Ditengah-tengah obrolan mereka, ponsel Azmi bergetar pertanda ada yang menelfon. Dan ternyata itu uminya. Ia lupa menelfon balik uminya setelah pulang dari pantai tadi.
Segera Azmi mengangkat telfon Uminya itu.
Umi❤︎
Assalamualaikum umiWaalaikumsalam
Mas, pulang sekarang ya ada yang mau umi omonginNgomongin apa umi?
Mas Azmi pulang dulu aja sekarang
Harus banget sekarang umi?
Iya mas, udah buruan sekarang
AssalamualaikumSambungan telefon terputus. Sama saja dengan ayah Novi tadi, umi Azmi menyuruhnya pulang tanpa tau apa alasan mereka disuruh pulang secepat ini. Sebagai anak, mau gamau mereka harus menuruti perintah orang tuanya itu.
Padahal ketika tau hari ini akan pulang, Azmi berniat menginap dirumah Aban dan akan pulang besok pagi. Tapi kenyataannya, dia harus pulang hari ini juga.
"Kenapa mi?" tanya Alwi.
"Azmi disuruh pulang juga sama umi. Umi juga ga ngasi tau alasan Azmi disuruh pulang karna apa." jawab Azmi sekenanya.
"Yaudah mending kita siap-siap sekarang." saran Putra dan mereka mulai merapikan barang mereka, sedangkan Novi dan Thaya kembali ke kamar sebelah.
20 menit setelah bersiap, semuanya turun dan masuk mobil. 2 jam di perjalanan akhirnya mereka sampai di depan gerbang pondok.
Novi sengaja menurunkan mereka di depan pondok karena permintaan mereka sendiri. Hotel yang ayah Novi pesan untuk Eva, Thaya dan Chelsea juga sangat dekat dengan pondok jadi tak masalah jika harus berjalan untuk beberapa meter saja.
"Kak Azmi habis ini pulang ke Blitar naik apa?" tanya Novi sambil membantu menurunkan barang-barang teman-temannya.
"Gatau nih Nov umi ga ngomongin masalah transportasi tadi. Bingung juga malem-malem nyari taksi atau bis atau angkutan lain buat ke Blitar." jelas Azmi.
"Bareng Novi aja kak, Novi juga mau ke Blitar nih." ujar Novi.
"Lah bukannya kamu disuruh pulang ya? Rumah kamu kan di Jakarta. Oiya kalian berempat kan rumahnya deketan ya tapi kok mereka bertiga pada turun bawa tas Nov?" tanya Azmi yang belum mengetahui Novi akan pergi ke Blitar.
"Iya kak bener, rumah Novi emang di Jakarta. Tapi ayah bilang lagi dirumah temen, rumahnya di Blitar. Novi disuruh pulang kesana. Terus temen-temen bakal nginep di hotel dulu besok Novi jemput lagi." balas Novi.
"Oh gitu. Blitarnya bagian mana?" tanya Azmi lagi.
"Ini kak di alamat ini." ucap Novi sambil menyodorkan ponselnya yang sudah tertera alamat rumah teman ayah Novi.
"Loh kan ini alamat rumah kak Azmi." ucap Azmi kaget.
"Hah? Serius kak? Jadi temen ayah Novi itu abahnya kak Azmi?" teriak Novi tak kalah kaget.
"Mungkin aja Nov, kak Azmi juga gatau." pekik Azmi.
"Kenapa lagi mi?" tanya Putra yang mendengar kehebohan antara Novita dan Azmi.
"Ini kak, kan kata Novi dia disuruh pulang ke rumah temen ayahnya. Rumahnya itu di Blitar. Terus pas Azmi lihat alamat rumahnya itu alamat rumah Azmi. Jadi kita kaget lah kak." jelas Azmi.
"Kok bisa gitu. Jodoh kali kalian." gurau Putra dan yang lain hanya tertawa.
Aamiin. Batin Azmi dan Novi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionKisah cinta seorang santri putra dan santri putri yang sama sama idaman di pesantren. Mereka belum sempat bisa bersatu ketika masih berstatus santri. Bahkan mereka sempat berpisah beberapa tahun lamanya. Apakah mereka dapat bersatu kembali? Atau mun...