Rencana Jahat

187 11 2
                                    

Sore ini SofiCs akan melakukan rencana jahat mereka. Mereka mencari keberadaan SPi untuk meminta maaf. Akhirnya mereka menemukan SPi di taman sedang bersama SPa.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

SofiCs POV

"Eh itu mereka, pas banget ada pangeran kita. Tambah lancar nih rencana kita." kata Siska sambil menunjuk SPa dan SPi yang sedang asik berbincang di taman.

"Assalamualaikum" salam SofiCs kompak.

"Waalaikumsalam" jawab SPa dan SPi tak kalah kompak.

"Ukhti ukhti kami kesini mau meminta maaf soal kemarin. Kami tau kami salah jadi mohon dimaafkan kesalahan kami." kata Sofi dengan senyum palsunya.

"Na'am ukhti, kami sudah memaafkan ukhti berempat." jawab SPi bersaaman sambil tersenyum ceria karena mengira permintaan maaf SofiCs benar benar tulus.

"Silahkan ikut gabung aja ukhti." ajak Eva ramah.

"Syukron ukhti." jawab SofiCs berbarengan.

Mereka semua berbincang seperti teman yang sudah dekat lama. Padahal canda tawa yang SofiCs berikan semata-mata untuk melancarkan rencana mereka.

"Ukhti Thaya dan ukhti Chelsea kenapa tidak sekalian ikut bergabung dengan tim Syubban?" tanya Siska sok akrab.

"Suara kami kurang enak didengar ukhti." jawab Thaya tersenyum.

"Sebenernya suara ukhti Thaya dan ukhti Chelsea ini enak didengar, mereka hanya merendah saja. Kebetulan Syubban saat ini juga hanya membutuhkan 2 vokalis perempuan. Jadi mereka belum bisa bergabung." timpal Alwi.

Milka yang mendengar Alwi memuji Chelsea sedikit panas. Dia hampir saja bersuara namun di kode Sofi untuk menahan dirinya.

"Oh begitu. Ngomong ngomong 2 hari lagi Syubban ada latihan ya? Bagaimana kalo nanti kita sama sama melihat Syubban latihan ukhti?" ajak Milka kepada Thaya dan Chelsea.

"Boleh juga ukhti. Saya juga pengen melihat Novi dan Eva latihan. Bagaimana kalo 2 hari lagi kita bertemu disini." tawar Chelsea.

"Na'am ukhti." balas SofiCs berbarengan.

"Pada akur gini kan enak dilihatnya." kata Putra dengan senyum khasnya diikuti senyuman oleh semuanya.

*Setelah 2 hari*

Mereka ber8 berkumpul di taman untuk menuju kantor pusat Syubbanul Muslimin.

Ketika sampai dan memasuki kantor Syubban, tiba tiba Sofi terpeleset dan ditangkap oleh Azmi. Sofi hanya pura pura terpeleset dan teman temannya menuduh Novi yang kebetulan bersebelahan dengan Sofi untuk memperkeruh suasana.

"Nov kamu sengaja ya buat Sofi terpeleset? Aku tadi liat loh kaki kamu berusaha buat Sofi jatuh." kata Milka menuduh.

"Lah kok kamu nuduh Novi gitu sih. Jelas jelas daritadi kaki Novi disini, gausa kompor deh tuh mulut." ujar Chelsea membela Novi.

"Nov beneran kamu mau celakain ukhti Sofi? Kenapa lagi sih, kan 2 hari yang lalu ukhti Sofi sama temen temennya udah minta maaf sama kalian. Kenapa ribut lagi? Yang kamu lakuin itu membahayakan orang lain tau gasi." timpal Azmi ketus.

"Serius kak, Novi ga ngelakuin apa apa. Dari tadi juga kaki Novi disini." jelas Novi.

"Alah gausah ngeles, bilang aja kamu mau buat Sofi celaka biar kamu gaada saingan lagi kan buat dapetin akhi Azmi?" kata Siska memanas-manasi.

"Lah apaansi jadi kaya gini dah. Kita semua juga liat kali Novi jalannya biasa aja, kalian aja yang lebay." jawab Thaya ikut emosi.

"Udah udah kenapa jadi ribut. Kalian juga kenapa jadi berubah gini sih. Kalian udah ga kaya ukhti ukhti yang kita kenal dulu." kata Azmi ngegas dan menatap tajam SPi.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang