■ 20 | Datang di Waktu Yang Salah

306 47 4
                                    

Menangis tanpa suara lebih menyakitkan ketimbang menangis bersuara. Dan, rasa sakitnya benar-benar bukan main.

 Dan, rasa sakitnya benar-benar bukan main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Happy Reading:)

ㅡㅡㅡㅡ

Author's POV

.
.
.

Jaehyun dan Winwin baru saja pulang dari cafè setelah mereka tidak jadi duduk-duduk santai di sana sambil minum kopi dan makan kue karena Jaehyun yang tiba-tiba pergi dan akhirnya Winwin yang mengejar Jaehyun dan membatalkan pesanan.

Yuta yang sedang duduk di sofa dan menonton acara televisi seorang diri melihat Jaehyun yang duduk di sofa satunya dan terlihat murung itu langsung melirik ke arah Winwin untuk menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, namun jawaban laki-laki berdarah kebangsaan China itu hanya mengangkat bahunya yang artinya ia tidak tahu apa yang terjadi pada Jaehyun.

"Kak Johnny kemana?" tanya Winwin pada Yuta yang sedang fokus menonton Televisi namun sesekali melirik Jaehyun.

"Ada presentasi di kantornya." jawab Yuta.

Winwin mengangguk mengerti mendengar jawaban Yuta. Heran saja jika Johnny yang biasanya selalu di rumah Yuta selama 24/7 tiba-tiba menghilang begitu saja.

Sementara Jaehyun masih murung, dia menyandarkan punggungnya di sofa yang empuk seraya memejamkan matanya dan terkadang ia mengerang kesal yang membuat Yuta dan Winwin di buat bingung oleh laki-laki bersuara bass itu. Hal itu membuat Yuta geram lalu menendang kaki Jaehyun untuk membuatnya bangun namun Jaehyun tetap kekeuh pada posisinya yang membuat Yuta semakin kesal lalu melempar Jaehyun dengan bantal kecil di sebelahnya yang membuat Jaehyun terkejut lalu melempar Yuta kembali dengan bantal kecil itu kesal.

"Lo kenapa, sih? Uring-uringan terus!" geram Yuta kesal pada sifat ambekan Jaehyun.

Jaehyun yang mendengar ocehan Yuta pun menghela nafasnya kesal lalu menatap Yuta dengan sinis.

"Bisa gak lo biarin gue tenang?" tanya Jaehyun pada Yuta dengan nada sinis.

"Gue tampol lo, ya, lama-lama." ancam Yuta dengan menunjukan kepalan tangannya pada Jaehyun.

Jaehyun menghela nafas kesal dan berdecak lidah saat Yuta mulai menyebalkan. Jaehyun pun bangun dari sofa dan berjalan menuju lantai atas sedangkan Yuta terus berteriak untuk menjelaskan apa yang terjadi pada laki-laki itu dan Winwin yang berusaha menenangkan Yuta yang mulai kesal dengan kelakuan aneh Jaehyun jika sedang kesal.

Dandelion | Kim Doyoung [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang