KEESOKAN harinya, Lalisa nyaris tak bisa membuka matanya karena rasa sakit disekujur tubuhnya. Ia pikir dirinya sudah mati dan berada di alam lain, tapi ketika akhirnya matanya terbuka, dilihatnya Ia ada di dalam kamar Jiyong.
Pakaiannya sudah terganti, bukan lagi pakaian yang dia pakai semalam. Dicobanya untuk bangun dari tempat tidur.
Suasana sangat sepi, mungkin Jiyong sedang pergi ke agensi. Yang terpikir olehnya saat itu adalah pergi dari apartement ini. Lalisa tak tahan dengan sakit di tubuhnya. Dicarinya ponsel miliknya di kamar, gadis itu mengacak-acak laci dan lemari, tapi Ia tetap tak menemukan ponselnya.
Ia beralih pada telepon di apartement, ditekannya telepon itu untuk menelpon Jong Suk- setidaknya Lalisa harus tahu bagaimana keadaan pria itu sebelum memutuskan untuk pergi, tapi teleponnya mati.
Apa-apan ini? Apa Jiyong sengaja memutus semua alat komunikasi?
Lalisa mendekati pintu, berharap Ia dapat keluar apartement. Tapi begitu berada diambang pintu dan mencoba membuka pintu kamar, Ia sadar kamarnya terkunci. Jiyong mengurungnya di kamar dengan sengaja.
Lalisa memutar otaknya bagaimana caranya Ia keluar dari sana, beberapa saat kemudian Ia ingat kalau Jiyong menyimpan kunci duplikat apartement di lemari pria itu. Cepat-cepat diambilnya kunci itu dan dibukanya pintu kamar.
Berhasil!
Lalisa berlari, keluar dari apartement itu dengan sakit disekujur tubuhnya. Hanya beralas sandal rumah dan piyama tipis serta sebuah kardigan panjang yang melekat di tubuhnya, gadis itu berlari. Pergi dari apartemen yang seperti neraka dunia itu.
Lima belas menit kemudian Jiyong kembali dari supermarket, pria itu terkejut begitu dilihatnya pintu apartement sudah terbuka lebar. Dilemparnya plastik berisi makanan yang tadi dibawanya, Ia kalang kabut begitu mendapati kamarnya kosong dan Lalisa sudah tak ada disana.
Jiyong mencari Lalisa ke semua ruangan, tapi gadis itu sudah tidak ada. Hatinya geram, Ia yakin Lalisa kabur dan menemui selingkuhannya itu.
"Lalisa!" jeritnya marah, lalu berlari keluar apartement mengejar Lalisa yang mungkin belum pergi jauh.
.
.
."Apa yang kau bawa?" tanya Direktur Yang. "Sesuatu yang baik atau justru sebaliknya?" sambung pria paruh baya itu.
"Tentu saja sesuatu yang baik Direktur Yang. Aku yakin kau pasti sangat senang saat mendengarnya," jawab pria itu.
Pria yang tengah berbicara dengan Direktur Yang itu adalah Jae Min- Lee Jae Min, seorang mantan reporter yang dipekerjakan oleh Direktur Yang secara diam-diam.
Jae Min sudah bekerja pada Direktur Yang selama tiga tahun. Selama ini tugasnya hanya meretas situs-situs yang memberitakan skandal artis YG. Menghapusnya dari fortal-fortal berita itu. Tapi, sekarang tugasnya beralih menjadi penguntit seorang Lalisa Park. Mengawasi kemanapun gadis itu pergi, lalu melaporkannya kepada Direktur Yang. Foto yang diterima Jiyong waktu itu juga hasil jepretan Jae Min.
"Jadi, berita apa yang kau bawa hari ini?" tanya Direktur Yang sembari menatap Jae Min yang tengah membersihkan lensa kameranya.
"Aku mengikuti gadis itu sesuai dengan perintahmu. Kemarin dia menemui seorang pria. Pria yang sama dengan yang kulihat saat mengikutinya hingga ke rumah sakit. Mungkin pria itu seorang dokter. Wajahnya mirip dengan Choi Dal-po di drama Pinocchio. Pria itu juga-"
"Aku tidak peduli dengan pria itu. Bisakah kau hanya menceritakan tentang yang kuperintahkan saja?"
Jae Min menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal kemudian melanjutkan ceritanya. "Mereka bertemu di sebuah kedai ice cream. Tampak sangat akrab. Lalu, sekitar setengah jam anak kesayanganmu datang. G-Dragon datang bersama dengan Ahreum. Dan ya.... seperti di drama-drama kebanyakan. Dia memukul pria itu dan menarik Lisa pergi dari sana," terang Jae Min.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Romance (JILICE) Happy Ending Version
FanficIni tentang kisah cinta antara dua anak manusia. Kwon Jiyong dan Lalisa Park. Dua kepala dengan pemikiran rumit. Dua hati dengan banyak lubang mengangah di dalamnya. Dua kehidupan yang sialnya tidak sesempurna di depan kamera. "But, you plus me sadl...