Manusia itu tidak ada yang jahat. Mereka yang berbuat kesalahan, mungkin dia pernah baik, tapi di sia-siakan.
_________________
"Apa salah satu dari kalian adalah keluarganya?" Tanya seorang dokter yang keluar dari ruangan dimana Hanna ditangani.
Bisma, Audi dan Zizi menggeleng.
"Kalian bisa hubungi keluarganya?"
"Kami gak punya nomor keluarganya, dok." Jawab Audi.
"Memangnya ada hal yang serius?" Bisma penasaran.
"Pasien mengalami luka yang serius. Bagian kepalanya kena benturan sangat keras sekali. Ditambah__"
Sang dokter menggantungkan kalimatnya. Ia seperti hendak mengungkapkan kejanggalan yang dialami Hanna.
"Kenapa, dok?" Bisma penasaran dan cemas.
"Pasien sepertinya sudah lama mengidap penyakit tumor ganas di kepalanya. Ini sudah parah sekali. Harus dilangsungkan operasi hari ini juga." Jelas dokter tersebut.
Ketiga temannya itu nampak kaget mendengar penuturan dokter tersebut. Sejak kapan Hanna punya penyakit berbahaya? Kenapa ia tidak memberitahu hal ini?
"Selama ini gue gak pernah tau Hanna punya penyakit." Sesal Audi prustasi.
Bisma segera masuk keruangan Hanna. Ia akan memastikan calon pacarnya baik-baik saja.
Audi dan Zizi ikut masuk mengikuti Bisma dibelakangnya.
Hanna terbaring lemas di ranjang rumah sakit. Matanya tertutup sendu. Alat penopang hidup, terpasang di setiap inci tubuhnya.
Bisma menyentuh rambut Hanna dan mengelusnya lembut. Ia memerhatikan wajah Hanna yang nampak sendu.
"Gue yakin lo sembuh. Orang-orang bilang, lo cewek paling kuat." Ucapan Bisma berhasil membuat Audi dan Zizi meloloskan air matanya.
"Gue gak bisa liat si Hanna lama-lama. Gue gak kuat." Zizi memalingkan mukanya dari Hanna.
Audi mengusap kasar wajahnya. Ia prustasi melihat teman dekatnya kini tengah terbaring lemas di ranjang rumah sakit.
"Kenapa lo gak pernah cerita penyakit lo ke gue? Meskipun gue gak penting buat lo, tapi gue peduli banget sama lo, Hanna. Lo harus tau itu." Lagi-lagi Bisma berbicara sendiri.
Sementara Audi dan Zizi hanya diam saja. Air mata mereka tak mampu dibendung. Ingin sekali ia menjerit dan memarahi Hanna. Kenapa cewek itu selalu merahasiakan tentang ia pada mereka.
"Gue mau kerumah Hanna. Gue mau bilang ke kakaknya kalau Hanna lagi gak baik-baik aja." Ucap Bisma.
"Iya kak. Biar gue sama Zizi jagain Hanna disini."
Bisma menatap sebentar wajah Hanna sebelum pergi. Setelah itu, ia langsung keluar dari rumah sakit hendak menuju rumah Hanna.
___________
Wajah Agustian nampak masam dan tidak bersemangat. Kini disebuah basecamp tempat mereka biasa bersenang-senang, nampak sunyi.
Ketiga insan itu nampak tidak ada topik untuk memulai obrolan.
Mereka sibuk dengan ponsel mereka masing-masing.
Tiba-tiba ponsel Jhon berbunyi. Menandakan panggilan masuk.
"Hallo Al!" Ucapnya menyapa orang diseberang sana.
"Jhon, kamu dimana?"
"Basecamp. Kenapa?"
"Aku mau ngomong satu hal sama kamu, tentang Lia." Alena nampak begitu serius di telepon.
Ketika mendengar nama Lia, Jhon dan Agustian saling menatap.
![](https://img.wattpad.com/cover/228888708-288-k275549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA ( End + Completed )✅
Fiksi RemajaTAHAP REVISI Ketika perjuangan Hanna tak pernah dihargai. Tapi ia tak berhenti berjuang, di sanalah hukum karma yang akan bertindak. Agustian Lionel Martha. Cowok dingin dengan segudang pesona ini, pernah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintainy...