Barter

63 11 0
                                    

Maya membuka pintu atap namun terlambat, seseorang telah menyekap Cassandra lebih awal dari yang mereka duga padahal jam makan malam belum selesai. Radit dan Andra menarik nafas mereka saat melihat sebuah pisau terarah ke leher Cassandra oleh orang itu.

"Mundur!!! Jangan coba-coba ada yang maju!!!," bentak Imey.

"Lepaskan dia..., atau lo bakalan nyesel karena sudah menginjakan kaki di tempat ini!!!," Sally mengancam balik.

"Kalian semua bodoh!!! Udah jelas kalau gue nggak akan melepas gadis sialan ini!!! Tujuan gue datang kesini bukan untuk benar-benar membunuh dia, tapi untuk membawa pergi Keylan dari sini!!!," bentaknya lagi.

Cassandra melirik tajam ke arah Imey yang benar-benar mencekiknya dari belakang. Ia geram saat tahu kalau Keylan lah tujuan perempuan itu sebenarnya.

"Kasih tahu Seven B, gue akan melepas gadis ini kalau mereka mau menyerahkan Keylan ke gue!!!," perintahnya.

"Jangan!!! Jangan kasih tahu Seven B!!! Jangan biarkan Key menyerahkan diri sama perempuan ini!!! Gue cinta sama dia, jangan buat dia nyerahin diri!!!," cegah Cassandra.

"Apa lo bilang??? Berani lo ya sekarang sama gue??? Sialan lo!!! Harusnya gue memang membunuh lo sejak awal!!!."

Imey menggoreskan pisaunya ke leher Cassandra hingga tersayat dan berdarah.

ARRRGGGHHHHH!!!

Rasanya sangat perih bagi Cassandra, namun ia harus mempertahankan Keylan di sisinya!

"Hei..., berhenti..., jangan sakiti dia!!!," teriak Kyara, panik.

Imey hanya tersenyum jahat dan membawa turun Cassandra bersamanya menggunakan sebuah tali. Cassandra berusaha meronta, namun Imey sangat kuat mencengkram tangan dan lehernya yang sudah berdarah.

Radit dan Andra terlihat mengikutinya dan Imey turun melalui tali yang sama dari atap asrama. Imey menyeretnya menuju sebuah gudang bekas di belakang asrama.

"Sini lo!!!," paksa Imey.

"Lepasin gue Imey!!!," balas Cassandra yang juga ikut membentak.

"Berengsek!!! Lo benar-benar udah berani ya!!!."

BUGH!!!

Satu pukulan ke arah perut Cassandra membuatnya lemas seketika. Tubuhnya menahan rasa sakit yang luar biasa akibat pukulan itu. Radit dan Andra mendekat.

"Imey..., lepasin dia. Lo nggak perlu melakukan hal tolol seperti ini hanya untuk memiliki Keylan...," bujuk Radit.

Imey kembali mengarahkan pisaunya ke leher Cassandra.

"Apa lo tahu, kalau gue udah susah payah membuat Keylan benci sama cewek ini?," tanya Imey sambil tersenyum jahat.

Cassandra melirik melalui ekor matanya ke arah Imey.

"Apa dia bilang?," batin Cassandra.

"Gue yang maksa juri penentu itu untuk membuat Cassandra menang dengan iming-iming menjadikannya siswi populer!!! Itu karena gue nggak suka kalau dia terus-menerus ada di dekat Keylan!!! Keylan milik gue!!! Cuma milik gue!!!," teriak Imey.

Andra dan Radit terpaku di tempatnya.

"Hah? Terus apa kabar Difta, yang akhirnya malah menjadi pacar Keylan waktu itu? Lo pasti putus asa banget kan saat itu sampai harus berusaha merusak hubungan persahabatan mereka?," tanya Andra, yang lebih berniat mengejek Imey daripada bertanya.

Meskipun Radit tak suka dengan pertanyaan mengenai hubungan Difta dan Keylan di masa lalu, namun dia tetap membiarkan Andra untuk mengatakannya agar perhatian Imey teralihkan.

"Itu..., itu di luar dugaan gue! Lagipula Keylan nggak pernah benar-benar cinta sama Difta! Dia hanya ingin membuat Difta merasakan sakit! Keylan cinta sama cewek sial ini, dia tertarik sama cewek ini sejak awal SMP dan gue nggak bisa terima!!!," teriak Imey lagi.

"Apa lo bilang? Jadi lo sengaja buat Key benci sama gue hanya karena lo nggak bisa terima kenyataan? Jahat banget sih lo!!!," teriak Cassandra.

HAHAHAHAHA!!!

"Lo si cewek miskin yang memang nggak pantas ada di sisi Keylan!!! Lo harusnya ngaca, siapa lo sehingga berani menginginkan Keylan???," ejek Imey.

"Lo yang siapa, sehingga bisa menghakimi dan memaksa Tuhan untuk mengubah takdir-Nya??? Kalau Tuhan menakdirkan Key untuk hidup sama gue, lo mau apa???," balas Cassandra marah.

BUGH!!!

Satu pukulan lagi Cassandra terima dari Imey.

"WOY!!! BERHENTI!!!," teriak Radit.

Cassandra kembali lemas seperti tadi. Difta masuk ke gudang bekas itu sambil memimpin Seven B di depan dan mencoba mendekat ke tempat di mana Andra dan Radit bernegosiasi dengan Imey. Imey melihat kedatangan Seven B dan segera menggoreskan pisaunya ke leher Cassandra seperti tadi.

Cassandra kesakitan, namun dia terlihat berusaha sekali untuk bertahan. Keylan menatapnya dengan wajahnya yang babak belur, gadis itu terlihat ingin menangis tapi Keylan meminta diam dengan isyarat jarinya. Cassandra mengerti, dan berusaha untuk tetap diam.

"Kak Andra..., Kak Radit..., mundur!," perintah Tita.

Andra dan Radit pun mundur.

"Imey, biar kita bicara. Katakan, apa yang lo mau dari kita?," tanya Difta.

Imey tersenyum jahat.

"Lo memang pintar Difta, selalu saja pintar. Lo selalu tahu kalau gue menginginkan sesuatu. Gue mau Keylan! Serahkan dia sekarang!," jawab Imey.

Ian dan Alex pun membawa maju Keylan yang sudah babak belur, Farel mengancamnya dengan pisau yang pernah Imey kirimkan untuk mereka ke arah leher seperti bagaimana Cassandra diperlakukan. Imey terlihat terkejut karena wajah Keylan di penuhi luka dan lebam, pertanda bahwa pria itu baru saja dipukuli oleh anggota Seven B yang lainnya.

"Kalau lo bisa menyakiti Cassandra, kita juga bisa menyakiti Keylan dan membuatnya menderita seperti yang Cassandra alami! Sekarang kita buat kesepakatan!," tegas Farel, kejam.

"Kesepakatan seperti apa yang kalian mau?," tanya Imey.

"Serahkan Cassandra, maka lo akan mendapatkan pengkhianat sialan ini!!!," tunjuk Veyza pada Keylan.

"Ah..., sangat mudah ternyata! Tapi gue juga punya satu keinginan, ketika Keylan sudah ada di tangan gue dan Cassandra sudah ada bersama kalian, gue mau lo semua jangan pernah ikuti kemanapun gue dan Keylan pergi!," ujar Imey.

"Deal! Lepas Cassandra sekarang!," perintah Alex.

Cassandra dilepas oleh Imey, begitu pula Keylan yang dilepas oleh Ian dan Farel. Mereka berdua saling melewati dan Keylan sempat menyelipkan sesuatu di tangan Cassandra tanpa terlihat oleh Imey. Cassandra menggenggam erat apa yang Keylan berikan padanya, Difta meraih tubuh Cassandra dan menyerahkannya pada Radit.

Keylan segera di bawa keluar oleh Imey, Cassandra pun segera di bawa keluar oleh Andra dan Radit.

Di luar sudah ada regu penolong, Radit dan Andra menyerahkan Cassandra untuk segera diobati oleh tim medis karena luka sayatannya sangat dalam di bagian leher.

Ia berbaring sambil menahan perih. Bukan pada luka di lehernya, namun pada hatinya.

'Bagaimana bisa gue nggak menyadari kalau lo udah cinta sama gue sejak kita pertama bertemu di kelas tujuh?.'

* * *

KeNdra ; Ketika Hatiku Menolak MembencimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang