■ 37 | Bingkai Foto

245 36 2
                                    

"Tapi apakah kali ini Tuhan mengabulkan keinginkanku yang satu ini?" ucap Doyoung bertanya-tanya

Aku menaikkan alisku sebelah, "Keinginan apa?" tanyaku penasaran dengan keinginan Doyoung kali ini.

Doyoung tersenyum padaku lalu berkata, "Keinginan kamu untuk jadi orang yang akan aku perlakukan spesial."

Mataku membulat dan jantungku berdebar kencang saat aku mendengar keinginan Doyoung. Aku merasakan Doyoung sedikit menjauh dariku yang membuat tanganku menjauh dari lingkar perutnya, Doyoung mengambil payung yang aku pegang lalu menjatuhkannya begitu saja yang membuatku kaget karenanya.

"Kok di buang, sih? Kita 'kan jadi basah!" protesku saat Doyoung membuang payung yang aku sembarang.

Doyoung hanya terkekeh namun pada saat itu juga Doyoung meraih kedua tanganku dan menggenggam tanganku dengan erat yang membuat aku mendongkakkan kepalaku untuk menatap Doyoung yang tingginya beda 10cm dariku.

Doyoung menatapku dengan lekat, lalu dia berteriak di depanku, "KAMU MAU 'KAN NIKAH SAMA AKU?!"

"APA?!"

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

Jangan pernah takut menghadapi masalah, karena setiap masalah yang ada selalu mengandung hikmah dan bisa mendewasakan dirimu.

ㅡ Author "Dandelion"

.
.
.
.

Happy Reading:)

ㅡㅡㅡㅡ

Doyoung langsung tertawa saat dia melihat ekspresi terkejut ku atas apa yang dia ucapkan barusan. Bagaimana tidak terkejut, bukannya mengajakku berpacaran justru dia mau mengajakku untuk menikah. Apa ini aku sedang di lamar Doyoung?

"Aku gak mau jadi cowok pengecut yang cuma macarin cewek doang. Aku mau serius sama kamu," jelas Doyoung menatapku dengan serius dan dalam.

"Doy.."

"Ayo, menikah denganku"

"DOYOUNG!!"

Doyoung tertawa gemas melihat ekspresi terkejutku dan berteriak padanya. Lelaki itu langsung membawa tubuh mungilku ke dalam dekapannya dan Doyoung meletakan dagunya di puncak kepalaku dan kepalaku yang bersandar pada dada bidang Doyoung yang nyaman itu.

"Ayo masuk angin bersama-sama malam ini," ceplos Doyoung yang membuatku terkekeh karenanya dan langsung mencubit gemas pinggul Doyoung yang membuat Doyoung sedikit meringis karenanya.

Jika laki-laki lain tidak ingin gadisnya sakit, Doyoung berbeda, dia justru ingin kami sakit bersama-sama, dasar Doyoung.

Aku melepaskan pelukan Doyoung yang membuat Doyoung langsung menatapku dengan heran. Kini aku mendongkakkan kepalaku menatap Doyoung yang lebih tinggi dariku. Aku tersenyum tipis pada Doyoung lalu berkata,

"Aku mau jawab tawaran kamu," ucapku pada Doyoung

"Kamu mau nikah sama aku?" tanya Doyoung memastikan.

Aku maju selangkah lebih dekat dari Doyoung lalu menjinjitkan kakiku di depan Doyoung dan mendekatkan wajahku pada wajah Doyoung hingga bibirku kini mengecup sekilas bibir Doyoung yang telah basah oleh air hujan yang mengguyur lalu aku kembali memijakkan kakiku ke tanah seraya memandang Doyoung dengan senyuman malu-maluku.

Dandelion | Kim Doyoung [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang