Bonus Chapter

2.2K 203 11
                                    

"Jaeyu, appa pinjam tanganmu ya." Ini mungkin sudah ke sekian kalinya Jungkook membujuk putra kecilnya itu namun tetap saja tak berhasil. Pagi ini Tzuyu sudah sibuk dengan pekerjaan rumah, itulah kenapa Jungkook dengan percaya dirinya mengajukan diri untuk memandikan Jaeyu. Dia tak masalah jika memandikan Jaeyu, masalahnya sekarang dia kesulitan untuk memakaikan baju pada putra kecilnya yang kini sudah mulai bisa berguling.

"Jaeyu, halmeoni akan kemari, kau harus pakai baju, berikan tanganmu."

Jaeyu langsung saja menangis karena Jungkook terus memaksanya. Padahal dia masih ingin bermain-main.

"Appa tahu tangan appa ada 2, tapi appa ingin punya 4 tangan jadi appa harus pinjam tanganmu."

Tzuyu yang kebetulan lewat di depan kamar mereka itu hanya bisa menahan tawanya. Jungkook sungguh tak pernah mengerti bagaimana cara mengurus seorang bayi.

"Jaeyu, eomma pinjam tanganmu, ya?" Jungkook membelalakan matanya tak percaya saat Tzuyu dengan mudahnya memakai baju itu untuk Jaeyu. Setelahnya Tzuyu langsung saja menggendong Jaeyu dan menatap Jungkook. "Appa, lain kali bicara dengan lebih lembut dan sambil tersenyum. Ayo Jaeyu, kita harus berjemur."

"Tzuyu, tadi aku sudah melakukannya."

"Tapi sepertinya Jaeyu tidak percaya padamu. Lain kali kau harus belajar lagi."

*
*
*

Tzuyu kini sedang menonton TV sambil memangku Jaeyu dan memakan camilan kesukaannya. Dia menoleh menatap suaminya yang sungguh terlihat lesu itu. Dengan cepat Tzuyu melambaikan tangannya kemudian menepuk bagian sofa di sampingnya agar Jungkook menghampirinya dan duduk disana.

"Kenapa kau sangat lesu?"

Jungkook tak menjawab. Dia langsung saja mengambil alih Jaeyu kemudian meletakan kepalanya di pangkuan Tzuyu.

"Jaeyu, appa juga ingin bersama eomma."

Tzuyu hanya menahan tawanya ketika Jungkook justru mengadu pada Jaeyu. Akhir-akhir ini Tzuyu memang lebih memperhatikan Jaeyu di banding Jungkook. Masalahnya setiap kali mereka berdua bersama, Jaeyu pasti akan menangis meskipun dia baru saja tertidur.  Namun kali ini Jaeyu malah tertidur dengan pulas sambil terngkurap di dada Jungkook. Ini sungguh jarang.

"Dia masih tertidur. Aku pikir dia akan terbangun. Aku akan menidurkannya di kamar," jelas Jungkook yang kemudian beranjak secara perlahan agar Jaeyu tak terbangun.

"Jaeyu, izinkan appa menikmati waktu bersama eomma, tidurlah yang nyenyak," bisik Jungkook yang diiringi dengan senyumannya.

Jungkook meletakan Jaeyu di box bayinya, menepuk pelan dadanya agar bayi kecil itu tidak terbangun sebelum akhirnya dia menarik selimut kecil itu untuk menutupi tubuhnya. Dengan segera Jungkook melangkahkan kakinya menuju ruang tengah dimana Tzuyu masih asyik menonton acata TV kesukaannya.

"Tzuyu, kau tidak mengantuk?" tanya Jungkook yang tentunya membuat Tzuyu langsung menggeleng. Padahal hampir setiap malam dia harus terbangun karena tangisan Jaeyu.

"Tzuyu ayo jalan-jalan."

"Bagaimana dengan Jaeyu?"

"Kita titipkan saja pada eomma atau Chan."

"Chan oppa kan mengurus perusahaan, mana mungkin jika dia juga harus mengurus bayi. Tidak perlu jalan-jalan."

"Tzuyu, kau selalu mengurus Jaeyu jadi sesekali kita harus jalan-jalan, bukan?"

Tzuyu tersenyum. Dia benar-benar bersyukur mendapatkan suami yang sangat pengertian seperti Jungkook. Bahkan tak jarang juga Jungkook meminta Tzuyu tidur saja saat Jaeyu menangis meski pada akhirnya Tzuyu juga harus tetap bangun karena tangisan Jaeyu yang tak kunjung berhenti.

*
*
*

Tzuyu dan Jungkook saat ini duduk di pinggir jalan sambil menikmati ice cream yang mereka beli. Bahkan tak jarang mereka juga saling menjahili hingga ice cream yang mereka pegang mengotori wajah mereka.

"Kita seperti anak kecil," gumam Tzuyu yang membuat Jungkook hanya mengangguk setuju karena pada kenyataannya, mereka seperti sepasang anak sekolah yang sedang berkencan dengan cara sederhana.

"Apa kita harus pergi ke suatu tempat lagi?"

"Kemana?"

"Kemanapun yang kau mau."

"Bagaimana kalau berbelanja?" tanya Tzuyu yang langsung mendapat persetujuan dari Jungkook. Jungkook tak masalah jika harus menghabiskan banyak uangnya untuk Tzuyu karena dia tahu uangnya tak akan pernah bisa menggantikan semua hal yang Tzuyu berikan untuknya dan Jaeyu.

Mereka memutuskan untuk berjalan kaki saja sambil bergandengan tangan. Menurutnya ini adalah hal yang paling indah yang dia rasakan.

"Kau tahu? ini seperti flashback. Saat kau lelah dengan semua tugas-tugas kuliahmu, kita sering memutuskan berjalan sambil bergandengan tangan seperti ini, bukan?"

"Dan kau akan menawari kopi americano padaku."

*
*
*

"Tzuyu, apa kau tidak akan memilih sesuatu untukmu?" tanya Jungkook saat melihat trolly belanjaan itu di penuhi dengan kebutuhan Jaeyu dan juga dirinya saja. "Tzuyu."

"Hm? memangnya aku harus memilih? ini bahkan lebih penting."

"Kalau begitu aku yang mencarikan untukmu."

Meski Jungkook tak tahu apa yang biasanya Tzuyu gunakan, tapi sedikitnya dia tahu soal beberapa kesukaan Tzuyu. Ah ya, yang dia ingat hanya sabun yang Tzuyu sukai. Apa dia perlu bertanya pada Tzuyu? jika dia harus bertanya, itu hanya akan terkesan jika dia tak tahu apapun mengenai Tzuyu.

"Aku akan memilih apapun yang biasanya aku lihat di rumah."

"Aigo, apa itu tidak terlalu berlebihan?" tanya Tzuyu saat Jungkook membawa banyak sekali barang di tangannya. Dari mulai sabun hingga sabun. Dia tak percaya jika dalam 15 menit Jungkook bisa mengumpulkan barang sebanyak itu.

"Aku tak yakin dengan pilihanku."

"Woah, kau memilih yang tepat. Facial foamku memang sudah habis, dan kau membeli yang sama persis dengan yang selalu ku pakai, gomawo,"

"Ayo cepat, kita harus segera pulang, aku sedikit khawatir pada Jaeyu."

*
*
*

Tzuyu sedikit terkejut ketika Jungkook tiba-tiba saja memeluknya, meletakan dagunya di pundaknya. Tzuyu hanya tersenyum kemudian mengusap pipi Jungkook dengan tangannya.

"Aku harus memasak makan malam dulu, tapi jika kau mengantuk kau bisa tidur duluan saja."

"Aniyo, mana mungkin aku harus meninggalkanmu. Aku akan menemanimu dulu."

"Arasseo."

Jungkook kini memejamkan matanya. Menurutnya aroma tubuh Tzuyu sungguh membuatnya merasa sangat tenang. Bahkan dia bisa saja tidur sambil berdiri seperti saat ini.

"Kookoo, lebih baik kau tidur saja."

"Tidak, aku ingin menemanimu."

"Baiklah, tapi jika kau mengantuk kau harus tidur."

Jungkook melepaskan pelukannya, membiarkan Tzuyu berjalan menuju meja makan untuk menyantap makan malamnya. Tzuyu hanya tersenyum melihat Jungkook yang kini justru tertidur di meja makan. Dia yakin hari ini sepertinya membuat Jungkook sangat lelah. Dari mulai kencan hingga belanja. Tapi dia salut karena Jungkook masih mau menemaninya.

이건 바보라도 알아 (Even A Fools Knows)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang