Dandelion | Kim Doyoung [END✔]

■ 07 | Mengambil Kesempatan

"Aku ingin memperjuangkan apa yang selama ini aku simpan dalam hati. Kalau apa yang aku perjuangkan tidak membuahkan hasil, setidaknya aku sudah pernah merasakan yang namanya berjuang dan mengerti bagaimana rasanya berjuang."

.
.
.

Happy Reading:)

ㅡㅡㅡㅡ

Author's POV

.
.
.

"Doyoung udah sadar?!"

Jaehyun yang baru saja masuk ke ruang inap terkejut saat melihat Doyoung sudah sadarkan diri dan bersandar pada kepala bangsal dengan senyum lebar khasnya.

"Sebegitunya lo kaget." ucap Doyoung pada Jaehyun.

"Udah mendingan, 'kan?" tanya Jaehyun.

"Udah, nih udah boleh pulang." Jungwoo menjawab pertanyaan Jaehyun saat ia baru saja keluar dari toilet.

Jaehyun melirik punggung tangan Doyoung yang sudah tidak terpasang alat infusan yang membuat Jaehyun menghela nafasnya lega.

"Lo bisa jalan, 'kan?" tanya Jaehyun pada Doyoung.

"Bisa, dong. Gue udah gak kenapa-kenapa juga lagian." jawab Doyoung dengan rasa percaya dirinya lalu menurunkan kakinya dari bangsal dan berdiri di depan Jaehyun.

"Syukurlah, gue jadi gak harus dorong lo pake kursi roda." ceplos Jaehyun.

"Dasar!"

"Lo nginep dulu, ya, di apartemen Yuta bareng Jaehyun?" pinta Jungwoo pada Doyoung mengingat Doyeon tadi marah-marah saat Doyoung masih belum sadarkan diri.

"Nanti Bunda sama Doyeon nyariin."

Raut wajah Jungwoo dan Jaehyun mendadak berubah menjadi tegang saat mendengar Doyoung menyebut Ibunya dan juga Doyeon. Jungwoo dan Jaehyun saling berpandangan seolah bertanya-tanya bagaimana menjelaskannya pada Doyoung bahwa dia benar-benar harus pisah dulu dengan Doyeon tanpa membuat Doyoung tersinggung.

Doyoung yang menyadari keheningan pun langsung melirik ke arah Jungwoo dan Jaehyun yang saling bertatapan yang membuat Doyoung usil dan memukul mereka berdua karena mereka bertukar pikiran berdua padahal ada Doyoung di sini.

"Ni orang baru sembuh tenaganya gede juga!" keluh Jungwoo saat Doyoung memukul lengannya dengan keras sembari memegang lengannya itu.