■ 51 | Menahan Amarah

194 30 0
                                    

"Kamu tau apa yang paling menyakitkan di dunia ini? Pergi tanpa pamit. Itu menyakitkan."

ㅡ Kim Doyoung

ㅡ Kim Doyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Happy Reading:)

ㅡㅡㅡㅡ

Taemi's POV

.
.
.

Pandanganku sedikit kabur saat aku membuka mataku perlahan dan merasakan rasa sakit di keningku. Setelah pengelihatanku membaik, mataku berkeliling dari sudut ke sudut untuk mengenali dimana aku sekarang dan hidungku yang menghirup bau obat-obatan bercampur pewangi ruangan.

Aku datang lagi ke tempat ini. Rumah Sakit lagi. Mataku menangkap seseorang yang tertidur, dia melipat tangannya dipinggiran bangsal seraya menaruh kepalanya di sana. Aku tersenyum saat melihat laki-laki itu. Aku bersyukur kalau aku masih hidup dan dapat bertemu lagi dengan laki-laki di depanku ini.

Aku masih ingat kejadian saat Yerin mencekik leherku, tapi kenapa aku sampai masuk Rumah Sakit? Aku baru kepikiran.

Dengan hati-hati, aku membangunkan badanku dan menyandarkan punggungku pada kepala bangsal. Aku melihat ke nakas di sebelahku ada kaca di sana, aku langsung mengambilnya dan berkaca untuk melihat kondisiku saat ini. Namun aku terkejut saat aku melihat keningku terdapat plester untuk membalut luka dan juga beberapa luka kecil lecet di pipiku, apa yang terjadi semalam?

Aku menaruh kaca tersebut di atas nakas dengan hati-hati agar tidak membangunkan Doyoung yang sedang tertidur itu. Aku menelusuri ruangan inap yang berkapasitas 6 orang ini melihat para pasien dan pengunjung serta suster satu persatu. Saat salah satu perawat di sana sadar bahwa aku sudah sadar, perawat itu mendekatiku lalu bertanya padaku dengan nada suara yang ramah yang membuatku pun menatap perawat wanita itu.

"Suster, saya kenapa?" tanyaku pada perawat cantik tersebut

"Jam 2 pagi tadi kamu sama teman kamu mengalami kecelakaan mobil, Kakak kamu sama temannya yang bawa kamu dan teman kamu kesini." jelas perawat tersebut

"Terus teman saya satu lagi dimana?" tanyaku dengan raut wajah khawatir

"Dia sudah boleh pulang satu jam yang lalu, Kakak kamu yang antar dia pulang sekarang. Kalau kondisi kamu membaik juga kamu diperbolehkan pulang siang nanti."

Aku menghela nafas lega mendengar keadaan Jennie baik-baik saja dan sedang diantar pulang oleh Kak Taeyong. Pasti Jennie orang yang paling stress saat ini. Dia melihat bagaimana aku dicekik oleh Yerin sampai aku pingsan, dia panik sampai tidak fokus menyetir dan akhirnya terjadi kecelakaan.

Dandelion | Kim Doyoung [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang