Harga Diri

88 15 0
                                    

Cassandra mengikat tali sepatunya usai berganti pakaian olahraga. Sally telah menunggunya di luar ruang ganti, mereka pun berjalan bersama menuju ke lapangan untuk berolahraga siang itu.

Keadaan lapangan sangat ramai, kelas 10-a, 10-b, dan 10-c berolahraga bersama. Banyak senior kelas 11 dan 12 di atas balkon, karena jam pelajaran olahraga mereka sudah selesai lebih awal.

"Baiklah, ayo semua lari keliling lapangan sepuluh kali!," perintah Pak Deri.

Semua mulai berlari keliling lapangan. Sally berpegangan tangan dengan Cassandra sambil berlari-lari. Keylan mendekat ke arah mereka berdua.

"Lari kok pegangan tangan? Nanti jatuh satu ikut jatuh yang lain!," tegurnya.

"Biarin! Biar kaya' di sinetron-sinetron!," balas Sally.

Keylan mendadak berhenti dan menunggu mereka berdua, sementara Cassandra sudah tertawa tak tertahan sejak tadi.

"Sinetron mana sih yang lo tonton? Adegan sinetron kok bikin celaka orang?," Keylan benar-benar sewot.

"Biarin deh! Yang penting kalau Cassandra jatuh, jatuhnya sama gue bukan sama lo! Bahaya!," tegas Sally.

"Bahayanya di mana??? Gue nggak mungkin ya berniat jahat bikin dia jatuh kaya' yang lo pikirin!!!," Keylan benar-benar tak terima.

Cassandra akhirnya berhenti di tengah-tengah karena lelah, Sally berlari meninggalkannya. Keylan ikut berhenti dan menunggu Cassandra sampai tenaga gadis itu pulih kembali.

"Mau minum?," Keylan menyodorkan Buavita dari saku celana trainingnya.

Cassandra menerima itu dan benar-benar meminumnya.

"Aduh capek banget! Lapangan ini ternyata luas!," keluh Cassandra.

"Udah ngeluhnya? Pak Deri bakalan marah kalau lo terlalu lama istirahat. Ayo sini, gue temani lari," Keylan meraih tangan Cassandra yang masih sibuk meminum Buavitanya.

"Pelan-pelan dong Key..., capek...," pinta Cassandra.

Keylan tersenyum diam-diam.

"Udah lari sambil minum, tangannya gue pegangin, masih aja ngeluh!," batinnya.

Keylan berbalik dan melihat Cassandra melambai pada Sally yang mendekat.

"Eh gue juga dong minumnya," pinta Sally.

"Eh! Nggak bisa! Gue kasih itu buat Cassandra bukan buat lo!," Keylan menghalangi.

"Eh..., sedikit aja Key! Pelit banget sih!," gerutu Sally.

"Pelit pangkal kaya!," balas Keylan.

Sally berkeras, gadis itu tetap ingin meminum Buavita di tangan Cassandra meskipun Keylan setengah mati menghalanginya. Keylan akhirnya tak punya pilihan lain, ia pun meminum Buavita yang tadi sudah diminum oleh Cassandra agar bekas mulutnya menjadi penghalang bagi Sally untuk tidak minum dari sedotan yang sama.

Sally benar-benar melongo saat melihat Keylan meminum Buavita itu. Sementara Pria itu hanya tersenyum penuh kemenangan.

"Ish!!! Ansya Keylan!!! Lo itu cowok paling nyebelin sejagat raya!!!," teriak Sally, geram.

"Bodo amat!," balas Keylan sambil.kembali menarik lengan Cassandra yang masih terpaku karena kejadian tadi.

"Terus ini Buavitanya gimana?," tanya Cassandra, polos.

"Ya diminum lah Cassandra Oktaviany!," jawab Keylan.

Mereka masih berlari-lari keliling lapangan.

KeNdra ; Ketika Hatiku Menolak MembencimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang