Saran Alex

65 11 2
                                    

Pagi menjelang, Seven B bersiap berangkat ke sekolah setelah mengatur rencana bahwa Keylan akan selalu pergi bersama Cassandra kemanapun gadis itu melangkah.

Bagi Keylan, hal itu bukanlah perkara mudah, karena saat ini Cassandra sedang memintanya untuk menjauh. Otomatis, ia harus mencari jalan agar bisa dekat lagi dengan Cassandra

Menurut Alex, satu-satunya jalan agar Keylan bisa berada di dekat Cassandra setiap saat tanpa membuatnya curiga adalah dengan menjadikannya pacar!

"Kenapa harus gue?," tanya Keylan.

"Karena dulu, lo adalah musuhnya!," jawab Farel cepat.

"Terus kalau dulu gue adalah musuhnya, gue jadi bisa seenaknya gitu ada di dekat dia? Terus gimana caranya dia mau jadi pacar gue? Kan gue musuhnya?," tanya Keylan lagi.

"Udah..., itu urusan nanti. Siapa tahu rasa benci lo yang udah beranak pinak di dalam hati itu bisa tumbuh berkembang menjadi rasa cinta yang berbunga-bunga," bujuk Veyza.

"Gimana ceritanya bibit rasa benci bisa tumbuh berkembang jadi rasa cinta??? Mimpi lo???," protes Keylan.

Dan di sinilah Keylan, di depan pintu kamar Cassandra untuk kedua kalinya setelah semalam ia mengantar gadis itu dan mengungkapkan kata KANGEN!

Ia sebenarnya merasa kesal setengah mati dengan keberadaannya sendiri di tempat itu, namun entah mengapa jantungnya berbalik berdebar-debar bahkan sebelum melihat sosok Cassandra yang akan keluar dari kamarnya.

"Aduh..., gue mesti ngapain ya??? Gue mesti ngomong apa coba??? Dia nggak bakalan ilfeel gitu sama gue??? Penampilan gue gimana??? Bagus nggak ya???."

Jangan berpikiran positif dan membayangkan kalau Keylan sedang berbicara dengan salah satu sahabatnya. Saat ini, Keylan sedang berbicara pada jin pendampingnya sendiri.

Krekkk!!!

Pintu kamar itu akhirnya terbuka dan Keylan terburu-buru berdiri tegap seperti seorang pengawal di sebuah keraton akibat salah tingkah. Cassandra keluar dari kamar itu bersama Sally. Mereka berdua menatap Keylan yang berdiri tegak mematung dengan wajah konyol.

"Lo kenapa Key? Kesambet?," tanya Sally.

Cassandra - mau tak mau - segera menutup wajahnya dengan buku cetak agar tak terlihat oleh Keylan kalau ia sedang menertawai pria itu.

"Gue mau jemput Cassandra, gue mau pergi ke sekolah bareng sama dia," jawab Keylan tanpa merubah posisi ataupun mimik wajahnya.

Sally berusaha keras untuk tidak meledakan tawanya di depan Keylan. Ia pun segera menyadari posisinya lalu pergi meninggalkan Keylan dan Cassandra berdua saja.

"Eh..., Sal, jangan tinggalin gue dong," protes Cassandra.

Sally pun berbalik dan menatap Cassandra dengan wajah ayu yang sangat diabuat-buat.

"Mohon maaf Kanjeng Ratu..., saya sudah tidak bisa mendampingi anda untuk ke sekolah bersama. Sebagai gantinya, saya serahkan anda pada pengawal keraton yang baru," ujar Sally seraya menunjuk ke arah Keylan.

Keylan pun menoleh ke arah Sally.

"Kok pengawal keraton?," protesnya.

"Lah..., dari tadi elo berdiri tegap di situ nggak sadar kalau mirip banget sama pengawal keraton?," tanya Sally sambil berlari meninggalkan mereka berdua.

Wajah Keylan memerah karena malu, ia pun segera menatap Cassandra. Cassandra mundur beberapa langkah ke belakang.

"Lo..., aneh," ujar Cassandra.

KeNdra ; Ketika Hatiku Menolak MembencimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang