23. satur-date

1K 84 10
                                    

-mall-

"kita makan dulu aja ya sayang sebelum main, kamu pasti belum sarapan kan gara-gara bangun siang tadi," ucap jimin sembari menggandeng tangan shena, berjalan di tengah keramaian mall.

"hehe tau aja sih," ujar shena dengan menampakkan deretan giginya.

"makanya kamu kalau tidur tuh jangan malem-malem," jimin mencubit hidung shena pelan.

"sekali-kali aja kok tidur malem, mumpung besoknya libur jadi nonton drakor sampe malem hehe," cicit shena cengengesan.

"iya terus kamu lupain aku sampe nggak angkat telepon atau vidcall dari aku, buka pesan line aku aja nggak, hmm." cibir jimin menyindir.

"emm hehe maaf kak, kalau lagi marathon drakor gitu tuh handphone aku silent, jadi ya nggak kedengeran notifnya sama sekali," ujar shena menjelaskan.

"hmm,"

"marah nih?"

jimin hanya memperlihatkan raut datarnya, mengangkat bahunya malas untuk merespon pertanyaan kekasihnya.

"jangan marah dong, sayanggg. kalau kamu marah gini aku sedih. jangan cemberut gitu ih, nanti galaknya ilang terus gantengnya ilang," rayu shena dengan sedikit... kalau istilah dalam dunia korea tuh, aegyo? nah itu.

jimin hanya menggelengkan kepalanya heran menanggapi perilaku lucu kekasihnya itu saat merayunya, terlihat berkali-kali menggemaskan di matanya.

"berani ngatain aku galak, hm?"

"eh eng-engga, maksud shena tadi tuh manis, bukan galak," sela shena. berbohong.

"hmm, perlu dikasih hukuman nih," gumam jimin sembari menatap shena dengan tatapan, nakal.

"kak!"

jimin tertawa gemas melihat raut wajah shena yang tengah bersemu merah menahan malu saat ini.

"udah ah ayo cepet," bergegas menuju restoran yang terdapat di dalam mall.

********


"habis ini mau kemana dulu shen?" tanya jimin di sela-sela waktu makan mereka.

"shena mau ke timezone dong kak," cicit shena dengan puppy eyes-nya.

"ck jangan gitu ih, aku makin gemes tau nggak. mau aku gigit di sini, hm?" tanya jimin sembari memberikan seringai nakalnya pada shena.

"mulai deh. kakak suka makan apa sih kok mesum banget kayak gini?" geram shena.

"makan kamu," celetuk jimin enteng.

"KAKAKK!"

"hehe iya iya ampun sayang, becanda. yaudah cepet habisin makanannya, trus ke timezone."




jimin dan shena bersenang-senang hari ini. menghabiskan quality time mereka dengan berbagai macam kegiatan seru.

dari bermain berbagai macam game saat di timezone dengan anak-anak di sekitarnya, memakan es krim coklat favorit mereka, berburu jajanan ringan, sampai berfoto manis di photobox.

membuat shena dan jimin lebih mengenal sifat satu sama lain yang belum diketahui selama mereka menjalin hubungan.

sisi lain jimin saat bermain bersama anak-anak di timezone, meninggalkan ciri khasnya yang dingin dan kaku. sifat manis shena saat meminta sesuatu pada jimin, yang sangat menggemaskan, tak jauh beda dari balita saat merengek ingin permen.


tak terasa waktu telah menunjukkan pukul lima sore. hampir seharian shena dan jimin menghabiskan quality time mereka bersama.

"shen mau mampir ke rumah dulu nggak? mami kangen katanya sama kamu," tanya jimin.

"boleh kak, mumpung masih sore. tapi maaf kalau nanti nggak bisa lama-lama soalnya papa pulang jam tujuh malem," ucap shena tak enak.

"iya nggak papa, pokoknya kamu udah ketemu sama mami aja udah cukup buat aku. setiap hari mami neror aku nanya-nanyain kamu kapan main ke rumah," jelas jimin dengan nada malasnya.

"masa sih," ucap shena tak percaya sembari tertawa kecil mendengar keluhan jimin.

"iya shen, aku sampe mikir kalau anaknya mami tuh sebenernya aku apa kamu sih kok yang dicariin kamu terus," lanjut jimin dengan rautnya yang sangat menggemaskan. bibir tebalnya yang mengerucut lucu saat menceritakan tentang ibunya, mengomel panjang lebar dengan pandangan yang tetap terfokuskan pada kegiatan menyetirnya.

shena tertawa mendengar semua aduan jimin. tertawa karena melihat ekspresi jimin saat menceritakan bagaimana ia dicampakan oleh rose karena tengah merindukannya.

********

-rumah park-


"mamii, jimin pulang," teriak jimin ketika memasuki rumahnya.

"tumb- shena!!" pekik rose saat atensinya mendapati sosok shena yang tengah berdiri di samping jimin dengan senyum manisnya. "ya ampuunnn mami kangen banget sama kamuu," rose memeluk shena dengan erat.

"hehe shena juga kangen kok sama tante, udah sem-"

"mami shena, bukan tante. mami udah minta kamu buat manggil mami kan?" sela rose mengoreksi.

"eh hehe iya maaf mi, shena belum terbiasa," ujar shena dengan menampakkan deretan giginya.

rose memang telah menganggap shena seperti putrinya sendiri. ia sangat menyayangi shena. saat mengetahui putra semata wayangnya itu telah memiliki hubungan dengan shena, ia sangat senang. karena itulah rose meminta agar shena memanggilnya dengan sebutan yang sama yang biasa jimin berikan untuknya.

"sini-sini duduk dulu shen," pinta rose pada shena. "kamu habis dari mana aja shen," tanya rose membuka obrolan.

"shena tadi cuman habis jalan-jalan ke mall sama kak jimin kok mi," ujar shena tersenyum hangat.

"emm gitu ya. oh iya shen besok kan hari minggu, mami mau ngundang kamu sekeluarga buat makan malem di sini, kamu dateng ya? mami udah ngabarin mama kamu juga kok. dan kata mama kamu bisa aja, makanya mami tinggal nanya sama kamu,"

"b-bisa kok mi, shena pasti dateng," jawab shena sedikit ragu.

pasalnya shena sedikit terkejut ketika rose mengundang dirinya dan juga kedua orang tuanya untuk makan malam bersama. karena acara ini, berarti ayahnya akan bertemu dengan jimin. ia khawatir jika wonwoo akan mengetahui hubungannya dengan jimin.





tbc.

Cold Senior [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang