Yang paling menyakitkan dari mencintai adalah ketika tidak dihargai dan ditinggalkan
-----
Selama pelajaran di kelas Acha tidak bisa konsen terhadap pelajaran yang dijelaskan. Pikirannya kembali melayang kepada kejadian beberapa menit lalu. Apa sebenarnya yang terjadi pada Galaksi? Siapa gadis itu? Apa Galaksi selingkuh?
Ia sungguh tak habis pikir dengan Galaksi. Apa maksud dari semua ini? Ini benar-benar harus diselesaikan hari ini juga. Ia tak ingin berpacaran dengan laki-laki yang juga membagi hatinya. Meski masih seumur jagung hubungan mereka, tyang namanya perasaan tetap perasaan.
Bel istirahat pun berbunyi. Acha bergegas menuju kelas Galaksi. Ia harus selesaikan masalah ini hari ini juga. Suasana sekolah mulai ramai karena semua siswa mulai berhamburan keluar kelas dan menuju kantin.
Sesampainya di kelas Galaksi, Acha menghampiri Galaksi dan mengajaknya ke taman belakang sekolah. Di sana memang sepi, jarang ada siswa yang ke sana. Hanya siswa tertentu saja yang berani ke sana.
Mereka duduk disebuah kursi panjang pojok taman. Suasana hening, Acha sangat gugup untuk berbicara masalah tadi. Sedangkan Galaksi hanya diam saja. Acha menghembuskan napas dengan berat.
"Galaksi, Acha mau ngomong sama kamu. Sebenarnya apa makaud kamu berbuat itu? Kamu tahu? Yang kamu lakukan secara tidak sengaja telah membuat goresan kecil di hati Acha. Acha gak bisa pacaran sama orang yang hatinya telah terbagi. Sekarang Acha mau tanya. Galaksi pilih aku atau dia?" tanya Acha.
Galaksi masih terus diam, entah ia harus menjawab bagaimana. Ia sama sekali tidak ingin Acha meninggalkannya. Namun ia juga harus melakukannya, ia tak ingin suatu saat nanti Acha merasakan luka yang lebih besar dari ini. Galaksi hanya bermaksud untuk membuat Acha lebih dewasa dan mulai terbiasa tanpanya.
Tapi, perkiraan Galaksi benar. Ia sudah mengira, bahwa Acha akan berbicara seperti ini padanya. Ia hanya bisa pasrah atas keputusannya. Entah bagaimana harinya setelah tak bersama Acha.
"Oke, kamu diam berarti Acha anggap kamu lebih memilih dia. Mulai sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa. Kamu bebas dekat dengan siapa saja. Tapi ingat Galaksi, hati perempuan itu sangat mlah keras. Ia mudah retak dan hancur begitu saja. Jika sudah seperti itu, tidak ada yang bisa diperbaiki lagi kecuali kembali membuatnya merasa utuh. Oleh karena itu, jangan pernah lagi kamu menggores luka yang sama di hati yang lain. Kamu tahu apa yang lebih menyakitkan dari mencintai? Yaitu ketika tidak dihargai dan ditinggalkan." ucap Acha sambil menahan tangisnya.
Ucapan Acha barusan, bagaikan pisau yang menusuk Galaksi begitu dalam. Jantung Galaksi berdebar begitu kencang. Galaksi sudah tahu, jika hal ini akan terjadi. Ia harus terima segala konsekuensinya, termasuk putus dengan Acha.
"Oh iya. Masalah Bu Hana kamu tenang aja. Aku masih akan sering ke rumah untuk mengunjunginya. Yaudah, Acha pamit mau ke kelas." ucap Acha yang kemudian beranjak meninggalkan Galaksi.
Namun, Galaksi menahannya. Ia menggenggam tangan Acha dan membuatnya jatuh dalam pelukannya.
"Makasih dan maaf. Mungkin kata itu tidak cukup untuk mengobati hati lo. Tapi, suatu saat nanti lo akan tahu seberapa sayang gue sama lo dari luka yang udah gue kasih sama lo. Semoga lo bahagia dengan keputusan lo. Satu pesan dari gue, jangan pernah nangis lagi. Cukup gue aja yang udah buat lo nangis. Maaf, Natasha." ucap Galaksi.
Acha tak kuasa menahan tangisnya. Ia menangis sepuasnya di dada Galaksi. Ia mendengar jantung Galaksi yang berdebar begitu kencang. Acha memluknya begitu erat, begitu juga dengan Galaksi. Mereka sama-sama tidak ingin kehilangan satu sama lain.
Namun, mereka harus segera mengakhirinya. Setelah cukup lama berpelukan dan Acha mulai tenang, Galaksi melepaskan pelukannya dan mencium kening Acha.
"Asal lo tahu, gue sayang banget sama lo. Gue gak akan pernah melakukan suatu hal yang berdampak fatal tanpa alasan. Tapi gue minta maaf sama lo, gue gak bisa jelasin apa alasannya. Lo akan tahu sendirinya saat waktunya sudah tepat. Makasih untuk waktu dan kebahagiaannya selama ini. Semoga lo bahagia, I love you, Natasha." ucap Galaksi.
Sesaat kemudian, Galaksi menghapus air mata Acha dan pergi meninggalkannya sendirian. Acha masih bingung dengan perkataan Galaksi. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"I love you too, Galaksi." balas Acha sambil terisak.

KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
FanfictionIni bukan cerita badboy atau badgirl. Cerita ini lebih menitikberatkan pada kepada sifat seseorang yang terkenal dingin layaknya es. Dan pada akhirnya, laki² itu luluh hanya karena cewek manja yang menggemaskan masuk ke dalam kehidupannya. Ayo simak...