"Ban, Wi, gimana nih kita ungkapin kebenarannya?" tanya Putra menghilangkan keheningan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Eh kan di kantor Pusat ada cctv, nah kita jadiin aja sebagai barang bukti. Ntar semuanya bakal kebongkar dah disitu." balas Aban dengan ide cemerlangnya.
"Hah, emang di kantor Pusat ada cctv kak?" tanya Alwi yang memang tak mengetahui adanya cctv di kantor Pusat.
"Hahaha bocil mana paham." ledek Putra
"Ledekin terusss sampe puasss." kesal Alwi.
"Gini aja, besok kita izin pergi ke kantor Pusat buat ngebuktiin semuanya biar ga berlarut-larut masalahnya." Saran Putra dan diiyakan oleh Aban dan Alwi.
*Keesokan hari*
SPi POV
Karena hari ini libur, semua dibebaskan berkegiatan apapun. Semalam, SPi bergantian untuk menemani Novi di klinik. Setelah sholat dan mengaji, Eva, Chelsea dan Thaya bergegas menjenguk Novi.
"Assalamualaikum." salam Eva, Chelsea dan Thaya bersamaan.
"Waalaikumsalam." jawab Novi yang baru selesai membaca Alquran. Walaupun sakit Alquran tak lepas dari genggaman nya.
"Udah sehat Nov?" tanya Chelsea sembari memegang jidat Novi untuk mengetes suhu badannya.
"Alhamdulillah udah kok. Kapan nih aku bisa balik ke kamar?" tanya Novi yang berharap bisa cepat kembali ke kamar dan istirahat di kasur kesayangannya.
"Ntar malem insyallah udah bisa pulang Nov." jawab Eva.
"Sekarang gabisa emang?" pinta Novi.
"Gaboleh. Ntar malem pokonya." balas Athaya sedangkan Novi hanya mengangguk pasrah.
SPa POV
"Ayok kakak kakak ku kita cusss ajahhh" kata Alwi dengan nada lebay.
"Lebay." pekik Putra.
"Pada mau kemana nih? tanya Azmi yang tak mengetahui rencana teman-temannya.
"KEPO" jawab Alwi ketus.
"Yaudah biasa aja dong." jawab Azmi tak terima.
"Udah biarin aja Wi, kita cuss ajahhh." tambah Aban yang sama lebay nya dengan Alwi.
Mereka bertiga pun meninggalkan Azmi sendiri di kamar dan berjalan menuju kantor Pusat.
Pada mau kemana sih. Kok aku jadi penasaran gini ya. Biasanya kemana mana mereka ajak aku, kenapa ini engga. Apa aku ikutin aja ya. Batin Azmi yang kemudian mengikuti SPa diam diam.
Setelah sampai mereka langsung ke ruang cctv dan menemui kak Mafin selaku tim multimedia Syubban. Sedangkan Azmi mendengarkan pembicaraan mereka dari luar.
"Kak, bisa minta tolong tayangin cctv waktu hari Rabu malam?" pinta Aban selaku adik kak Mafin.
"Emang ada apa?" tanya kak Mafin.
"Ini kak, ada kesalah pahaman antara Azmi sama Novi, jadi kita mau coba cari tau kebenarannya aja." jelas Putra.
"Novi yang vokalis baru itu?" tanya Kak Mafin lagi dan dijawab anggukan oleh mereka bertiga.
Kak Mafin pun menayangkan rekaman cctv saat kejadian itu. Dan benar saja, itu semua hanya fitnah. Di rekaman cctv jelas sekali bahwa Sofi menjatuhkan dirinya sendiri supaya ditangkap oleh Azmi.
Azmi yang mendengar pembicaraan mereka langsung masuk dan meminta agar rekaman cctv nya diulang kembali. Azmi pun mulai merasa bersalah. Bahkan sangat sangat bersalah. Azmi meminta teman-temannya menemaninya untuk meminta maaf kepada Novi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionKisah cinta seorang santri putra dan santri putri yang sama sama idaman di pesantren. Mereka belum sempat bisa bersatu ketika masih berstatus santri. Bahkan mereka sempat berpisah beberapa tahun lamanya. Apakah mereka dapat bersatu kembali? Atau mun...