Cassandra kesal setengah mati sejak pagi, ia bosan mendengar bisik-bisik dari Wanita-wanita lain di sekolah.
"Duh sayang banget ya, Keylan udah punya punya pacar. Seandainya belum pasti gue jadiin pacar buat dibawa ke acara Malam Api Unggun."
"Iya padahal dia kan ganteng banget, nggak cocok loh dia sama pacarnya itu!."
"Iya, sok imut! Padahal nggak cantik!."
Bagi Cassandra, apa yang mereka katakan adalah benar seratus persen. Dirinya memang tidak cantik dan kemungkinan besar terlihat sok imut, karena Keylan yang selalu memintanya begitu.
Sekarang, di sinilah Cassandra, sedang menghadapi Keylan yang memilih-milih baju bak seorang artis.
"Warna apa bagusnya?," tanya Keylan.
"Nggak tahu, kan lo yang mau pake, masa gue yang tentuin warnanya?," Cassandra kebingungan sendiri.
Keylan mengulum senyum dan mencubit kedua pipi Cassandra dengan lembut.
"Lo kan pacar gue, makanya lo harus bantuin gue untuk pilih warna yang bagus untuk gue pakai di acara api unggun nanti malam," jelas Keylan.
"Apa hubungannya? Sejak kapan juga sih kita benar-benar pacaran?," tanya Cassandra lagi.
"Lo masih ragu sama gue?," tanya Keylan kaget.
"Ragu sih nggak Key..., cuma kan hubungan kita udah berakhir. Lo sendiri yang tulis di dalam surat waktu itu, kalau lo melepaskan gue dari hubungan aneh yang lo bangun sendiri. Berarti saat ini status kita adalah mantan pacar, bukan pacar!," tegas Cassandra, halus.
Keylan benar-benar dibuat melongo oleh pernyataan dari gadis itu.
"Udah ya, gue ke kelas duluan. Bye mantan...," pamit Cassandra.
Keylan benar-benar tak percaya dengan apa yang terjadi di depannya. Ia benar-benar gemas terhadap gadis itu.
"Awas ya! Seenaknya aja panggil gue mantan!," gerutu Keylan.
Cassandra benar-benar kembali ke kelas sendirian. Ia ingin merasa tenang barang sehari saja dan tak perlu mendengar sindiran dari banyak pesaing. Keylan itu Pria normal, jadi bukan tidak mungkin suatu waktu dia akan berpaling dari dirinya karena godaan yang terus saja datang.
Sebuah gulali tiba-tiba terulur di hadapan Cassandra, Keylan memberikannya dengan wajah yang konyol luar biasa hingga membuat Cassandra hampir meledakkan tawanya keras-keras.
"Nih gulali buat MANTAN PACAR GUE!!! Yang tega banget manggil gue Mantan hari ini!!!," gerutunya.
Cassandra hanya mengulum senyum dan membiarkan Keylan pergi setelah ia mengambil Gulali dari tangan Pria itu.
'Duh, baru dia ngambek sedikit aja udah bikin gue pengen balikan..., dasar gue!.'
* * *
Malam api unggun tiba, semua anggota Seven B menatap ke arah Keylan seakan pria itu adalah sosok teraneh yang pernah mereka lihat.
"Lo kenapa Key? kesambet?," tanya Difta, shock.
"Sumpah Key..., kalau lo gila mendingan langsung aja deh pergi ke rumah sakit jiwa, nggak usah kaya' gini. Gue yang malu!," ujar Alex.
Keylan hanya tersenyum penuh percaya diri di hadapan keenam sahabatnya.
"Gue berpakaian lengkap ala keraton begini cuma untuk menjemput satu orang manusia menyebalkan yang tidak tahu diri kalau gue sayang banget sama dia!," tegas Keylan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeNdra ; Ketika Hatiku Menolak Membencimu
Roman pour Adolescents[COMPLETED] AKU BENCI KAMU! Satu kalimat penuh makna yang aku simpan selama ini sebagai peringatan darimu. Kamu begitu membenciku dan aku begitu mencintaimu. Kita diibaratkan air dan minyak. Bagaimanapun bentuk usaha untuk mempersatukan, maka tetap...