Apapun rintangan hidup, ikuti alurnya, nikmati prosesnya. Tuhan tau kapan kamu bahagia.Chapter 25. Hari pertama
______________________________________"Tanggung jawab!" Titah Agustian nampak serius berbicara dengan pacar barunya kini. Ia menatap intens cewek yang tengah ia ajak bicara tepat di depan matanya.
Hanna mengernyitkan dahinya kaget. Pasalnya ia sama sekali tidak merasa ada yang mesti ia tanggung jawabi kepada Agustian.
"Tanggung jawab? Tanggung jawab apa?" Ucap Hanna semakin bingung.
Seketika Agustian mengeluarkan satu kotak makanan imut dari saku hoodie-nya. Ia berikan kotak makanan itu kepada Hanna dengan ekspresi wajah membingungkan.
"Itu punya gue, sini!" Ucap Hanna seraya mengambil kotak makan itu dari Agustian.
"Tanggung jawab, karena gue udah ketagihan sama pancake buatan lo." Agustian berucap dengan penekanan di setiap kata-katanya.
Semburat merah dan cetakan bulan sabit langsung muncul di wajah mungil Hanna. Ia begitu lucu dengan rasa salah tingkahnya di depan Agustian.
"Kode?" Hanna memancing.
"Kode apa?" Agustian balik bertanya.
"Iya kode. Kode supaya gue buatin pancake setiap hari buat lo." Ucap Hanna kemudian.
"Emm...bisa jadi. Apalagi cream vanila." Agustian seperti menimbang-nimbang sesuatu.
"Mau aja," Hanna sok jual mahal.
"Lo ternyata lebih peka dari yang gue kira,"
"Hem, apa sih yang gak gue peka dari lo. Lo ngedip aja, gue peka kok." Jelas seraya menunduk malu.
"Oh, ya? Coba ini artinya apa?"
Kemudian Agustian mengedipkan matanya dua kali, terus membulatkan bola matanya. Dimata Hanna, itu nampak lucu sekali. Sehingga membuat dia tak henti-henti menyunggingkan senyumnya kepada Agustian.
"Ayo apa artinya?" Tanya Agustian setelah beres mempraktekan hal lucu itu.
Bukannya menjawab, Hanna malah bengong sendiri dan tak mengalihkan pandangannya dari mata Agustian.
'Tuhaaan, kenapa jelly Bean gue semanis ini.' Hanna terus memuja-muja Agustian dalam hatinya.
"Tebak, Hanna!" Agustian membuyarkan Hanna yang masih dalam keadaan melamun.
"Eh, sorry sorry! Apa tadi?" Hanna membenarkan anak rambutnya guna mengalihkan rasa salah tingkah yang disebabkan kekasih barunya itu.
"Ayo! Katanya gue ngedip pun lo peka," ujar Agustian berkacak pinggang.
"Lah, emangnya ekspresi tadi ada artinya?" Hanna bingung sendiri.
"Itu artinya gue lagi bilang males sama Asya, kalo dia lagi minta sesuatu," jelas Agustian.
Hanna terkekeh sendiri dengan sikap pacarnya. Ternyata Agustian sangat konyol jika sudah dekat dengannya. Agustian menyadari itu. Ia langsung mengekspresikan wajah dinginnya kembali.
![](https://img.wattpad.com/cover/228888708-288-k275549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA ( End + Completed )✅
Novela JuvenilTAHAP REVISI Ketika perjuangan Hanna tak pernah dihargai. Tapi ia tak berhenti berjuang, di sanalah hukum karma yang akan bertindak. Agustian Lionel Martha. Cowok dingin dengan segudang pesona ini, pernah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintainy...