Episode 29

3.1K 327 95
                                    

KIKO meremas kuat setir kemudinya. Wanita muda itu menekan pedal gas dengan cepat saat dilihatnya Lalisa hendak menyebrang jalan bersama dengan pejalan kaki lainnya.

"Kali ini kau akan tahu bagaimana rasanya kehilangan, Jiyong. Kau akan tahu bagaimana rasanya kehilangan sesuatu yang begitu kau cintai," ujar Kiko pelan, namun terdengar berbahaya.

Lalu-

BRAKK

-bunyi tabrakan terdengar keras hingga beberapa dari mereka yang melihat menjerit keras.

Suara keras itu begitu memekikan telinga. Tubuh Lalisa menghantam kap mobil dengan begitu keras. Para pejalan kaki yang melihat kecelakaan itu berteriak.

Lalisa tidak bergerak. Tubuh gadis itu bersimbah darah. Orang-orang menghampiri gadis itu, untuk memastikan jika Ia masih hidup dan bernyawa.

"Ambulance! Ambulance! Telepon ambulance!" seru seorang pemuda saat deru nafas Lalisa yang terdengar samar di telinganya.

* * *

Taehee berjalan cepat ke arah Jiyong yang tengah duduk di salah satu kursi VIP bersama dengan para anggota Big Bang dan beberapa orang terkenal lainnya- IU, Siwon dan Zion T.

"Maaf mengganggu," kata Taehee menginterupsi pembicaran Jiyong.

Jiyong meneliti ekspresi wajah Manager-nya, dahinya berkerut saat melihatnya. "Apa terjadi sesuatu, Hyung?"

Taehee menimbang, apakah pantas mengatakan berita buruk seperti ini di depan teman-teman Jiyong. "Katakan saja, Hyung," tukas Jiyong. Ia bisa menebak pikiran Taehee dengan tepat. "Siwon Hyung, Zion T dan IU sudah seperti keluarga bagiku. Bicaralah, ada apa?" katanya membuat IU dan Siwon mengangguk setuju.

"Lisa," ucap Taehee.

"Ada dengan Lisa, Hyung?" timpal Seungri yang baru saja kembali dari toilet dan berjalan menuju ke meja VIP itu bersama dengan Daesung.

"Lisa kecelakaan," ujar Taehee datar dan cepat.

Mata Jiyong terbelalak ngeri, dengan gerak cepat, ia bergegas menghampiri Taehee dan menyambar bagian atas lengan pria itu. "Kapan?" tanya Jiyong setelah bisa menguasai diri.

"Dua jam yang lalu," jawab Taehee setelah terdiam beberapa saat, ia berusaha bersikap setenang mungkin.

Jiyong melepaskan bahu Taehee, wajahnya terlihat sedikit terguncang. "Kecelakaan?" gumamnya pelan. "Ayo kita pulang!" seru Jiyong. "Dimana Lalisa sekarang?"

"Rumah sakit pusat Seoul," jawab Taehee.

"Ba-bagaimana keadaannya?" tanya Daesung dengan suara bergetar. Bagi Daesung, Lalisa lebih dari sekadar kekasih leader-nya. Gadis itu sudah seperti adik baginya.

"Kepolisian tidak melaporkan detail lengkapnya," sahut Taehee. "Kita harus bergegas kembali ke Seoul untuk mengetahuinya."

"Kalau begitu kami pulang, Hyung, " Jiyong berbalik dan mengulurkan tangan, menjabat tangan Siwon.

"Aku turut prihatin, Jiyong." Siwon menepuk pundak Jiyong, simpati.

"Kami juga ikut pamit, kami akan melihat kondisi Lalisa," Seunghyun menimpali, sementara Yongbae mengangguk setuju.

"Kami pamit," kata Jiyong pamit pergi.

Di tempat lain, Chae-young sedang menyuapi Ibunya saat telepon genggamnya bergetar, menandakan ada panggilan masuk.

"Sebentar ya, Eomma. Ada yang menelepon," ujarnya kemudian menyambar telepon genggamnya yang tergeletak di atas meja di samping tempat tidur Nyonya Park.

Bad Romance (JILICE) Happy Ending VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang