Malang Day 1

172 10 0
                                    

Setelah perjalanan kurang lebih 2 jam, akhirnya mereka sampai di hotel yang akan mereka tempati. Tak disangka, mereka menyewa hotel yang sama, kamarnya pun bersebelahan.

Karena hari ini matahari masih sangat terik, jadi mereka memutuskan untuk beristirahat. Dan akan memulai perjalanan travelling mereka nanti sore.

"Eh kan kita lagi diluar pondok nih, jadi ntar kita manggilnya nama aja gausa pake akhi ukhti, kurang enak didengar soalnya." titah Putra dan diiyakan oleh semua.

Mereka ber8 masuk ke kamar masing-masing dan mulai beristirahat.

***

"Eh laper nih, beli makan yuk." ajak Novi.

"Ntar ah masih ngantuk nih. Kamu keluar sendiri gpp kan?" jawab Chelsea yang masih memejamkan mata.

Melihat teman-temannya kelelahan, akhirnya Novi beranjak keluar sendiri untuk membeli makan untuknya dan teman-temannya.

"Yaudah aku keluar dulu ya, pada mau nitip apa?" pekik Novi sambil bersiap siap.

"Samain aja." teriak teman-temannya, Novi pun berlalu keluar dengan berjalan kaki meski dia kesini membawa mobil.

Walaupun dia kurang paham jalan di Malang, tapi dia berusaha mencari di google maps. Akhirnya dia menemukan restoran yang tak begitu jauh dari hotel.

Setelah selesai ia bergegas pulang ke hotel. Di tengah perjalanan Novi merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Novi mempercepat langkahnya. Sesekali ia melirik dan benar saja ada yang mengikutinya dari belakang.

Dua sosok berbadan kekar yang mengenakan rompi berbahan jeans dan celana jeans robek-robek. Novi sangat takut saat itu. Ia bingung harus gimana karena jalanan siang itu memang benar-benar sepi.

Ya Allah lindungilah hamba. Kata itulah yang Novi ucapkan sedari tadi.

Ia melihat dua sosok itu lumayan jauh darinya. Langsung saja Novi bersembunyi di balik bangunan tua. Ia berusaha menelfon teman-temannya untuk membantunya. Tapi nihil. Tak ada satupun yang mengangkat telfon nya.

Novi teringat bahwa ia ke Malang bukan hanya bersama teman-temannya saja. Tetapi ia ke Malang bersama Azmi, Aban, Alwi dan Putra. Ia langsung menelfon Azmi. Untung saja Azmi mengangkat telfon Novi dengan cepat.

Kak Azmi
Assalamualaikum.
Kak tolong Noviii

Waalaikum salam.
Tolong apa Nov?

Novi lagi diluar hotel kak, dan sekarang Novi lagi diikuti sama dua preman
Novi takut banget kak tolong Novi

Iya iya, sekarang posisi kamu dimana

Novi gatau kak ini dimana yang jelas ga jauh dari hotel

Yang kamu lihat disitu apa? Biar kak Azmi gampang nyarinya

Ini Novi lagi sembunyi di bangunan tua kak, didepannya ada toko alat tulis tapi tokonya tutup, jalanan sepi banget

Yaudah kamu tunggu situ ya kak Azmi langsung kesana
Assalamualaikum

Iya kak Waalaikumsalam

Dua preman itu masih mencari cari Novi yang sudah menghilang dari hadapan mereka. Tiba tiba Novi merasakan ada tangan yang memegang pundak Novi.

"Tolong jangan sakiti sa--" teriak Novi dan ucapannya terpotong karena mulutnya dibungkam Azmi.

"Sstt.. Ini kak Azmi Nov. Kamu tenang aja sekarang udah ada kak Azmi." kata Azmi menenangkan.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang