Kebahagiaan Sesungguhnya

121 12 0
                                    

Kebahagiaan yang sederhana memang lebih berkesan


-----

Mentari pagi menyelinap ke kamar Galaksi. Pagi ini terlihat sangat cerah, sedangkan Galaksi masih asyik bercemgkrama dengan selimutnya. Galaksi menggeliat pelan saat sinar matahari membangunkannya.

Dia pun langsung bangun dan bergegas untuk mandi. Hari ini Galaksi bersemangat karena dia akan bertemu dengan bintang kejoranya. Setelah bersiap-siap, Galaksi bergegas pamit dan berangkat ke sekolah.

Namun, sesampainya di kamar Bu Hana, beliau tidak ada. Galaksi panik dan mencari di mana ibunya berada. Saat Galaksi ke taman belakang, hati Galaksi merasa tenang. Perlahan ia menghampiri ibunya untuk berpamitan.

"Bunda, Galaksi berangkat sekolah dulu ya." pamit Galaksi.

Bu Hana berbalik menatap Galaksi. Tanpa aba-aba, Bu Hana memeluk Galaksi dengan penuh kasih sayang.

"Hati-hati ya, Sayang." ucap Galaksi.

Galaksi diam tak bergerak. Ini sungguh seperti mimpi. Setelah sekian lama Galaksi menanti, akhirnya penantian itu tiba juga.

"Bunda, Galaksi gak mimpi kan?" tanya Galaksi.

"Enggak kok, hati-hati di jalan ya. Eh, jangan lupa ajak Acha ke sini. Bunda mau masak buat kalian."

"Iya, Bun. Kalau gitu Galaksi pamit dulu ya."

Sungguh hari yang benar-benar indah. Ibunya telah kembali seperti dulu.  Galaksi sudah tidak sabar untuk berbagi kebahagiaan dengan Acha.

Sesampainya di sekolah, Galaksi langsung mencari gadis itu. Beruntungnya Acha sudah sampai di kelasnya.

"Pagi Acha." sapa Galaksi.

"Pagi, Galaksi. Tumben nih, lagi seneng ya?" tanya Acha.

"Iya, Cha! Pokoknya nanti pulang sekolah lo ikut ke rumah gue ya!" ajak Galaksi.

"Beneran? Yey, aku udah kangen sama Bunda."

"Oke, kalau gitu gue ke kelas dulu. Semangat belajar, sampai ketemu nanti." ucap Galaksi yang langsung meninggalkan kelas Acha.

Acha pun ikut bahagia saat melihat Galaksi bahagia. Baru kali ini Acha melihat Galaksi sebahagia ini. Acha harus bisa mempertahankan senyum itu untuk selalu mekar di wajahnya. Acha tidak mau melihat Galaksi sedih. Acha pun kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.

-----

Mereka berdua telah sampai di rumah Galaksi. Terlihat wanita paruh baya yang telah menunggu kedatangan mereka sedari tadi.

"Assalamu'alaikum, Bunda." salam Galaksi dan Acha.

"Wa'alaikumussalam. Akhirnya kalian datang juga. Yuk kita makan!" ajak Bu Hana.

Mereka pin beranjak menuju meja makan. Suasana keluarga kembali tercipta. Seperti terlihat ibu dan kedua anaknya yang hidup rukun. Meski dengan cara yang sederhana, mereka sudah cukup terlihat bahagia.

"Bunda ingin, suatu saat nanti kita menjadi keluarga kecil yang sangat bahagia dengan anak-anak kecil yang imut dan lucu."  ucap Bu Hana.

Galaksi dan Acha tersedak. Mereka menatap satu sama lain. Hingga akhirnya mereka bertiga saling berpelukan.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang