Inginku mempertahankanmu, maka akan kulakukan apapun itu asal kamu tetap bertahan.
-Hanna Griselda*************
"Siapkan sarapan buat kami." Ucap seseorang datar dan berbicara dari jauh.
Hanna menoleh ke belakang dan mendapati Alfan yang sudah siap dengan pakaian kerjanya. tongkat yang membantunya berjalan tetap setia bertengger disampingnya.
Hanna menampilkan senyum ramah kepada abangnya yang sedang menatap canggung terhadapnya.
"Iya," ucap Hanna kembali senyum.
Alfan melangkahkan kakinya ke meja makan tanpa seulas senyum pun dari bibirnya.
Suasana terasa canggung setiap hari. Apalagi sekarang setelah perginya bi Suni, rumah ini tampak mencekam dan menakutkan.
Selesai memanggang roti, Hanna langsung membawanya ke meja makan dengan beberapa selai.
Hanna menyimpan roti itu di depan Elvina dan Alfan. Ia kembali ke dapur bak pembantu kepada tuannya. Elvina tidak menatap sedikitpun kearah Hanna, Alfan pun sama.
Hanna tersenyum canggung sebelum meninggalkan meja makan.
Hanna mengambil tas punggungnya dan berniat secepatnya pergi dari rumah bak neraka ini.
Hanna menghela nafas panjang ketika pintu rumah berhasil ditutup. Ia memejamkan matanya sebentar untuk menghirup semangat.
"Semangat!" Ucapnya kembali tersenyum.
Ia menaiki sepedanya dan keluar dari pekarangan rumah. Ia mulai mengayuh perlahan di pinggir jalan.
Tet..tet...
Suara klakson mobil dari belakang mengganggu konsentrasi Hanna yang sedang mengayuh sepeda.
"Duh siapa sih, berisik banget!" Ucapnya tetap fokus mengayuh sepeda.
Tet..tet...
Bunyi klakson itu terus berbunyi tak berhenti. Dengan kesal, Hanna memberhentikan sepedanya dan menoleh kebelakang.
Tiba-tiba seseorang dari kaca kemudi mengeluarkan kepalanya dengan senyum miring.
"Pagi honey!" Ucapnya yang dibalas putaran bola mata malas dari Hanna.
"Ck, kenapa pagi-pagi gini gue harus berurusan dengan manusia iblis, sih?" Gumamnya pelan.
Bisma keluar dari mobil sambil merapikan baju sekolahnya dan bertengger disisi mobil menghadap Hanna.
"Apa lagi?" Ucap Hanna ketus.
"Wes, ketus amat sama pacar sendiri!" Ucapnya dengan senyum miring.
"Gue bukan pacar Lo!" Sarkas Hanna.
"Calon," ucap Bisma membuat Hanna mendelik.
"Gak akan!"
Bisma hanya tersenyum kecil dan terkekeh. Kemudian ia menghampiri Hanna yang masih di sepedanya. Bisma memegang setir sepeda dan otomatis mereka berjarak dekat.
Hanna sangat merasa takut di posisi seperti ini. Tapi Bisma tak henti-hentinya tersenyum miring.
"Hari ini, lo pergi ke sekolah bareng gue," ucapnya sensual tepat di telinga Hanna.
Dengan seketika, Hanna menjauh dari tubuh Bisma dan melepas sepedanya.
"Gak mau!" Ucap Hanna tegas.
Bisma hanya mengulum senyum ketika Hanna menjauh dan terlihat takut kepadanya.
"Lo bisa gak sih berhenti senyum kek gitu!" Sarkas Hanna semakin membuat Bisma tak tahan buat tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/228888708-288-k275549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA ( End + Completed )✅
Novela JuvenilTAHAP REVISI Ketika perjuangan Hanna tak pernah dihargai. Tapi ia tak berhenti berjuang, di sanalah hukum karma yang akan bertindak. Agustian Lionel Martha. Cowok dingin dengan segudang pesona ini, pernah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintainy...