Princess Rabbit

60 13 0
                                    

Alex dan Ian menatap dengan aneh ke arah Keylan yang baru saja pulang dari jalan-jalannya bersama Cassandra. Pria itu berguling-guling di tempat tidurnya sambil memegangi sebuah bingkai foto berisi fotonya dan Cassandra.

"Ahhhh gue kangen lagi!!!," teriak Keylan tanpa malu-malu ataupun gengsi.

"Key..., sumpah ya, lo lebih kelihatan kaya' orang gila daripada orang yang jatuh cinta!," Ian mengatakannya dengan sangat jujur.

Keylan pun terduduk di atas tempat tidurnya.

"Nggak peduli! Gue ini bukan elo yang pacaran sama ring basket..., datar banget! Gue pacaran sama Putri Kelinci paling lucu dan menggemaskan, jadinya ya..., bisa lo bayangkan dong gimana dunia gue sekarang," Keylan mengatakan semua itu dengan senyuman yang tidak pernah pudar dari wajahnya.

"Oke fix! Dia gila!," ujar Alex.

"Terserah..., yang jelas gue kangen lagi sama Cassandra!!!," teriak Keylan dengan lebih keras daripada yang tadi.

Ian dan Alex melemparnya dengan bantal secara bersamaan.

Di tempat lain, tepatnya di kamar Sally dan Cassandra. Sally berusaha setenang mungkin menghadapi Cassandra yang sejak tadi tersenyum-senyum sendiri sambil menatap bingkai foto baru yang berisi fotonya dan Keylan!

"Cassandra sahabatku yang cantik, lo nggak mau melepas bando kelinci yang ada di kepala lo? Gue dari tadi kok merasa sangat terganggu ya dengan adanya bando itu," ungkap Sally, jujur.

Cassandra hanya tersenyum hingga gigi kelicinya yang imut semakin terlihat jelas. Sally tahu betul apa penyebab sahabat tersayangnya itu senyum-senyum tak karuan.

"Cassandra, kalau jatuh cinta sama Key bisa bikin lo gila mending lo putusin deh cepat-cepat. Di masa depan gue mau datang kondangan di acara pernikahan lo yang digelar di gedung perhotelan, bukan di gedung rumah sakit jiwa!," saran Sally.

Cassandra meringis sebal ke arah Sally, tapi tak lama kemudian gadis itu kembali tersenyum lagi seperti tadi.

"Sal..., jantung gue kok nggak berhenti berdebar-debar ya kalau ingat sama Key? Rasanya dunia gue berubah jadi warna-warni gitu..., kok bisa ya?," tanya Cassandra, polos.

"Itu karena Key membawa dampak negatif di dalam hidup lo! Lo itu dulunya waras, sekarang akal sehat lo mulai terganggu gara-gara Key!," jawab Sally.

"Gitu ya? Ya udah deh..., nggak apa-apa gue kena dampak negatif kalau dampaknya memang seindah ini," balas Cassandra sambil berguling-guling di tempat tidurnya sekaligus memeluk fotonya dan Keylan.

Sally mengangguk-angguk sendiri.

"Oke fix! Lo memang udah gila!," tegasnya, seperti yang Alex katakan pada Keylan.

* * *

Keylan sudah berdiri di depan pintu kamar Cassandra pagi-pagi sekali untuk menjemput gadis itu. Sally membuka pintu dan menatapnya seakan memberi isyarat pada Keylan agar jauh-jauh dari Cassandra.

Keylan menarik nafas dengan sabar dan bersiap mengeluarkan jurus andalannya untuk Sally agar tak merusak pagi harinya yang indah.

"AL ada di halaman asrama tuh," ujar Keylan.

Wajah Sally yang tadinya lecek dan jutek tak karu-karuan tiba-tiba berubah menjadi berbinar penuh kebahagiaan hanya dalam sekejap mata.

"Oke, jagain Cassandra ya! Gue pergi duluan!," balasnya penuh semangat.

Keylan benar-benar tidak habis pikir pada Sally, bagaimana bisa hanya dengan dirinya menyebut AL - nama panggilan Alex - bisa membuat mood terburuk gadis itu langsung berubah menjadi mood terbaik? Aneh!

Cassandra keluar dari kamarnya setelah selesai memastikan isi tasnya lengkap dengan jadwal pelajaran hari itu. Gadis itu muncul di hadapan Keylan dengan bando kuping kelinci yang sudah bertengger dengan manis di kepalanya. Dia tersenyum saat melihat sosok Keylan yang telah menunggunya, dan Keylan bahagia seketika saat melihat senyuman gadis kesayangannya.

"Selamat pagi sayangku yang cantik," sapa Keylan sambil merentangkan kedua tangannya agar Cassandra segera memeluknya.

"Panggil nama gue dong! Nggak suka ah di panggil sayangku..., udah umum tahu!," protes Cassandra.

"Gitu ya? Umum? Gimana kalau gue panggil elo dengan sebutan Princess Rabbit-ku?," tawar Keylan.

Cassandra terlihat berpikir sambil mengetuk-ngetukan jari telunjuk di dagunya yang tirus. Gadis itu pun tiba-tiba kembali tersenyum dan langsung memeluk Keylan.

"Deal! Panggil gue Princess Rabbit-ku, dan gue akan panggil elo Pangeran Gulali-ku," ujar Cassandra.

"Deal!," balas Keylan, cepat.

"Kok nggak protes dulu?," Cassandra heran, karena biasanya Keylan selalu mengajaknya berdebat terlebih dahulu.

Keylan tersenyum sambil mengusap kedua pipi Cassandra yang lembut.

"Apapun yang lo mau adalah kebahagiaan yang harus gue penuhi. Jadi gue nggak perlu protes," jelas Keylan.

Cassandra pun tersipu-sipu mendengar apa yang Keylan katakan. Pria itu langsung menggenggam tangan Cassandra dan berjalan menuju ke sekolah.

Suasana kelas sudah sangat ramai saat mereka tiba di sana. Keenam anggota Seven B lainnya baru saja tiba saat Keylan dan Cassandra sudah duduk di kursi mereka yang terletak paling belakang.

Difta menatap Cassandra dengan bando kuping kelinci berwarna pink baby di atas kepalanya.

"Ahhh..., lucu..., Cassandra jadi mirip banget sama kelinci," puji Difta.

Tita pun mendekat dan memainkan telinga kelinci itu sambil mencubit-cubit pipi Cassandra karena gadis itu terus saja tersenyum hingga gigi kelincinya terlihat jelas. Menambah keimutan dan menggemaskan wajahnya yang cantik.

Keylan mendadak kesal karena waktunya bersama Cassandra diganggu.

"Lo berdua nggak mau minta bando juga sama pacar-pacar kalian? Mereka kan anak basket, bando buat kalian nanti pasti terbuat dari bola basket juga," sindir Keylan.

"Wah, ini musang minta dijambak ya rambutnya!," gerutu Tita, refleks.

Difta hanya terkekeh.

"Gue nggak suka pakai aksesoris Key, tapi suka banget kalau lihat ada yang pakai aksesoris. Lucu!," puji Difta sekali lagi sambil mencubit pipi Cassandra dengan lembut.

Cassandra hanya terkekeh pelan.

"Dif, kalau bando yang cocok buat gue kira-kira bando apa?," tanya Sally.

"Bando yang ada lambang cabe di atasnya. Biar sama dengan mulut lo yang selalu pedas setiap saat!," balas Keylan.

Sally pun melemparkan buku cetaknya ke arah Keylan. Alex berbalik menatap Sally.

"Nggak usah aneh-aneh. Lo nggak cocok kalau pakai bando!," tegas Alex, datar.

Sally pun menciut  lalu kembali terdiam di mejanya. Difta dan Tita melotot ke arah Alex dengan tajam.

"Kejam banget sih jadi cowok! Sally itu cewek, cocok dong pakai bando. Seenggaknya jepit rambut lah," protes Difta.

"Iya! Lo aja yang kuper, nggak tahu mode!," sindir Tita.

Alex menatap kedua sahabat Wanitanya sambil tersenyum - hal yang jarang Alex lakukan.

"Sally udah cantik dari sananya, jadi nggak perlu tambahan aksesoris apapun! Gue nggak suka, karena nanti banyak yang cubit-cubit pipinya kaya' yang kalian lakukan pada Cassandra!," tegas Alex.

Sally pun terpaku di tempatnya setelah mendengar apa yang Alex katakan tentangnya. Wajahnya pun memerah luar biasa.

"Ya udah terserah! Yang jelas Priscess Rabbit-ku ini adalah yang paling cantik!!!," teriak Keylan.

Semua anggota Seven B berbalik ingin memukuli Keylan, namun tak jadi saat mereka semua melihat bagaimana Keylan yang sedang memeluk Cassandra dengan sepenuh hati sambil memejamkan kedua matanya.

'Gue bakalan kangen sama pelukan ini. Entah gue bisa memeluk lo lagi atau tidak.'

* * *

KeNdra ; Ketika Hatiku Menolak MembencimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang