EAFK #23

1.6K 249 30
                                    

Tzuyu menggigit bibir bagian dalamnya sambil berjalan bolak-balik dengan ekspresi khawatirnya. Langkahnya kemudian terhenti saat pria Jeon itu tiba-tiba saja berada dihadapannya.

"Ada apa?"

Tzuyu hanya menggelengkan kepalanya lalu memutuskan untuk duduk. Sebenarnya ucapan ibu mertuanya cukup mengganggu pikirannya saat ini. Satu hal yang dia takutkan adalah Jungkook yang berubah pikiran saat dia mengatakan kondisinya saat ini. Dia memang belum melakukan tes apapun, tapi dari berbagai hal yang terjadi akhir-akhir ini dia yakin sudah ada Jeon kecil dalam rahimnya saat ini.

Jungkook menatap heran Tzuyu yang terus saja menggigit bibir bawahnya sambil sesekali meneguk air yang ada dihadapannya. Dia yakin Tzuyu menyimpan sesuatu sekarang.

Tzuyu terkejut saat Jungkook tiba-tiba saja menyentuh bahunya. Namun dengan tanpa rasa bersalah, Jungkook hanya tersenyum ketika Tzuyu menatapnya.

"Sebenarnya ada apa? kau sepertinya sedang banyak pikiran. Apa karena Yuna? apa dia mengancammu?"

"Ini lebih dari sebuah ancaman. Hidupku bahkan dalam bahaya."

"Bahaya?"

"Aku ha– hanya memikirkan bahan makanan yang habis, apa kita harus berbelanja hari ini?"

Jungkook semakin heran saat Tzuyu tiba-tiba saja meninggalkan dirinya dan berjalan menuju kamar mereka. Bahkan dia juga langsung menutup rapat pintunya.

"Apa yang terjadi padanya?"







Hati Tzuyu kini makin gusar. Haruskah dia melakukan check-up? tapi jika seperti itu dia akan lebih takut soal hasilnya. Tapi ucapan ibu mertuanya sungguh membuatnya berpikir jika dia memang sedang hamil sekarang.

"Ah, kenapa ini malah membuatku sangat khawatir?" Tzuyu kini memijat kepalanya. Dia sungguh bingung harus melakukan apa saat ini.

Netranya tertuju pada foto pernikahannya dengan Jungkook yang terpajang di kamar mereka. Hatinya mulai tersayat saat ingatan soal Yuna. Mungkin kehadiran Jeon kecil akan memperkuat hubungannya dengan Jungkook. Tapi dia masih memikirkan nasib Yuna. Bahkan dia masih sangat muda jika harus mengurus seorang bayi.

"Aku rasa tidak perlu melakukan tes apapun sekarang. Ah tapi aku sungguh tidak mau kehilangan Kookoo."

Tzuyu menghembuskan napasnya kasar. Hidupnya sungguh rumit sekarang. Bahkan ide soal membiarkan Jungkook menikah dengan Yuna tiba-tiba saja muncul dipikirannya.

"Ck, aku rasa aku mulai gila sekarang."

Tzuyu merasa kepalanya semakin pusing sekarang. Memikirkan banyak hal dalam waktu yang bersamaan membuatnya malah ingin sekali menghilang saat ini juga. Hingga dia merasakan pijatan lembut di kepalanya dan membuat dia sedikit lebih nyaman.

"Apa kau sungguh baik-baik saja?" tanya Jungkook yang membuat Tzuyu langsung membulatkan matanya karena seingatnya dia menutup pintu kamarnya tadi, "Bukankah kau istriku? kenapa kau memilih untuk menyembunyikan sesuatu dariku?"

"Ak-aku tidak menyembunyikan apapun," jelas Tzuyu dengan nada sedikit ragu.

"Sungguh?"

"Eoh," jawab Tzuyu yang kemudian menghentikan Jungkook untuk tidak memijat kepalanya lagi meskipun dia akui pijatan itu cukup membuatnya merasa tenang.

"Kepalamu pusing? aku bisa memijat kepalamu," jelas Jungkook namun hal ini justru membuat Tzuyu berbalik dan menatap Jungkook dengan tatapan yang cukup membuat Jungkook bingung, "Kenapa kau menatapku seperti itu?"

"Kau sungguh tidak akan meninggalkanku?"

"Untuk apa? aku sudah kehilanganmu sekali, jadi aku tidak akan mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya."

이건 바보라도 알아 (Even A Fools Knows)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang