PART 2 - Jelly Bean

383 49 4
                                    

Cinta bermula dari rasa kagum yang berterusan.
-Hanna Griselda

Chapter 2. Jelly Bean

******

Masa putih abu-abu adalah masa yang paling indah bagi sebagian orang. Makanya tak jarang seorang remaja selalu menantikan masa-masa itu. Tak jarang juga, masa abu-abu menjadi masa yang suram. Suram karena masalah akan selalu datang. semakin dewasa kita, semakin besar pula masalah yang menimpa.

Ini sama halnya dengan kehidupan Hanna Griselda. Gadis ini harus menjalani masa putih abu-abu tanpa dorongan dan kasih sayang keluarga. Namun, rasa semangat tak pernah sirna dari wajah putihnya.

Dengan senyum yang selalu terpancar dan kelakuan yang bisa diklaim sebagai seorang yang periang, Hanna bisa mempunyai banyak teman yang menyayangi dan siap membantu jika sedang kesusahan.

Hanna kini sudah sampai di sekolahnya. Sekolah swasta yang lumayan megah nan terkenal. Ia melangkahkan kaki jenjangnya di pintu gerbang. Kemudian menyusuri lapangan basket hingga tiba disebuah koridor. Ia berjalan kembali untuk sampai ke kelasnya, kelas XI IPA 1.

Tak sampai memakan waktu lama, beberapa cewek cantik berhambur menghampiri Hanna yang baru saja datang.

"Woy! Hantu! Yah, telat lo datangnya. Kemana dulu sih, lo?" Zizi, teman kelas sekaligus sahabat terheboh Hanna menepuk pundak Hanna sedikit keras.

"Njir!" Ucap Hanna meringis.

"Elah! Ditepuk si Zizi dikit doang meringis lo! Giliran tangan lo dihempas sama si batu es aja kuat," timpal Audi sahabat sekaligus teman sekelas Hanna yang paling heboh kedua.

"Tangan si Zizi sama tangan kak Agus itu beda." Ungkap Hanna.

"Beda apanya? Sama-sama kulit perasaan." Ucap Zizi yang ditimpal anggukan oleh Audi.

"Iya, sama-sama kulit. Tapi bedanya tangan kak Agus itu penuh cinta. Sedangkan tangan lo tuh penuh dosa!" Ledek Hanna sambil cengengesan.

"Hahaha benar juga," ucap Audi yang langsung kena terkaman Zizi.

"Sembarangan! Dosa apa tangan gue?" Zizi menantang.

"Lo gak inget yang waktu si Lea jatuh dari tangga, coba siapa yang masangin tali disana?" Hanna memojokkan.

Zizi gelagapan sambil menggaruk tengkuknya.

"Ya, gue sih. Tapi kan itu ide kita bertiga juga."

"Tetep aja. Yang masang tali kan bukan kita, iya gak, Han?" Timpal Audi bertanya kepada Hanna. Hanna tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya.

Zizi memutar bola matanya sebal. Sahabatnya ini memang selalu bisa menjatuhkan moodnya.

"Gitu amat sih kalian jadi temen!" Zizi cemberut.

"Gak dikasih tumpangan balik mampus lo, Di" lanjut Zizi menoleh kearah Audi.

"Hahaha...baperan banget sih, cuk!" Audi memainkan pipi gembul Zizi.

"Sakit bego!" Zizi makin cemberut dan melepas tangan Audi dari pipinya. Mereka hanya tertawa melihat penderitaan Zizi.

Dengan sebal, Zizi masuk kedalam kelas dan duduk dengan muka masih manyun. Hanna dan Audi ikut melangkah kedalam kelas dan memanggil Zizi setelah tawa mereka mereda.

"Terus aja ketawa!" Ucap Zizi manyun.

"Ck! Elahh.. kayak yang gak sering aja kita kek gini," ucap Hanna.

"Tau nih si Zizi, lagi PMS lo?" Ucap Audi yang dibalas putaran bola mata dari Zizi.

"Eh, Han. kabar si kak Bisma gimana? Dibuat sakit hati tuh cowok sama lo." Lanjut Audi.

HANNA ( End + Completed )✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang