"eh eh udah shen tidur aja dulu, jangan dipaksain kalau masih sakit," cegah yaera.
"ng-nggak kok, udah nggak papa. tidur seharian malah pusing ra," ujar shena sembari menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang queen size-nya yang dibantu oleh yaera.
"kamu kok bisa sih sampek kayak gini? kenapa mau berangkat sekolah nggak sarapan dulu?" omel yaera.
"aku tadi bangun kesiangan ra. soalnya kemarin aku tidur kemaleman, terus paginya nggak ada yang bangunin soalnya nenek lagi keluar ada urusan. jadi nggak sempet sarapan deh," jawab shena dengan suara lirihnya.
"ya ampun, terus kamu bisa dihukum sama pak kyungsoo itu gimana ceritanya," tanya yaera sedikit geram.
"aku ketauan telat sama pak kyungsoo, dan diem-diem ikut upacara pas udah mau selesai. mungkin pak kyungsoo liat," jelas shena sembari melirik ke arah jimin pada akhir kalimatnya.
jimin yang awalnya berpura-pura sibuk dengan ponselnya itu, sontak menatap shena yang juga tengah memandang dirinya. ia menggaruk tengkuknya yang sama sekali tak gatal. mengalihkan pandangannya pada objek lain. duduk di sofa kamar shena dengan perasaan tak tenang.
shena hanya melayangkan senyum tipis dengan bibir pucatnya pada jimin saat pandangan mereka bertemu. dan segera mengalihkan atensinya pada yaera.
ia pun menceritakan semua tentang kejadian hari ini.
jimin yang diam-diam mencuri pandang ke arah shena yang tengah berbincang dengan yaera, sedikit merasa bersalah. karenanya shena seperti ini.
"gue nggak salah. dia udah ngelanggar tata tertib sekolah, jadi nggak ada salahnya kalo gue aduin dia ke pak kyungsoo tadi, jadi yang lo lakuin ini sama sekali nggak salah, jim." kekeh jimin dalam hati meyakinkan dirinya.
"kalau kakak ada urusan kakak boleh pulang duluan kok, nanti aku bisa pulang sendiri naik taksi. lagian rumah aku dari sini nggak seberapa jauh," ucap yaera pada jimin yang tengah fokus pada ponselnya.
yaera berpikir kalau jimin sedang sangat sibuk saat ini, hingga sedari mereka sampai di rumah shena, ia hanya fokus dengan ponselnya. tanpa ingin berbincang sama sekali.
jimin sontak terkejut, alasan yang ia buat agar dapat bertemu shena kembali dibahas oleh yaera. memang alasan itu ia buat agar dapat melihat keadaan shena seperti saat ini.
"hm? oh ng-nggak jadi kok ra, jungkook.. lagi nggak di rumah katanya," jawab jimin berbohong, karena memang ia tak benar-benar ada urusan dengan jungkook saat ini.
"jungkook? jeon jungkook?" saut shena.
"iya, kamu kenal sama kak jungkook shen? dia kakak kelas kita, sekretaris osis," ujar yaera.
"lah kak jungkook itu kakak sepupu aku ra, baru aja tadi dia kesini jengukin aku sebelum kamu dateng," sambung shena yang dapat membuat yaera sekaligus jimin terkejut.
"hah? beneran shen?" pekik yaera tak percaya.
"iya ra ngapain aku bohong. dia itu anaknya om mingyu, adiknya papa aku," jelas shena pada yaera. "tapi, tadi kak jungkook bilang dia mau pulang soalnya mau jaga rumah, mama sama papanya lagi keluar kota, jadi kayaknya nggak mungkin kalau kak jungkook lagi nggak di rumah" ucap shena sembari berfikir.
jimin pun diam membeku mendengarkan ucapan shena. ia khawatir jika ketahuan berbohong. ia tak siap menanggung malu jika shena tahu bahwa ia hanya mencari alasan agar dapat menjenguknya tanpa gengsi.
"y-ya g-gue nggak tau lah! orang jungkooknya sendiri yang ngirim pesan ke gue kalau lagi nggak di rumah. masa gue maksa mau ke rumahnya. nggak sopan banget," sarkas jimin membela diri. "emang lo kira gue bohong?" tanya jimin tak santai pada shena.
"b-bukan gitu kak maksut aku, m-maksut aku-"
"iya iya udah diem, lo masih sakit nggak usah banyak omong," potong jimin pada shena. "heran gue, lagi sakit aja masih banyak omong," gumam jimin yang masih dapat didengar oleh shena dan yaera.
tiba-tiba smirk curiga tercipta di wajah yaera saat mengamati tingkah laku seniornya itu pada shena. ia merasakan ada yang berbeda dari jimin saat ini.
shena yang tak paham makna devil smile yang yaera tunjukkan itu hanya bergidik ngeri menatap yaera.
"yaudah gue pulang dulu," ujar jimin sembari beranjak dari sofa kamar shena, dan menuju ke arah yaera yang tengah duduk di ranjang shena. "ra kamu beneran nggak apa-apakan kakak tinggal? aku mau ngurusin tugas-tugas buat persiapan event," ujar jimin pada yaera.
"iya kak nggak apa-apa. yaera juga mau bilang makasih karena udah repot-repot nganterin ke sini," ujar yaera sembari tersenyum.
"hmm," gumam jimin sembari mengangguk kecil.
"dan buat lo, get well soon. makanya kalo tidur tuh jangan malem-malem biar bisa bangun pagi dan nggak telat berangkat sekolah. dan ya, jangan pernah lupain breakfest lo lagi. walau sesibuk apapun, nggak baik ninggalin sarapan pagi," nasihat jimin panjang lebar dengan wajah datarnya. tanpa ia sadari, ia menunjukkan guratan khawatir pada raut wajahnya yang tak diperhatikan oleh shena.
lain dengan yaera, ia kembali menampakkan devil smile-nya saat memperhatikan tingkah berbeda seniornya itu pada shena, yang tengah menunjukkan perhatiannya(?)
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Senior [✔]
Fanfiction❝kalau ngomong yang bener, kamu gagap?❞ -park jimin. ❝kakak galak, tapi aku suka,❞ -jeon shena. ©myxdrimie, 2020📍