27. that story, end

1.2K 77 28
                                    

di bawah sinar bulan purnama yang sangat indah nan cantik itu, jimin dan shena tengah duduk di bangku taman kediaman park.

shena yang merasa sangat nyaman bersandar pada dada bidang milik jimin. sesekali menghirup aroma tubuh sang kekasih yang sangat menyegarkan, membuatnya cukup tenang.

jimin mengelus surai hitam panjang shena dengan lembut, sesekali mengecup pucuk kepala shena dengan sayang.

"shen," lirih jimin memecahkan keheningan malam itu.

"hm?"

"emm itu," gumam jimin berusaha mengutarakan sesuatu yang menjanggal dalam dirinya.

shena beranjak dari dada jimin, menelisik wajah jimin dengan seksama. "ada apa kak? ada yang mau diomongin? omongin aja nggak papa," ujar shena peka dengan raut bingung yang terpancar pada wajah tampan jimin.

"i-itu, aku cuman penasaran aja sama... kejadian dua tahun lalu yang dibahas papa kamu tadi, kejadian yang buat kamu sakit dan buat papa sampai semarah itu," ujar jimin ragu.

mendengar itu, raut wajah shena berubah. membuang nafas sedikit kasar. sorot matanya berubah sendu saat mendengar ucapan jimin.

"t-tapi kalau nggak mau cerita nggak papa shen! aku nggak maksa, maaf ya?" sela jimin merasa tak enak setelah melihat perubahan raut wajah shena.

shena kembali membalikkan badannya duduk membelakangi jimin dan kembali bersandar pada dada bidang jimin. kembali menatap langit gelap berhias bintang, tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"shen aku minta maaf, aku nggak ber-"

"dulu waktu shena kelas sembilan, shena punya pacar." sela shena menjelaskan.

jimin pun terdiam saat shena mulai menceritakan masa lalunya itu. diam tak bergeming, hanya fokus pada cerita shena.

shena kembali menarik nafas panjang, dan membuangnya kasar saat akan kembali melanjutkan ceritanya.

"sebelum itu, shena nggak pernah ngerasain yang namanya suka, cinta, apalagi pacaran sama laki-laki. sama sekali. dan tiba-tiba ada temen shena yang dateng terus ngungkapin perasaannya sama shena. karena shena nggak ngerti apapun masalah yang kayak gitu, shena terima aja soalnya cowok itu temen satu kelas shena. shena nggak enak kalau mau nolak. singkat cerita, waktu shena udah pacaran satu bulan, shena mulai ada rasa suka sama cowok itu dan lama-lama jadi cinta. tapi," gumam shena menggantungkan ceritanya.

"tapi? tapi apa shen?" tanya jimin penasaran, sembari memeluk leher shena dengan lengan kekarnya dari belakang shena yang tengah bersandar padanya.

"t-tapi, ternyata cowok itu cuma mau jadiin shena bahan pelampiasan." lanjut shena lirih.

"apa?! kenapa gitu?" geram jimin mendengar cerita shena.

"karena dia udah ditolak dan dihina sama cewek yang dia suka, cewek yang dia suka itu temen beda kelas. dan cewek itu terkenal berprestasi di sekolah, tapi dia agak sombong. jadi pas cowok itu nembak si cewek, ceweknya nolak mentah-mentah dan ngehina cowoknya karena kurang pinter. emang sih kalau di kelas dia nakal dan nggak pernah ngerjain tugas. jadi, karena dia kesel udah dihina kayak gitu, dia jadiin shena bahan pelampiasan karena shena dulu di kelas cukup berprestasi kayak cewek yang udah nolak dia. dan,"

"dan?" saut jimin sedikit geram karena shena yang terus menerus menggantungkan kalimatnya.

"sejak shena tau kalau dia cuman jadiin shena bahan pelampiasan, hati shena hancur karena udah terlanjur cinta sama d-dia hiks.. shena udah terlanjur sayang sama dia. t-tapi dia malah lakuin itu sama s-shena hiks.. hiks.." lanjut shena dengan isak tangisnya yang mulai pecah.

Cold Senior [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang