PANDANGAN mata Jiyong berkabut. Ah, tampaknya lelaki itu tengah dibutakan oleh kabut gairah. "Aku benar-benar ingin menghujammu dengan penis keras dan berkedut milikku, Sayang," ujar Jiyong serak dan Lalisa mengerang.
Jiyong menjauhkan tubuhnya sedikit untuk menyesap bibir Lalisa-lagi, kemudian lidahnya menyusup untuk menguasai mulut gadis cantik itu sekali lagi dengan kebuasan yang meningkat dan membuatnya terangsang hebat.
Lalisa memeluk leher Jiyong dan pria itu menekan tengkuk gadisnya. Keduanya sama-sama bergairah.
Suara desahan terdengar di ruang studio itu. Jiyong berbisik dan menggeram dengan tidak jelas. Menahan diri agar sisi kemanusiaannya tetap mengambil alih, karena secara membabi buta, sisi hewaninya begitu membara, membakar kewarasannya. Lalisa membuatnya gila. Melupakan dunia.
Bibir Jiyong memberikan kecupan-kecupan ringan di kening, hidung, kelopak mata, dan kedua pipi bulat Lalisa. Tapi, Jiyong selalu kembali ke bibir gadis itu.
Jiyong menjilat bibirnya dengan gerakan sensual, pria itu berkata dengan suara dalam, "aku menginginkan diriku di dalammu, Sayang," tangannya dengan lincah menarik resleting bagian belakang dari dress Lalisa. Jiyong semakin bersemangat disaat Lalisa melayangkan tatapan seduktif ke arahnya.
Namun, saat resleting dress itu hampir sepenuhnya terbuka, suara pintu yang terbuka terdengar.
"Hyung!"
"Shit!"
Jiyong mengumpat, lalu menoleh ke arah pintu studio dengan cepat. Dengan penuh emosi dia bersumpah dalam hati akan menenggelamkan siapapun yang mengganggu kegiatannya dengan Lalisa. Sementara itu, Lalisa memilih untuk menyembunyikan wajahnya di dada Jiyong. Malu.
"Hyung- Ya, Tuhan! Maafkan aku, Hyung!" ujar Seungri panik.
Jiyong menatap kesal ke arah pria Lee itu. "Keluar dari sini Lee Seunghyun," ujarnya datar dan berbahaya dan Seungri mematuhinya. Dengan tergesa-gesa pria itu menutup pintu studio.
"Mereka-mereka sedang bercinta?" tanya Seungri entah pada siapa. Pria itu terlalu terkejut saat melihat Lalisa tengah duduk di atas pangkuan Jiyong dengan gaunnya yang sudah tersingkap hingga menampilkan paha mulus gadis itu.
Sedangkan di dalam studio, Lalisa masih saja menyembunyikan wajahnya di dada Jiyong. Terlalu malu menunjukkan wajahnya pada siapapun, walaupun sekarang hanya ada dia dan Jiyong di dalam studio ini.
"Oppa?" panggilnya.
"Ada apa, Sayang?"
"Aku- aku malu," ujarnya mengakui.
Jiyong terkekeh pelan mendengarnya, dengan santai Jiyong membaringkan tubuhnya di atas sofa, tanpa sedikitpun memindahkan tubuh Lalisa dari atas tubuhnya.
"Kenapa harus malu, hm?" tanya Jiyong sembari menarik kembali resleting di dress yang dikenakan gadis itu.
"Apa Seungri Oppa melihatnya? Apa nanti dia akan mengadu pada yang lainnya?" tanya Lalisa khawatir. Gadis itu mendongak, menatap wajah tampan Jiyong.
"Aku akan menghukumnya, jika dia berani mengadu, Sayang,"
"Kau yakin bisa, Oppa? Mulut Seungri Oppa 'kan sangat murah,"
"Ayo, kita telepon dia," ajak Jiyong dan setelahnya pria itu menarik ponselnya dari dalam saku, mencari nomor sang Maknae di daftar kontak pribadinya.
"Seungri-ya?" ujar Jiyong saat panggilannya terjawab di dering ke empat.
"Ne, Hyung. Ada apa?" tanya Seungri gugup.
"Jangan ceritakan apapun yang sudah kau lihat di studio tadi pada yang lainnya! Aku akan menghukummu, jika rahasia ini sampai bocor. Kau mengerti Seungri-ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Romance (JILICE) Happy Ending Version
FanfictionIni tentang kisah cinta antara dua anak manusia. Kwon Jiyong dan Lalisa Park. Dua kepala dengan pemikiran rumit. Dua hati dengan banyak lubang mengangah di dalamnya. Dua kehidupan yang sialnya tidak sesempurna di depan kamera. "But, you plus me sadl...