-rumah park-
"ayo dimakan makanannya," ujar rose mempersilahkan.
"iya iya, makasih ya ros," saut somi.
"harusnya aku yang bilang makasih sama kamu som. makasih karena kamu, mas wonu, sama shena udah mau luangin waktu buat dinner bareng di sini," ujar rose.
"halah nggak papa santai aja kali, aku juga seneng bisa ketemu sama kamu lagi setelah bertahun-tahun nggak ketemu," ujar somi.
shena hanya diam sepanjang acara makan malam keluarga saat ini. entah mengapa ia merasa sangat tak tenang dan tak nyaman.
"shen kamu kenapa kok diem aja?" tanya chanyeol setelah menyadari diamnya shena yang tengah memainkan garpu dan pisau di piringnya.
"a-ah? oh s-shena nggak papa kok pi," ujar shena dengan tersenyum manis, segera menyuapkan potongan steak ke mulutnya.
"pi? kamu manggil mas chanyeol papi shen?" tanya somi penasaran.
sontak shena terkejut setelah menyadari perkataannya. seketika bibirnya kelu untuk menjawab pertanyaan somi.
wonwoo menatap shena dengan tatapan bertanya-tanya. ia juga sama penasaran seperti istrinya.
"a-ah itu, aku yang nyuruh shena buat manggil aku sama mas chanyeol mami papi, shena udah aku anggap kayak anak aku sendiri som. makanya aku minta sama shena buat manggil kayak jimin aja, kamu nggak keberatan, kan?" sela rose saat menyadari raut kebingungan shena.
shena bernafas lega setelah mendengar ucapan rose. ia sangat berterima kasih pada rose karena telah membantunya.
"ohh gitu ya, ya nggak papa sih. emang shena ini gemesin banget anaknya, makanya banyak yang suka sama shena," ujar somi sembari melayangkan senyumnya saat menatap putri semata wayangnya itu.
"hehe," tawa canggung shena saat melirik ke arah wonwoo yang masih tetap memberikan tatapan curiga.
shena segera menghabiskan makanannya dan segera ingin pulang. shena tak tenang jika wonwoo ada di sekitar jimin. ia takut jika jimin akan mengatakan semuanya pada wonwoo.
********
jimin tengah mengumpulkan keberaniannya untuk melangsungkan 'aksi' yang telah ia rencanakan dengan somi. ia sedikit merasa takut jika akan mengalami kegagalan. tetapi ia telah membulatkan tekadnya, dan meyakinkan bahwa dirinya akan berhasil.
"terima kasih banyak pak karena telah mengundang makan malam bersama di sini," ucap wonwoo berterima kasih.
"sekali lagi lo ngomong kayak gitu gue tendang!" sungut chanyeol jengkel.
pasalnya, chanyeol tak suka jika di luar jam kerja, wonwoo bersikap formal padanya. ia merasa muak jika sahabatnya itu bersikap berlebihan seperti itu yang menurutnya 'alay' dan dapat membuat keadaan menjadi canggung.
wonwoo tertawa melihat teman sekaligus koleganya itu emosi karena candaannya. "haha iya iya, makasih loh ya, tuan park." tawa wonwoo kembali pecah diikuti rose dan somi karena melihat raut emosi chanyeol.
"sumpah lo ya, ini nggak lagi di kantor wonu! ngomong biasa aja nggak bisa lo? jijik gue!" geram chanyeol.
"ckck, emosian banget lo, iya iya,"
"om wonwoo, jimin boleh bicara sebentar sama om? berdua." celetuk jimin tiba-tiba pada wonwoo, di tengah perbincangan hangat kedua keluarga itu di ruang keluarga.
jantung shena berpacu sangat cepat ketika mendengar ucapan jimin yang tiba-tiba. keringat yang bercucuran di dahinya, wajahnya juga seketika pucat melihat gerak-gerik jimin.
wonwoo menatap tajam penuh tanya pada manik sipit jimin, cukup lama sebelum mengiyakan permintaan jimin.
wonwoo dan jimin pun meninggalkan ruang keluarga dan menuju taman belakang rumah park.
shena berniat mengikuti wonwoo dan jimin diam-diam, tetapi ia urungkan saat pergelangan tangannya ditahan oleh somi. shena menolehkan kepalanya untuk menatap sang ibu dengan wajah yang terlihat khawatir.
somi menggelengkan kepalanya pelan sembari menatap dalam manik coklat putrinya. "jangan sayang, biarin aja dulu. mau sampai kapan kamu backstreet sama jimin? lama-lama juga pasti papa bakalan tau semuanya sayang."
mata shena mulai berkaca-kaca. ia kembali duduk dan menghamburkan dirinya pada pelukan hangat sang ibu.
"s-shena takut ma, s-shena takut kalau papa marah sama kak jimin," cicit shena dengan suara parau dan gemetar dalam pelukan somi.
"sshhttt, nggak sayang. kamu jangan mikir yang jelek-jelek dong, kamu harus yakin kalau jimin bisa ngambil hati papa kamu. do'ain dia biar berhasil," ucap somi mencoba menenangkan putri cantiknya itu, mengusap surai hitam shena dengan sayang.
"udah shen nggak apa-apa, papi yakin kok kalau jimin bisa ngatasin ini semua. papi percaya sama anak papi itu," ujar chanyeol.
"iya sayang, udah kamu tenang aja. jimin itu tipe anak yang tegas, bisa nyelesaiin semua masalahnya sendiri," saut rose juga.
********
"saya sama shena pacaran om. saya sayang dan cinta sama putri om itu, tulus. jadi jimin mau minta izin sama om, buat jagain shena sebagai kekasih saya. berusaha buat shena selalu bahagia di sisi saya."
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Senior [✔]
Fanfiction❝kalau ngomong yang bener, kamu gagap?❞ -park jimin. ❝kakak galak, tapi aku suka,❞ -jeon shena. ©myxdrimie, 2020📍