Gulali

53 13 0
                                    

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Keylan duduk hanya berdua dengan seorang Wanita dan Wanita itu adalah Cassandra Oktaviany!

Sally menatap Keylan dengan sengit siang itu.

"Maksud lo apaan? Udah Ian setiap hari nyulik Maya, sekarang elo mau nyulik Cassandra juga??? Terus gue makan sama siapa dong???," ratap Sally, dramatis.

Keylan menarik nafas. Kencan pertamanya dengan Cassandra tidak boleh gagal! Ia harus mengusir Sally dengan sangat halus namun pasti..., terusir!

"Lo bisa kok duduk sama Panglima Perang yang namanya... ."

Sally menutup mulut Keylan dengan cepat menggunakan tangannya. Gadis itu tersenyum sangat manis sambil menatap Keylan dengan gemas.

"Oke..., nikmati makan siang lo berdua sama Cassandra ya! Mulut lo jangan ember! Awas aja kalau sampai bocor!," ancam Sally.

Keylan pun menganggukan kepalanya, lalu Sally pun melepas tangannya dari mulut Pria itu. Keylan tersenyum dan melambaikan tangannya pada Sally agar benar-benar pergi.

"Harus banget ya sampai mengusir Sally untuk nggak makan bersama kita?," tanya Cassandra, akhirnya.

"Iya dong. Makan siang pertama kita sebagai pasangan nggak akan sempurna kalau ada dia," jawab Keylan.

UHUKKK!!!

Cassandra tersedak Buavita yang tengah diminumnya. Keylan pun panik seketika dan segera menepuk-nepuk punggung gadis itu.

"Lo bilang apa? Pasangan? Kapan lo nembak gue dan kapan gue nerima lo sehingga kita bisa disebut pasangan?," tanya Cassandra, kaget.

Keylan tersenyum manis sekali di hadapan Cassandra.

"Tadi di kelas katanya setuju untuk memberikan gue kesempatan membuktikan kalau gue benar-benar sayang sama lo," ujarnya mengingatkan.

"Iya, gue kasih lo kesempatan buat membuktikan! Bukan buat jadi pasangan gue!," balas Cassandra.

"Gimana gue mau bisa buktiin gue sayang sama lo, kalau kita nggak jadi pasangan?," tanya Keylan.

"Ya nggak perlu harus jadi pasangan juga kalau hanya untuk membuktikan aja," jawab Cassandra.

"Terus, kalau misalnya gue gagal membuktikan sama lo, berarti lo mau ninggalin gue? Lo akan lebih pilih jalan sama cowok lain daripada gue? Gitu?," Keylan mempertanyakan hal yang akhir-akhir ini berkecamuk di hatinya sejak jauh dari Cassandra.

Cassandra menangkap raut wajah ketakutan pada wajah Keylan setelah mendengar pertanyaan Pria itu.

"Bu..., bukan gitu maksudnya Key. Gue nggak berpikiran begitu," jawab Cassandra.

Keylan tak lagi menanggapi, Pria itu hanya mulai memakan siomay yang ada di hadapannya. Cassandra lah yang akhirnya merasa serba salah karena kembali didiamkan oleh Keylan.

"Key..., jangan marah. Gue benar-benar nggak bermaksud begitu. Lo jangan salah paham," pinta Cassandra.

Keylan tetap diam saja. Cassandra berubah menjadi frustasi karena ia salah bicara pada Keylan.

"Habisin makanan lo dan kita balik ke kelas sama-sama. Kecuali lo memang merasa malu untuk sekedar jalan sama gue, maka gue akan balik ke kelas sendirian," Keylan memberi Cassandra dua pilihan.

"Iya, gue mau kok ke kelas sama-sama lo Key. Jangan marah ya," bujuk Cassandra.

"Oke," jawab Keylan, lalu mulai tersenyum lagi seperti tadi.

Cassandra pun bernafas lega setengah mati.

'Dasar cowok egois..., untung gue sayang!.'

* * *

Cassandra duduk sendiri di kelas, Keylan menghilang entah kemana setelah mengantarnya usai makan siang tadi. Keenam anggota Seven B yang lain membantunya mengerjakan tugas Fisika, sehingga Cassandra akhirnya benar-benar mengerti dengan materi hari itu.

Sosok Keylan terlihat melewati jendela kelas 10-a, dan tak lama kemudian Cassandra benar-benar melihatnya masuk melewati pintu. Tangan Pria itu tersembunyi di punggungnya, dan saat benar-benar dekat dengan meja yang mereka tempati, Keylan pun mengulurkan sesuatu yang digenggamnya sejak tadi.

"Cassandra Oktaviany, bersediakah lo menjadi pasangan sehidup semati dalam hidup gue saat ini dan masa depan?," tanya Keylan dengan sebuah gulali berwarna pink baby berbentuk hati yang terulur untuk Cassandra.

Sally yang hanya bersebrangan meja dengan Cassandra pun melongo seketika saat melihat apa yang Keylan lakukan.

CIEEEEEEE!!!

Sorakan romantis mulai bergema di dalam ruang kelas 10-a itu. Bahkan keenam anggota Seven B yang lain pun ikut bersorak bahagia untuk Keylan dan Cassandra.

"Terima!!! Terima!!! Terima!!!."

Siswa dan siswi dari kelas 10-b yang ada di sebelah pun ikut-ikutan mengintip ke kelas 10-a melalui jendela, Maya terlihat ada di antara siswa dan siswi itu dan sudah jelas ikutan melongo seperti Sally.

"Gue janji nggak akan pernah buat lo kecewa. Gue janji nggak akan pernah meninggalkan lo sendirian. Gue janji akan menjadi orang yang paling pertama ada buat lo kalau lo membutuhkan seseorang. Gue janji akan mencintai lo seumur hidup. Gue janji akan menerima semua hal yang ada dalam diri lo dan nggak akan pernah protes jika itu adalah hal baik. Jadi, sekali lagi gue akan bertanya, Cassandra Oktaviany bersediakah lo menjadi pasangan sehidup semati dalam hidup gue saat ini dan masa depan?."

Cassandra terlihat masih shock, namun ia tak ingin melihat Pria itu kecewa lagi seperti tadi siang. Maka ia segera bangkit dan menerima gulali raksasa berbentuk hati yang Keylan bawa untuknya.

"Iya..., gue bersedia," jawab Cassandra.

YEEEEEEEEE!!!

Sorakan itu semakin membahana luar biasa mengiringi rasa bahagia di hati Keylan dan Cassandra. Keylan pun memeluk Cassandra sambil memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Keenam anggota Seven B menyadari hal itu, bahwa Keylan tidak berbohong. Pernyataan cinta untuk Cassandra bukanlah sandiwara, dan Pria itu melakukannya dengan sangat tulus karena merasa takut kehilangan gadis yang kini berada dalam pelukannya.

"Kita harus melakukan sesuatu untuk melindungi mereka berdua," bisik Alex pada Difta.

"Ya, Imey nggak boleh menyentuh Cassandra!," tegasnya.

* * *

Cassandra mengunyah gulalinya dengan bahagia. Keylan tersenyum ke arahnya.

"Suka?," tanya Keylan.

Cassandra mengangguk semangat.

"Gulalinya tanpa pemanis buatan loh," ujar Keylan.

Cassandra menatapnya dengan penuh rasa bingung.

"Lo kan nggak suka banyak-banyak makan gula, takut batuk. Jadi..., tadi gue suruh abang-abang pembuat gulalinya untuk pakai gula Tropicana Slim, biar lo nggak batuk," jelas Keylan.

Cassandra melotot.

"Berapa kotak Tropicana Slim yang lo pakai untuk bikin gulali raksasa ini?," tanya Cassandra.

"Lima kotak," Keylan tersenyum salah tingkah.

"ANSYA KEYLAN!!! PEMBOROSAN TAHU!!!," amuk Cassandra.

Jangan tanya, Keylan lagi-lagi tidak selamat!

* * *

KeNdra ; Ketika Hatiku Menolak MembencimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang