9. sick

1.1K 96 12
                                    

sinar matahari yang langsung terpapar pada wajah pucat shena pagi ini membuat dahinya merengut menahan cahaya matahari yang sangat silau saat ini.

hampir satu setengah jam shena telah berdiri di bawah tiang bendera dengan posisi hormatnya.

keringat mulai bercucuran di dahi shena. ia merasakan sedikit pusing pada kepalanya. hanya tersisa lima menit lagi untuk pergantian jam pelajaran ketiga.

kring kringg, memasuki jam ke tiga,

shena bernafas lega ketika hukuman pertamanya telah usai. ia segera beranjak pergi dari tempat yang menyiksanya itu untuk segera melanjutkan hukuman keduanya.

di sisi lain ada seseorang yang tak fokus sama sekali pada mata pelajaran yang tengah berlangsung di kelasnya. ia terus saja memikirkan sesuatu yang mengganggu pikirannya semenjak jam pelajaran pertama dimulai.

shena berjalan dengan langkah gontai, merasakan pusing pada kepalanya karena belum sempat sarapan apapun sejak pagi tadi.

ia menuju ke toilet perempuan di lantai atas untuk ia bersihkan lebih dulu.

hampir 3 jam shena sibuk dengan hukumannya. ia telah selesai membersihkan seluruh toilet di lantai atas dan toilet perempuan di lantai bawah.

ia segera melanjutkan hukumannya pada toilet terakhir. toilet laki-laki yang berada di lantai bawah, yang terletak di dekat lorong kelas 12.

di tengah kesibukan shena yang sedang menggosok lantai toilet, ia dikejutkan dengan sosok laki-laki yang hendak masuk ke bilik toilet yang sedang ia bersihkan saat ini. siswa tersebut sontak terkejut ketika mendapati shena yang tengah berada di toilet pria.

"loh shena!? kamu ngapain di sini?" pekik laki-laki tersebut.

"oh? ah i-itu, aku lagi dihukum," jawab shena sembari mendongakkan wajah pucatnya pada laki-laki tersebut.

"kamu dihukum gara-gara apa? kok sampai dihukum kayak gini?"

"aku tadi telat berangkat sekolah sampai upacara mau selesai hehe," ujar shena menjawab.

"ya ampun shen, aku kira kamu nggak masuk sekolah tadi, soalnya dari pagi aku nggak liat kamu sama sekali. tau-taunya dihukum di sini"

"ya mau gimana lagi, ini kan emang kesalahan aku gara-gara telat berangkat sekolah," ucap shena pada lelaki itu dengan senyum dan nada pasrahnya, sembari melanjutkan aktivitasnya.

"pasti kamu dihukum pak kyungsoo kan kalau sampai kayak gini?" tebak lelaki tersebut.

shena hanya mengangguk lesu untuk menjawab pertanyaan lelaki itu.

"kamu dihukum apa aja tadi sama pak ucok?" tanya lelaki itu dengan sedikit geram hingga menyebut gurunya dengan panggilan tersebut.

"cuma hormat di lapangan sampai jam kedua selesai sama bersihin semua toilet di sekolah ini kok," jawab shena enteng.

"what!? 'cuma' kamu bilang!? gilak tuh guru," pekik lelaki itu marah saat mendengar seberat apa hukuman yang shena terima. "kamu pasti belum istirahat kan? ayo, istirahat dulu. kamu makan dulu baru lanjutin hukuman," ajaknya pada shena, setelah menyadari wajah shena yang pucat pasih.

"nggak usah jun. udah nanggung, ini mau selesai. ini udah toilet terakhir kok. tinggal beberapa bilik lagi. habis itu aku langsung istirahat," ujar shena sembari melanjutkan aktivitasnya menggosok lantai toilet.

yeonjun. choi yeonjun. teman sekaligus ketua kelas di kelas shena yang sangat care padanya.

yeonjun merasa tak tega dengan shena. ia pun segera mengambil sikat lantai kamar mandi di tangan shena.

"sini biar aku yang lanjutin sisanya. kamu duduk aja dulu. NGGAK ADA PENOLAKAN." tekan yeonjun pada shena yang hendak menolak bantuannya.

shena pun terdiam dan hanya menuruti perintah yeonjun. ia sangat hafal dengan sifat ketua kelasnya yang satu ini. yeonjun sangat tak suka jika ditolak saat ingin membantu masalahnya. alasan lain mengapa shena menurut kali ini juga karena kepalanya yang semakin berdenyut keras.



"udah selesai, sekarang kita ke kantin beli makanan buat kamu," ajak yeonjun pada shena setelah usai membersihkan bilik toilet terakhir.

"iya," saut shena dengan lemas dan segera beranjak dari duduknya. ia menuju ke kantin bersama yeonjun.

yeonjun dan shena berjalan sembari saling berbincang saat di lorong menuju kantin.

"lain kali kalau mau berangkat sekolah tuh sarapan dulu, wal-" ucapan yeonjun terhenti.

brukk,

"shena!!!"

ucapan yeonjun terpotong ketika menyadari shena yang berjalan berdampingan dengannya tiba-tiba jatuh pingsan. tanpa berpikir lagi, yeonjun segera menggendong shena menuju UKS.

di sisi lain ada seseorang yang tengah memandang kejadian di depan kelasnya dengan memicingkan penglihatannya agar terlihat jelas.

"sh-shena!?"









tbc.

Cold Senior [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang