Extra Part

3.8K 340 106
                                    


~ M E N A N G I S ~

JIYONG baru saja kembali dari agensi dan mendapati putera semata wayangnya tengah berdiri di ruang tengah dengan air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JIYONG baru saja kembali dari agensi dan mendapati putera semata wayangnya tengah berdiri di ruang tengah dengan air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya.

"Appa..." panggil Ki-young. Bibir merahnya melengkung lucu ke bawah. Kedua pipi bulatnya mengembung.

"Hei, ada apa, Sayang? Kenapa Ki-young menangis?" tanya Jiyong sembari menghampiri puteranya dengan tergesa-gesa.

"Eomma...." sahutnya. Air matanya mulai menetes jatuh. "Appa.... Eomma...."

"Ada apa dengan Eomma, Sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa dengan Eomma, Sayang?"

"Ki-young..." itu suara Lalisa. Ibu muda itu baru saja keluar dari dalam kamar dengan punggung tangan yang diolesi cream luka bakar.

"Ada apa?" tanya Jiyong pada Lalisa, Ia masih belum mengerti dengan apa yang sudah terjadi. "Dan ada apa dengan punggung tanganmu itu, Sayang?"

Lalisa tidak menjawab, Ia justru menggendong Ki-young dan menenangkan bocah yang mulai menangis sesegukan itu. Mengelus punggung putera semata wayangnya dengan lembut.

"Tidak apa-apa, Sayang. Eomma baik-baik saja. Jangan menangis, ne."

Beberapa saat lalu, Lalisa sedang memasak untuk makan malam. Dia hendak menaruh mangkuk berisi sup ke atas meja makan ketika puteranya menarik tangannya. Alhasil, sup panas itu jatuh dan mengenai punggung tangannya. Lalisa yang terkejut tanpa sadar membentak puteranya. Dia terlalu takut, jika sup panas itu mengenai Ki-young dan melukai puteranya itu.

"Apa Eomma mengagetkanmu, Sayang?" tanya Lalisa lembut. Ia mengelus surai hitam puteranya dengan penuh kasih sayang. Ki-young masih menangis di gendongannya. "Suara Eomma begitu keras, ya?"

Putera mereka tidak pernah menerima bentakan sebelumnya. Dibandingkan marah dengan nada tinggi, Lalisa dan Jiyong lebih memilih untuk memberitahukan kesalahan Ki-young dengan kata-kata lembut. Mengatakan, jika apa yang sudah putera mereka lakukan bukanlah sesuatu yang baik.

Lalisa dan Jiyong mendidik putera semata wayang mereka dengan baik dan hati-hati. Dan beruntungnya mereka karena Ki-young adalah anak yang patuh. Bocah laki-laki itu tidak pernah membantah, jika Ayah dan Ibunya tidak mengizinkan.

Bad Romance (JILICE) Happy Ending VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang