Novi pun langsung membuka surat tersebut untuk mengetahui apa isinya. Dengan rasa penasaran ia membuka perlahan dan membacanya. Begitupun sahabat sahabatnya yang mulai membuka dan membaca surat yang mereka terima masing masing.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~Isi surat~
Assalamualaikum Novi.
Saya Azmi, mungkin Novi sudah tau dari Pakdhe Yanto bahwa surat ini dari saya.
Sejak pertemuan pertama kita waktu itu, membuat saya ingin bersahabat denganmu. Saya ingin bisa mengenal Novi lebih jauh, dan bisa saling berbagi cerita satu sama lain. Jika Novi bersedia ataupun tidak menjadi sahabat saya, tolong balas surat ini yaa.
Wassalamualaikum wr.wb - Azmi AskandarNovi yang membaca surat dari Azmi pun senyum senyum sendiri dan tidak menyangka jika idolanya yang selama ini ia kagumi ingin menjadi sahabatnya.
Novi pun mengambil bolpoin untuk menulis balasan dari surat yang Azmi Kirim.
~balasan surat~
Assalamualaikum kak.
Novi mau kok jadi sahabat nya kak Azmi. Insyaallah Novi akan menjadi sahabat yang baik untuk kak Azmi. Novi akan bersedia mendengarkan cerita, saran, kritikan atau apapun dari kak Azmi.
Wassalamualaikum wr.wb - Novita AmeliaSetelah selesai menulis balasan dari sang idola, SPi bersiap untuk tidur supaya mereka tidak kesiangan lagi seperti tadi pagi.
"Eh ayok kita tidur, ntar kesiangan lagi terus kena ta'zir lagi." kata Eva mengingatkan sahabat sahabatnya.
"Iya ayok aku barusan selesai nulis balasan suratnya nih." kata Chelsea menjawab.
"Iya ayok. Eh kita mau kasi balasan suratnya kapan?" tanya Novi kepada sahabat sahabatnya.
"Gimana kalo besok aja, besok kan hari Kamis jadi tidak terlalu padat jadwalnya." saran Athaya.
"Boleh juga tuh, ntar kita ngasih langsung atau perantara Pakdhe Yanto nih?" tanya Chelsea.
"Kita bawa terus aja suratnya, kalo kita waktu jalan ketemu mereka ya kita kasih langsung aja, tapi kalo ga ketemu ya perantara Pakdhe aja." saran Eva.
"Oh iya, tumben pinter." ledek Novi kepada Eva.
"Heemmm..." jawab Eva datar.
Mereka semua pun tertidur. Mereka bangun pukul 3 dini hari untuk melaksanakan sholat tahajjud. Novi bangun pertama, dia kemudian membangunkan ketiga sahabatnya yang pulas sekali tidurnya.
"AYO BANGUN SHOLAT TAHAJJUD." teriak Novi yang suaranya dimirip kan seperti suara ustadzah Tia.
Semua langsung terbangun dan duduk tetapi masih dengan mata terpejam.
"Iya ustadzah kita bangun." kata Eva kaget dengan nyawa yang belum terkumpul.
"Siaappp ustadzah" teriak Chelsea sambil tangan hormat layaknya hormat bendera meskipun mata belom sepenuhnya melek.
Novi yang berhasil mengerjai ketiga sahabatnya tertawa terbahak bahak. Ditambah melihat respon mereka yang mengira ia benar ustadzah Tia.
"Ah apaansi nov ga lucuuu." teriak Eva kesal.
"Iya apaansi bisa kali bangunin nya biasa aja." kata Chelsea tak kalah kesal.
"Iya nih ah ga lucu, awas kamu kukerjain balik." kata Thaya mengancam.
Novi pun langsung berlari keluar kamar untuk berwudhu. Kemudian disusul oleh ketiga sahabatnya.
SPa POV
Hari ini Azmi bangun pertama. Ia berniat mengerjai ketiga teman satu kamarnya itu. Ia akan membangunkan mereka dengan suara seperti perempuan dengan ngaku ngaku sebagai umi mereka.
"Aban, ayo bangun umi sudah siapkan sarapan untuk kamu."
"Alwi ayo bangun nanti kamu terlambat sekolah nak."
"Putra ayo bangun buruan mandi siap siap sekolah."Itu semua adalah suara Azmi yang meniru suara perempuan dan berbisik kepada telinga mereka masing masing.
"Iya umiii" kata Aban langsung bangun dan mencoba mengumpulkan nyawa.
"Nanti umi Alwi masih ngantuk." kata Alwi dengan mata masih terpejam.
"Iya umi bentarrr." teriak Putra yang mencoba membuka matanya.Azmi mencoba menahan ketawanya namun tak dapat tertahan karena ekspresi mereka yang membuat tawa Azmi pecah begitu saja.
Mereka bertiga yang menyadari Azmi tertawa begitu keras mulai sadar bahwa mereka hanya dikerjai oleh Azmi. Azmi pun langsung kabur supaya tak dijadikan mangsa teman temannya itu.
"AZMIIII" teriak Aban, Alwi dan putra dengan penuh amarah.
Azmi yang sekarang sedang dikejar teman temannya berlari menuju masjid. Karena tak banyak santri yang berlalu lalang, Azmi berlari sekencang mungkin. Tiba tiba *brukkk* ada seseorang yang Azmi tabrak. Mereka berdua sama sama terpental namun tak terjatuh.
"Afwan ukhti saya tidak sengaja." kata Azmi meminta maaf tanpa mengetahui siapa yang sudah ia tabrak.
"Tidak apa kak saya juga tidak melihat jalan tadi." ucap Novi yang tidak berani menatap lawan bicaranya karena bukan mahram.
Karena kedua nya merasa tak asing dengan suara lawan bicaranya, mereka penasaran dengan siapa mereka sedang berbicara sekarang. Tak sengaja, mereka berdua saling bertatap.
SPa dan SPi sampai bersamaan dan langkah mereka sempat terhenti melihat salah satu teman mereka sedang berduaan dengan yang bukan mahram, tatap tatapan lagi.
Hingga Aban pun mencoba menyadarkan keduanya yang sudah melakukan zina mata.
"Zina woiii." teriak Aban membuyarkan Azmi dan Novi.
"Astaghfirullah" ucap Azmi dan Novi bersamaan.
"Assalamualaikum" ucap SPi bersamaan.
"Waalaikumsalam" jawab yang berada disana lebih dulu dari SPi.
"Ngapain disini Nov?" tanya Chelsea.
"Ini tadi gak sengaja nabrak kak Azmi." jawab Novi dengan suara pelan namun dapat terdengar oleh semua.
"Ngapain tadi kalian lari larian sih?" tanya Alwi yang sudah ngos ngosan mengejar Azmi.
"Namanya lari ya pasti buru buru lah. Kalo Azmi lari kan karna dikejar kalian." ucap Azmi kesal.
"Iya Novi juga lari karna dikejar mereka." jawab Novi sambil melirik sahabat sahabatnya.
"Kamu sih jahil, ngapain coba pura pura jadi ustadzah Tia. Udah tau kita masih trauma gara gara kemaren." jawab Eva menjelaskan.
"Yaudasi maaf, kalian sih udah jam 3 belom bangun." jawab Novi melas.
"Kamu juga mi ngapain pura pura jadi umi kita. Udah tau kita lagi kangen sama umi, pasti kita ngira kamu umi lah." kata Aban kesal.
"Iya iya kak, Azmi minta maaf deh." sesal Azmi
"Oh iya ukhti, gimana kemarin sudah menerima surat dari kami?" tanya Putra yang menunggu balasan mereka.
--------------------- next part ---------------------
Ditunggu part selanjutnya ya gais. Jangan bosan bosan bacanya.
Jangan lupa vote yaa😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionKisah cinta seorang santri putra dan santri putri yang sama sama idaman di pesantren. Mereka belum sempat bisa bersatu ketika masih berstatus santri. Bahkan mereka sempat berpisah beberapa tahun lamanya. Apakah mereka dapat bersatu kembali? Atau mun...