16. meet up

1K 87 24
                                    

saat bel pulang sekolah telah berbunyi, shena dan yeonjun bersiap-siap untuk pulang. hari yang sangat panjang karena tugas-tugas yang tak sedikit itu telah membuat shena cukup lelah.

ting,

saat hendak beranjak keluar kelas, ponsel shena tiba-tiba berbunyi menandakan ada yang telah mengiriminya pesan.

yaeraaaaa

shen
boleh minta tolong nggak?

iya ra? ada apa?

shen minta tolong anterin jadwal kegiatan harlah ke rumah kak jimin bisa nggak?
pliss ini penting banget shen
badan aku masih lemes banget, aku nggak bisa buat nganterin jadwalnya ke rumah kak jimin sekarang
bantuin aku ya shen, plisss kali ini aja:'(

shena membulatkan matanya ketika membaca pesan yang diberikan oleh yaera, shena tak tau harus apa sekarang. di satu sisi ia sedang menghindar dari seniornya itu, tapi di sisi lain ia tak ingin menolak permintaan yaera yang tengah butuh bantuannya.

shen?
kamu nggak bisa ya?
yaudah nggak papa kok kalau nggak bisa, nggak usah dipikirin

nggak ra bukan gitu
aku nggak tau alamat rumahnya kak jimin, makanya ini aku lagi mikir

oh kalau itu mah gampang, nanti aku share alamatnya ke kamu

yaudah, sekarang aku otw ke rumah kamu buat ambil jadwalnya ya

iya shen, maaf ya udah ngerepotin
makasih banyak♡

iya nggak papa, santai aja

shena pun hanya pasrah kali ini. bukan berarti shena tak ikhlas membantu yaera, tapi.. ya you know lah.

********


ting tong ting tong,

"permisi," salam shena sopan saat mengetuk pintu rumah mewah itu.

"per-"

"maaf ya ra kakak udah ngerepotin kam-, loh shena!?" jimin terkejut saat mendapati shena setelah membuka pintu rumahnya.

tiba-tiba jantung shena berdetak tak karuan saat mendapati sosok yang ia hindari akhir-akhir ini. ia memejamkan matanya, menyadarkan lamunannya dari wajah tampan seniornya itu. segera menundukkan kepalanya untuk menghindari tatapan jimin.

"em, maaf kak kalau shena datang tanpa diundang. shena kesini cuma mau ngasih jadwal kegiatan harlah sekolah yang seharusnya yaera yang ngasihin ke kakak. hari ini yaera nggak masuk sekolah karena sakit, dan dia minta tolong sama shena buat ngasih dokumen ini sama kakak," jelas shena panjang lebar sembari tetap menundukkan pandangannya.

lain dengan jimin, ia hanya diam memandangi wajah juniornya itu yang beberapa hari ini mencoba menghindarinya. ia tak menggubris ucapan shena sama sekali. ia hanya fokus pada wajah jelita shena yang.. ia rindukan(?)

shena yang merasa tak mendapat respon sedikit pun itu mengangkat pandangannya untuk melihat jimin.

"ini kak dokumennya," ucap shena sembari menyodorkan map yang ada di tangannya. "shena nggak bisa lama-lama," lanjut shena sedikit geram ketika tak ada respon apapun dari jimin. "kak saya-"

"kamu menghindar dari aku? kamu masih marah sama aku?" sela jimin tiba-tiba dengan suara sendu.

shena pun terkejut, dan refleks menatap manik sayu jimin. ia terkejut karena jimin menggunakan kata aku-kamu padanya. beda dari hari-hari lalu yang biasanya menggunakan kata lo-gue dengan suara dingin khasnya.

"jangan jauhin aku shen, aku minta maaf sama kamu," ucap jimin tulus pada shena. meninggalkan ciri khasnya yang selalu berbicara dingin serta wajah datarnya.

shena lebih terkejut lagi. ia membulatkan manik coklatnya saat mendengar perkataan jimin. ia mencoba mencari kebohongan dari mata jimin, tapi nihil. yang shena dapatkan hanya tatapan tulus dari seorang park jimin.






tbc.

Cold Senior [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang