Part-20 Akur

144 20 0
                                    

Bisma tengah berjalan menyusuri koridor sekolah sendirian. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan ketika berjumpa dengan Lia nanti. Atau apakah Lia sudah menceritakan semuanya kepada Yuan. Dan bagaimana nasib persahabatannya?

Bugghh

Suara pukulan keras menyadarkan Bisma dari semua lamunannya. Ia terhuyung kesamping menabrak dinding kemudian tersungkur kelantai dengan lemas.

"Apa maksud lo, nyatain cinta sama pacar gue, hah?!" Ucap Agustian dengan segala kemarahannya.

Bisma mencoba membuka matanya perlahan menahan semua rasa sakit.

"Brengsek lo!" Ucap Agustian yang mulai menghampirinya dan melayangkan pukulan maut tepat di bibir Agustian hingga mengalir darah segar dari sudut mulutnya.

Bisma tak angkat bicara. Ia seakan pasrah dengan semua perlakuan Agustian kepadanya. Ia merasa bahwa ia memang bersalah, tapi apa pantas ia di pukuli seperti ini.

"Mulai sekarang, lo bukan sahabat gue lagi!" Agustian melangkah meninggalkan Bisma yang terkulai lemas di lantai yang begitu dingin.

Ia memegangi perut dan bibirnya yang terus merasakan rasa sakit yang mendalam. Bisma menahan sakit sendirian, dan merintih sendirian.

Disaat terluka seperti ini, tiada satu orang pun yang perduli terhadapnya. Itu membuat hati Bisma semakin sakit dan pedih.

Bisma mulai menyadari sesuatu dalam dirinya. Kenapa ia selalu berbuat baik, sementara semua yang ia lakukan tidak pernah mendapat balasan yang setimpal.

Mulai dari kejadian itu, Bisma berubah. Keperibadiannya sangat jauh beda dari sebelumnya. Ia berlaku kasar, membolos dan suka melanggar hukum.

Bisma merasa menjadi baik itu malah membuatnya jauh lebih menderita. Ia sia-sia pernah berbuat baik karena jadi apapun dirinya tidak pernah ada yang peduli.

Sementara Agustian dan Lia, hubungannya masih baik-baik saja. Sampai kelulusan pun datang.

"Kamu dapet nilai C lagi, Gus?" Tanya Lia dengan penuh selidik.

"Iya, maafin aku ya. Aku gak bisa buat kamu seneng." Agustian pasrah.

"Kalau kamu nurut apa kata aku, kamu pasti tidak mendapat nilai C, Gus. Kamu emang gak pernah berniat buat nyenengin aku."

"Sayang, please. Jangan gitu. Aku udah berusaha dapet segini."

"Udahlah, aku capek dengan semua sikap kamu. Kamu pernah janji sama aku bakal dapet nilai yang bagus. Tapi apa, kamu cuman janji-janji aja."

"Iya buat kedepannya aku janji bakal lebih giat dari sebelumnya."

"Telat! Kesabaran aku udah lama abis gara-gara kamu sering bolos dan males-malesan. Katanya kamu siap dengan konsekuensi pacaran sama aku, tapi apa? Kamu ngecewain aku, Gus. Aku gak suka cowok males-malesan, apalagi harus dapet nilai yang rendah dibanding aku." Ucapan Lia berhasil membuat Agustian menohok.

Di depan Lia, apapun itu harus sempurna. Dan Agustian hanyalah manusia yang terlahir memiliki kekurangan sama seperti manusia pada umumnya.

"Iya aku minta maaf, Li. Aku mohon!"

"Aku mau pergi ke London. Aku mau nerusin pendidikan aku disana. Aku harap kamu bisa menjadi lebih baik. Sebelumnya, aku nolak buat nerima tawaran dari papah aku ini. Tapi semenjak kamu ngecewain aku, aku gak bisa lagi bersama sama kamu."

Agustian semakin terhenyak dengan semua perkataan Lia. Apakah hanya ia mendapat nilai C, Lia tega meninggalkannya.

"Li, apa cuman gara-gara itu, kamu ninggalin aku? Aku bukan dewa, Li! Ngertiin aku!" Agustian memegang pundak kekasihnya itu.

HANNA ( End + Completed )✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang