4. sorry

1.3K 117 22
                                    

"hah!?"

"iya shen. saking sayangnya, pak chanyeol tuh bakalan ngehukum berat, bahkan sampek ngeluarin murid di sekolah ini kalau berani cari masalah sama kak jimin karena dia anak satu-satunya pak chanyeol"

shena terdiam mendengar penjelasan panjang lebar yaera tentang senior yang ia usir dengan tidak hormatnya beberapa waktu lalu.

shena merutuki kebodohannya sendiri. yang ada dalam pikirannya sekarang hanya rasa takut jika ia dikeluarkan oleh ayah dari seniornya itu.

"lagian kamu tadi kenapa kok motong omongannya kak jimin sih shen? kalau aku liat sih kayaknya dia tadi mau minta maaf sama kamu. terus tiba-tiba kamu potong gitu aja dan yang paling parah kamu ngusir dia"

"a-aku tadi kebawa emosi ra, aku nggak sadar kalau dia mau minta maaf sama aku. aku udah nilai dia nggak sopan sejak kejadian tadi. jadi ya karena emosi, mulut aku spontan motong omongannya dan ngusir dia," ucap shena dengan raut takut, sedikit merasa bersalah akibat ulahnya sendiri.

"walaupun kak jimin itu terkenal galak, kaku, angkuh dan lain-lainnya, sebenernya kak jimin juga punya sisi baik. dia itu sopan banget, ya walaupun sopannya itu beda dari yang lain, tapi dia bakalan minta maaf kok kalo ngerasa salah. nggak liat siapa atau jabatannya. walaupun sama junior kelas sepuluh dia juga bakalan minta maaf kalo emang salah"

shena diam tak bergeming setelah mendengar kata-kata yaera, ia bingung. sekarang yang ia rasakan campur aduk dalam dirinya, rasa takut akan kemarahan pak chanyeol, rasa bersalah pada seniornya, dan... rasa ingin meminta maaf secara langsung?

"ra kakak yang tadi itu kelas apa? siapa tadi namanya? kak jimin? iya kak jimin. aku mau minta maaf langsung sama dia. aku nggak enak banget sama dia"

"dia kel- hah!? apa kamu bilang? minta maaf langsung? ketemu langsung? kamu beneran shen?"

"iya ra aku serius. udah sekarang kamu jawab, kak jimin kelas apa? nanti pulang sekolah aku mau ke kelasnya buat minta maaf langsung sama dia"

"12-IPS 1. kamu kesana sendirian shen? mau aku temenin nggak?"

"nggak usah deh ra, kamu nanti langsung pulang aja. aku bisa sendiri kok, lagi pula ini kan emang salah aku. jadi ya aku harus minta maaf sendiri. makasih ya udah nawarin"

segaris senyuman manis yang tercipta pada wajah jelita shena membuat yaera pasrah dengan keputusan temannya ini.

"yaudah, sekarang ke kelas yuk. udah mau bel masuk," ajak shena setelah melihat jam tangan yang melingkar cantik pada pergelangan tangan kirinya itu telah menunjukkan waktu istirahat akan habis.

********

*skip bel pulang*

"shen kamu yakin kesana sendirian?" tanya yaera kembali meyakinkan shena sembari mengemas alat tulisnya untuk bersiap pulang.

"iya yaera-kuu, udah deh tenang aja. segalak-galaknya kak jimin nggak mungkin nggigit aku kan?" gurau shena untuk memberikan sedikit lelucon pada temannya itu agar tak terlalu memikirkannya.

"haishh, terserah deh," geram yaera merespon lelucon garing shena.

dengan langkah yang gusar, gadis jelita itu menyusuri lorong sekolahnya untuk mencari keberadaan kelas seniornya yang ingin ia temui.

langkahnya terhenti setelah atensinya menemukan kelas yang ia cari-cari.

XII-IPS 1

ia pun bergegas masuk ke dalam kelas tersebut, sebelum sosok yang ia cari meninggalkan kelasnya.

tok tok tok,

"p-permisi kak," salam shena lirih ketika mendapati dua sosok laki-laki yang tengah fokus pada tumpukan kertas di hadapannya itu.

"iya?" salah satu dari mereka mengangkat pandangannya dan merespon salam yang shena berikan. namun bukan park jimin, senior yang shena cari. melainkan laki-laki yang ada di samping seniornya itu. "kamu siapa? sedang mencari siapa?"

"k-kak ji-jimin," gumam shena ragu, sebab tiba-tiba rasa takut kembali menyerang dirinya. "s-sa-saya ingin bertemu k-kak jimin"

sang pemilik nama tersebut pun mengalihkan atensinya pada shena setelah merasa namanya terpanggil.

alis jimin menyatu setelah mendapati sosok shena telah berdiri di kelasnya. "gadis tak sopan itu?" gumam jimin.

tanpa menunggu izin dari kedua laki-laki itu, shena pun mulai melangkah ragu menuju ke arah jimin.

"k-kak, s-saya.. mau m-meminta ma-maaf,"






tbc.

Cold Senior [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang