yang kepalanya yang sedang asik tergeletak di atas meja itu dengan tiba - tiba bangun ya mereka bersemangat saat mendengar video call ke Shahnaz.

"kenapa gak dari tadi ya dongo banget si" kata Rasya dan dibalas oleh Najwa "otak pinter mah gini sya kadang suka dateng tiba - tiba" membuat Rasya menganguk - menganguk saja "iya wa iya".

Akhirnya terlihat dari layar handphone Shahnaz dia sedang tiduran di tempat tidur, oh iya dia katanya di sana sekolahannya masuknya siang karena dia masuk smp.

"nass mandi lo nas bau banget" ucap Andini yang sambil menutup hidungnya seakan baunya sampai sana.

"udah gue, eh kangen sama lo pada" terdengar suara tertawa kecil kecil dari telepon itu.

"terima yang sekarang aja kita gak bakal tau nas kedepannya gimananya, kita jalanin dulu hidup seperti ini Allah selalu bersama kita, kita selalu menitipkan diselipan doa doa ku untuk mu nas, kalo ada waktu kita main ke rumah lo ya nas" ucap Ripka dengan bahasa yang aga puitis dan membuat sontak mata menatapnya.

"tumben lo begitu" ucap Andini seraya memegangi kepala Rifka.

"gak jelas nas dia stres gak ada lo" ucap Rasya dan beradu mulut pun dimulai.

"lah lo sya yang gila! karena Shahnaz gak ada sampai - sampai lo ngomong sendiri di tempat duduk lo" balas Ripka.

"nah iya nas masa Rasya ngomong dewek terus ya sekarang dia suka halu gitu nas di sangka ada lo disampingnya, kasian banget dah nas dia dewekan duduknya" ucap lagi Ica.

"mana gak ada yang mau duduk sama dia karena dia gila nas kaya orang oon" timpal lagi oleh Ayu.

"boong nas boong!!!" teriak Rasya dengan mengambil alih handphone tersebut. membuat tertawa bersama walaupun berjaga jarak.

"udah dulu ya nas udah masuk bel soalnya dah nas see you jaga kesehatan nas nanti kita ke sana tunggu aja ya nas" ucap Ayu dan ia pun mengakhiri telponannya.

Telpon pun di matikan dan tidak berselang waktu akhirnya guru datang juga dan kita tidak istirahat alhamdulillah bisa irit, guru datang dan menerangkan materi dia yang akan di bawakan.

"oh iya jadi Miss akan bikinin kalian kelompok ya bahasa Inggris dan Miss yang akan milih, cowo dan cewe ya gak boleh ada penolakan!!" tegas Miss Silvi, masih ingat tidak? Guru yang paling the best forever.

"Ayu berdua Rian"

"Andini berdua Fairul"

Oh iya Andini sama Fairul masih pacaran woy dia langgeng banget dari kelas 7 so bangga banget sih yang mencomblangin jodoh gak kemana semoga merasa sampai ke pelaminan.

"ANJAY ANDINI UHUY" sorak dari pehuni laki - laki membuat guru itu pun tertawa ya guru semua sudah tahu kalau mereka jadian bahkan mamanya mereka sangat dekat,, nikah kaga ni?.

"sut diem diem haha" ucap Miss Silvi sambil tertawa.

"bagus mis bagus" balas dari siswa dan mendapat respon dengan mengangkat jempol ke atas membuat tertawa terdengar.

"Bimo berdua Sarah"

"Bagus berdua Ripka"

"Elang berdua Najwa"

"Genta sama si ta maunya?" tanya Mis silvi membuat Genta sontak menengok ke arah yang manggil.

"terah lah Mis urus beres aja mis saya" jawab Genta.

'Rasya ya allah semoga Rasya'

"sama Rasya ya ta, ya Genta berdua Rasya"

"nah iya Mis saya mau Mis" ucap Genta tanpa rasa peduli kepada temannya.

Setelah menyebutkan nama - nama yang membuat kelompok yang terdiri dari laki - laki dan perempuan itu pun sudah kelar, kelompok ini buat apa ya kira - kira??

"nah jadi Miss mau jelasin kita buat kelompok dan kalian duduk sama kelompok kalian ya" ucap Miss dan langsung pada pindah haluan ke kelompok masing - masing.

Kebetulan Rasya duduk sendiri akhirnya Genta yang menghampiri Rasya, terlihat wajah sangat senang di benak muka Genta.

"akhirnya ya sya gue bisa duduk berdua sama lo di belakang lagi sya" ucap Genta tetapi di hiraukan oleh Rasya dan mendapatkan ledakan dari depan.

"cailah jadian udh ta" ucap Andini dengan menghadap ke belakang tempat Genta dan Rasya.

"jangan berisik ya, Miss mau bilang kalau kalian tugasnya adalah ber nya nyi dalam bahasa Ing gris oke paham kan dah ya Miss waktunya sudah habis" ucap Guru tersebut sambil menekan kata - katanya itu.

"oh iya lagunya harus Barat dan itu harus yang berdua jam pelajaran saya ada Senin ya, besok Minggu dan kalian harus latihan jangan pacaran awas kalian!" lanjut guru itu.

"bye see you next time"
"bye Miss"

"besok aku kerumah kamu jam 8 harus udah bangun ya ay" ucap terdengar dari depan ya itu percakapan Andini dengan Fairul.

Sampai sekarang manggilnya 'ay' pas itu Rasya pernah menanyakan ay itu apaan si dan di balas oleh Andini ay itu ayang oon. wajar lah Rasya itu tidak pacaran lagi semenjak kejadian waktu itu yang menimpah dia tetapi dia sangat happy.

"ih masih pagi banget ay aku belum bangun dong jam segitu" balas Andini dengan cemberut.

"ay aku nyamper ke kamu jam 9 ya ay kamu harus wangi ya ay" ucap Genta dengan nada lebih sedikit kencang agar yang depan terdengar.

"oke ay nanti aku dandan yang wangi deh ay biar kamu makin sayang sama aku dah ay aku tunggu kamu besok hahahaha astagfirullah sakit perut gue ketawa mulu" balas Rasya dengan ledekan Rasya yang seakan paham dengan Genta yang hanya bercanda.

"oke ay dah muach" ucap Genta dengan tangan yang kiss bye.

"muach" di balas dengan kiss bye juga.

huh coba aja mereka pacaran...

"ye ee lu berdua samanya aja lu berdua" sahut fairul yang kesal dengan genta karena selalu meledeki dengan menyebut ay, ay, ay, ay dan ay.

TBC.

VERLOREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang