Sarkas

289 24 0
                                    

Kau tahu es? Benda dingin yang bisa membunuh siapapun yang tak tahan akan suhunya. Itu seperti kamu, dengan sikapmu yang seperti es, tanpa sadar kamu bisa membunuh seseorang secara perlahan tanpa kau menyadarinya.

---

"Baik, dari materi yang saya sampaikan tadi apa ada yang ingin bertanya?" tanya Pak Heru, guru matematika yang terkenal sangat galak.

​Suasana di dalam kelas terlihat sangat membosankan. Semua murid memang melihat ke arah guru yang sedang menjelaskan. Namun, pikiran mereka entah melayang kemana. Sama seperti Acha. Ia sedang melamun, mengingat pertemuan pertamanya dengan seseorang yang sangat terkenal di sekolahnya. Dia, Galaksi. Menurut cerita yang dia dengar, Galaksi mempunyai panggilan 'Galak'. Sama seperti namanya, cowok itu memiliki kepribadian arogan, emosional, dan tidak suka jika ketenangannya diganggu. Namun, sifat itulah yang membuat semua cewek di sekolah ini sangat mengaguminya. Bahkan, tak jarang juga banyak yang mengutarakan perasaan mereka secara langsung. Dan cowok itu hanya bersikap acuh tak acuh.

​Saking asyiknya memikirkan Galaksi, tak sadar jika seluruh murid di kelas sedang melihat ke arahnya.

"Natasha!" teriak Pak Heru.

"Hah? Iya, Pak? Ada apa?" tanya Acha gelagapan.

"Apa kamu bilang? Ada apa? Dari tadi saya sibuk menjelaskan materi sampai mulut saya berbusa tidak kamu dengarkan?" sentak Pak Heru.

"Eh, emmm... Maaf, Pak!" jawab Acha.

"Tidak ada kata maaf. Sekarang kamu ke lapangan hormat bendera! Sekarang juga!" perintah Pak Heru.

"T-tapi, Pak?" ucap Acha.

"Tidak ada tapi-tapian! Apa mau hukumannya saya tambah?" ucap Pak Heru.

"E-enggak, Pak. Kalau gitu saya permisi." ucap Acha dengan lesu sambil melangkahkan kaki menuju lapangan.

Acha pun melangkahkan kakinya dengan gontai.

"Ah, gara-gara mikirin Galaksi gue jadi kena hukum. Dasar ya, tuh cowok bikin gue sial mulu!" gerutu Acha.

"Siapa suruh lo mikirin gue?" tiba-tiba terdengar suara cowok dari belakang Acha.

Acha terlonjak, dia pun langsung membalikkan tubuhnya. Dan betapa terkejutnya, jika cowok yang berbicara tadi adalah cowok yang barusan dia umpat.

"Apa? Kaget lo? Harusnya yang bilang gitu tuh gue! Gara-gara lo masuk di kehidupan gue, hidup gue jadi kena sial terus! Masih ada ya, cewek yang jenisnya kaya lo? Udah manja, bikin susah orang lagi. Heran gue sama orang tua lo!" sarkas Galaksi.

Plak...

​Tak terasa air mata Acha menetes secara perlahan. Dan tanpa sadar dia juga menampar Galaksi. Mungkin ini baru pertama kali untuk Galaksi.

"Jaga ya mulut lo! Gimana bisa cowok gak punya sopan santun kaya lo bisa masuk di sekolah elit kaya gini? Lo main sogok? Denger ya, yang ada itu lo yang bikin hidup gue menderita. Dasar cowok batu!" umpat Acha yang kemudian meninggalkan Galaksi.

​Galaksi terkejut mendapatkan tindakan demikian dari seorang cewek. Biasanya cewek akan tergila-gila jika bertemu dengannya, namun tidak untuk Acha.

"Cewek yang unik." ucap Galaksi.

GALAKSITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang