jimin semakin larut dalam lumatan panas mereka. ia mulai mengabsen deretan gigi putih shena dengan cepat tetapi lembut.
shena yang merasa nafasnya mulai habis, segera menepuk dada jimin berniat memberikan kode agar melepaskan pautan bibirnya.
jimin pun dengan terpaksa melepaskan pautan panas pada bibir mereka.
nafas kedua remaja itu saling memburu satu sama lain. mata sayu shena yang sangat indah bagi jimin, membuatnya tak bisa mengalihkan tatapannya pada objek lain selain pada manik coklat shena.
"masih mikir kalau aku bohong?" bisik jimin tepat di telinga shena dengan suara seraknya.
shena hanya terdiam, mencoba menetralkan jantungnya yang berdetak tak karuan. bibirnya yang terasa kelu walaupun hanya untuk mengucapkan satu kata sekalipun.
"masih kurang buktinya?" tanya jimin sembari memberikan seringai nakalnya, kembali mendekat berniat untuk menyambar bibir cherry shena untuk yang kedua kalinya.
shena yang menyadari pergerakan jimin, segera menutup matanya kembali tanpa berniat beranjak sedikitpun.
hanya tersisa sedikit jarak antara bibir milik jimin dan shena.
cklekk,
"jim lo ke- na..pa.."
shena sontak mendorong dada jimin dan beranjak dari bangkar pasien jimin. berdiri gugup menahan malu karena tertangkap basah hendak berciuman oleh taehyung.
taehyung yang mendapati kejadian itu di depan matanya sendiri, terdiam sembari mengerjapkan matanya polos. tak menyangka dengan apa yang telah ia lihat. seperdetik kemudian setelah otaknya telah conect dengan situasi ini, ia mengeluarkan smirk-nya pada jimin dan shena.
shena hanya mampu menundukkan kepalanya untuk menahan malu. merutuki kebodohan yang ia lakukan beberapa detik lalu.
berbeda dengan jimin, tak ada rasa malu atau canggung sedikitpun. melainkan ia menatap taehyung dengan tatapan tak suka.
"ekhem, maaf nih kalau ganggu," ucap taehyung dengan nada menyindirnya.
"ng-nggak kak! kakak nggak g-ganggu kok!" sela shena memotong ucapan taehyung.
"kenapa lo kesini?" tanya jimin dengan nada tak sukanya.
"wehee santai bro, gue cuman mau jengukin lo kok. lo lupa lagi di rumah sakit?" ucap taehyung pada jimin.
jimin hanya memutarkan bola matanya malas. ia merasa jengkel dengan taehyung, karena datang pada waktu yang sangat tidak tepat.
"lagi pula shena sendiri kok yang minta tolong sama gue buat jagain lo selagi bokap nyokap lo belum kesini," lanjut taehyung.
"i-iya kak, tadi shena yang minta tolong sama kak taehyung kesini buat temenin kakak. sekarang shena pamit pulang kak, permisi," ujar shena gugup lalu menyambar tasnya yang ada di meja dan berniat beranjak pulang.
"nggak!" jimin segera menahan pergelangan tangan shena saat melihat gadis itu akan pergi. "kamu tetep disini temenin aku sampai mami papi kesini, hm?" pinta jimin sembari menatap mata shena dengan tatapan puppy eyes-nya.
"ini ada apaan sih sebenernya? tumben banget kalian akur, deket banget kayak gini lagi," geram taehyung frustasi merasakan kebingungan yang melanda dirinya.
"nggak ada ap-"
"gue cinta sama shena." ucap jimin enteng dan lantang pada taehyung.
taehyung dan shena sama-sama terkejut. taehyung sampai membuka mulutnya lebar tak percaya mendengar kalimat yang jimin ungkapkan.
dan shena, ia terkejut bukan main karena jimin mengatakan itu pada taehyung tanpa rasa ragu sedikitpun.
"k-kak," lirih shena sembari meremas tangan jimin.
"emang nyatanya gitu kok, salah kalau aku ngomong jujur sama taehyung?" ujar jimin.
"sia-sia banget gue kesini. padahal gue banyak urusan di sekolah. tapi gue malah kesini cuman buat liat 'adegan' kalian? hell," dengus taehyung.
"yaudah sana lo pergi, gue percayain tanggung jawab gue sama lo," sinis jimin pada taehyung.
"lo kira gue babu lo?" sarkas taehyung.
"lo lupa masih bawahan gue?"
skakmattt.
"baik tuan, saya pamit dulu. silahkan lanjutkan 'kegiatan' kalian tanpa ada gangguan," ucap taehyung menahan emosi pada jimin.
"ya lo tuh gangguannya!"
"bacott bantet!" ejek taehyung dan segera berlari keluar ruangan meninggalkan jimin dan shena.
"ya ampuunn," desis shena sembari menjatuhkan tubuhnya di kursi samping bangkar jimin, membuang nafasnya kasar.
"shen," lirih jimin dengan suara memelasnya.
"hmm," respon shena sembari menatap wajah jimin dengan raut lelahnya.
"aku serius soal pernyataan aku yang tadi. aku bener-bener sayang dan cinta sama kamu shen. i want you to be my girlfriend. would you like, jeon shena?"
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Senior [✔]
Fanfiction❝kalau ngomong yang bener, kamu gagap?❞ -park jimin. ❝kakak galak, tapi aku suka,❞ -jeon shena. ©myxdrimie, 2020📍