Chapter 5. Pertandingan basket
*******
Sekolah menjadi sangat riuh ketika satu kabar menggemparkan para penghuninya. Sebuah kabar itu adalah pertandingan bola basket yang akan di selenggarakan seusai pembelajaran hari ini.
Yang lebih menghebohkan, yang akan bertanding adalah tim Agus cs dan tim Bisma cs. Kedua tim ini selalu saling mengalahkan satu sama lain. Tidak pernah sekali pun mereka akur, dalam hal apapun.
"Lo pasti nonton, kan?" Zizi.
"Iyalah. Masa jelly bean-nya tanding dia gak nonton." Serobot Audi.
"Tau aja," Hanna nyengir.
"Ya udah yuk, ngantin!" Ucap Zizi sambil berdiri.
"Gue gak laper, duluan aja!" Hanna membuka buku novelnya.
"Yakin nih gak mau ikut? Bisa jadi ada si es batu loh disana," ucap Audi.
"Emang iya?"
"Mungkin."
Hanna menimbang-nimbang kembali keputusannya. Tapi ia tetap menggeleng. Entah kenapa, saat ini ia ingin sendiri.
"Enggak. Kalian aja," lanjut Hanna kemudian.
"Oke! Yoo!" Ucap Zizi dan audi ikut melangkahkan kaki keluar kelas.
Suasana kelas menjadi sepi, itu membuat Hanna fokus membaca novel kesayangannya. Bukannya ia tidak mau ke kantin, tapi uang jajannya kini harus ia tabungkan sedikit-sedikit untuk membeli kado ulang tahun Agustian di bulan mendatang.
Hanna jadi senyam senyum mengingat ia akan memberikan suatu hadiah kepada pujaan hatinya. Ia sudah tidak sabar, pasti Agustian akan menyukai hadiah pemberiannya.
"Mikirin gue?" Ucap seseorang tiba-tiba membuyarkan lamunan Hanna.
Bisma berdiri tepat di daun pintu sambil melipatkan kedua tangannya di bawah dada. Dengan senyum smirknya, ia bersandar kearah samping menimbulkan pesona cool-nya.
Sudah menjadi kebiasaan, Bisma selalu muncul dimanapun kapanpun dalam kehidupan Hanna.
Hanna mendelik kearah samping membelakangi arah Bisma. "Kepedean" gumamnya.
Bisma berjalan kearah meja Hanna dengan kedua tangan di saku celananya. Merasa ada yang mendekatinya, Hanna mulai gugup. Bukan gugup karena cinta, tapi karena takut Bisma berbuat yang tidak-tidak terhadapnya.
"Gak perlu dipikirin kok, pacar lo ini selalu baik-baik aja," Bisma tersenyum senang.
"Jijik anjir!" Umpat Hanna pelan. Bisma malah membalasnya dengan senyuman yang tak henti-hentinya ia tampilkan.
"Lo tau kan hari ini ada tanding basket?" Ucapnya tepat di dekat telinga Hanna. "Iya,tau." Ketus Hanna.
Hanna mendorong dada Bisma agar lebih jauh dari tubuhnya. "Bisa gak, jangan deket-deket." Lanjut Hanna yang masih mendorong tubuh Bisma. Namun nihil, Bisma tidak juga menjauh darinya.
Tenaganya terlalu lemah hanya untuk menjauhkan Bisma dari tubuh mungilnya. "Gue mau, nanti lo nyemangatin gue, bukan nyemangatin tim Agustian!" Bisma berucap penuh penekanan tepat di daun telinga Hanna.
"Dih! Amit-amit, gue siapanya lo?" Hanna cuek.
"Calon pacar gue!" Ucapnya berdiri tegak tepat di depan Hanna.
"Ngawur!" Hanna melipatkan kedua tangannya.
"Lo gak yakin gue bisa dapetin lo?"
"Bukan nggak lagi, gue ga bakal jatuh cinta sama orang kayak lo!"
![](https://img.wattpad.com/cover/228888708-288-k275549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HANNA ( End + Completed )✅
Teen FictionTAHAP REVISI Ketika perjuangan Hanna tak pernah dihargai. Tapi ia tak berhenti berjuang, di sanalah hukum karma yang akan bertindak. Agustian Lionel Martha. Cowok dingin dengan segudang pesona ini, pernah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintainy...