14. hate

1K 84 9
                                    

"yaudah segini aja dulu rapatnya. dan buat yaera makasih banyak udah mau nyempetin buat rapat dadakan ini. kakak bingung banget karena masalah tadi itu. makanya kakak ngajak kamu," ujar jimin pada yaera.

"iya kak nggak apa-apa. selagi yaera masih bisa bantu, yaera akan selalu bantuin kakak," ujar yaera tulus pada jimin.

jimin hanya menganggukan kepalanya sembari tersenyum tipis pada yaera.

"yaudah sekarang kita makan dulu, pasti kamu sama shena udah laper kan," ajak taehyung sembari tersenyum manis pada shena dan yaera.

"iya kak," yaera pun turut tersenyum tak kalah manis pada taehyung.

mereka sedang berada di salah satu restoran yang ada di mall. taehyung sengaja mengajak rapat di mall karena telah berjanji pada yaera kalau rapat usai mereka akan jalan-jalan dan bermain bersama.

saat pesanan datang, mereka mulai menyantap hidangan dengan santai.

"kamu emangnya tadi mau main kemana ra?" tanya taehyung pada yaera memecah keheningan.

"oh tadi aku sama shena emang mau jalan-jalan ke mall kak, sekalian belanja hehe," ujar yaera pada taehyung.

"emm, yaudah nanti aku temenin belanja. aku sekalian mau cari sepatu sama hoodie," ujar taehyung.

"oke siap kak," ucap yaera senang.

"shen, kamu kenapa kok dari tadi diem terus, masih sakit?" tanya taehyung khawatir ketika mendapati shena yang hanya diam dengan wajah sedikit pucatnya.

jimin yang sedari tadi hanya fokus dengan makanan dan ponselnya ikut melirik shena yang duduk berhadapan dengannya. entah mengapa ia hanya ingin memastikan keadaan shena.

"oh? eng-nggak kok kak, shena nggak papa," ujar shena meyakinkan sembari memberikan senyum tipisnya pada taehyung.

"beneran? kamu dari tadi diem aja loh, kenapa sih? kamu nggak nyaman ya sama aku?" gurau taehyung.

"loh ng-nggak kak bukan gitu! beneran shena nggak papa kak suerr," ucap shena panik, tak enak pada taehyung.

taehyung pun tertawa melihat tingkah laku shena. "kamu lucu banget sih," ucap taehyung gemas sembari berdiri dan mengacak-acak rambut shena.

"udah makannya? kalau udah ayo belanjanya sekarang aja biar pulangnya nggak kemaleman," potong jimin di sela-sela candaan taehyung, shena, dan yaera.

"yaudah ayo," ujar taehyung.

saat berjalan di tengah keramaian mall, tiba-tiba jimin dan shena tertinggal oleh taehyung dan yaera. shena pun kembali merasa khawatir jika ia hanya berdua dengan senior dinginnya itu.

"k-kak, yaera sama kak taehyung tadi dimana," tanya shena dengan suara gemetarnya.

"ya gue nggak tau lah, gue juga sama-sama ditinggal kayak lo," respon jimin ketus.

shena pun terdiam setelah mendengar ucapan jimin. hatinya sedikit sakit karena ucapan jimin padanya. ia sangat berpikir, kenapa seniornya itu seperti sangat membencinya. apa kesalahannya hingga seniornya itu tak suka padanya.

"yaudah lo mau beli apa? gue temenin,"

"a-aku mau beli novel kak," ucap shena gugup menjawab pertanyaan jimin.

"yaudah ayo ke toko buku dulu,"


saat shena sibuk memilih novel yang akan ia beli, jimin hanya fokus dengan ponselnya. ia hanya menyibukkan diri sembari menunggu shena memilih bukunya.

"k-kakak nggak mau beli apa-apa?" tanya shena memberanikan diri, mencoba memecahkan keheningan di antara mereka.

"nggak," jawab jimin.

"kalau kakak butuh atau mau beli apa-apa nggak papa kok, shena temenin sekalian," lanjut shena sembari tersenyum tulus.

"lo tuh bisa diem nggak sih, gue bilang nggak ya nggak! kalau gue mau beli juga bisa beli sendiri. kalau lo mau beli apa-apa ya silahkan, gue temenin," bentak jimin.

lagi dan lagi shena terkejut, tetapi kali ini berbeda. ia lebih terkejut karena bentakan jimin padanya. matanya terasa mulai panas. ia kembali menundukkan kepalanya di hadapan jimin. menahan sesuatu yang mendesak untuk keluar.

"kakak nggak suka ya sama shena?" tanya shena lirih. manik coklatnya berkaca-kaca saat menatap mata jimin. "seharusnya tadi emang shena nolak aja ajakan kak taehyung sama yaera, biar kak jimin nggak ke ganggu sama keberadaan shena di deket kakak,"

jimin segera sadar dengan apa yang ia perbuat pada shena tadi. ia merasa sangat bersalah karena telah membentak shena di depan umum.

"b-bukan maksud gue gitu shen, maksud g-"

"shena minta maaf ya kak kalau udah buat hari-hari kakak buruk setiap ketemu sama shena," shena segera mengusap air matanya yang lolos saat di hadapan jimin. "shena pamit pulang kak, permisi," shena segera berlari keluar dari mall untuk pulang dengan taksi.

jimin yang tengah mengejar shena pun kehilangan jejak karena keramaian mall sangat padat. ia merutuki kebodohannya sendiri. ia mengumpat untuk kebodohannya yang sangat keterlaluan kali ini.







tbc.

Cold Senior [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang