Look at Me, MAMA! ~ 1

13.2K 815 22
                                    

Fella Nandini Rizkina, gadis manis berwajah cantik nan imut. Gadis berhati baik yang ceria dan selalu bisa membuat orang sekitarnya merasa bahagia. Namun dibalik itu semua tak ada yang tahu bahwa di dalam hatinya ada sebuah luka yang menganga lebar. Luka yang tidak bisa Ia sembuhkan dan hanya bisa Ia sembunyikan dalam senyumnya.

Tak ada yang tahu bahwa Fella hidup dalam kekurangan. Bukan kekurangan harta, karena ayahnya adalah seorang pengusaha sukses yang kekayaannya mungkin bisa menghidupi keluarganya hingga 7 turunan, namun kasih sayang yang di berikan oleh keluarganya yang kurang. Atau mungkin sama sekali tak pernah dia dapatkan

Dia memiliki ayah bernama Adam Setya Nugraha. wanita cantik yang melahirkannya bernama Wida Ningsih Nugraha, dan satu orang anggota keluarganya yang lain adalah kakak laki-lakinya bernama Raka Pradipta Nugraha. Ada yang aneh?

Fella Nandini Rizkina, hanya dia yang tak memiliki nama marga seperti keluarganya yang lain. Bahkan nama indah yang ia miliki sekarang bukanlah pemberian dari kedua orang tuanya namun dari asisten rumah tangganya yang bernama Munah atau sering disebut Bi Mun. Miris bukan?

Fella tak pernah tahu apa yang yang membuat dirinya sebegitu tidak diinginkannya dalam keluarganya itu. Sedari kecil Ia diasuh oleh Bi Mun, ahh dia harus berterima kasih pada Bi Mun karena tanpanya mungkin dia sudah ada di panti asuhan.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya yang ke 17, seperti harapannya di tahun-tahun sebelumnya ia hanya ingin keluarganya menganggapnya. Hanya ingin mendengar ucapan selamat dari ayah, ibu, dan juga kakaknya. Namun harapan tinggalah harapan dia tahu pasti bahwa keluarganya bahkan tak tahu tanggal lahirnya.

Cairan bening itu akhirnya jatuh juga, dia sudah tidak bisa lagi membendungnya. Hidup seperti ini terlalu sulit untuknya. Dia hanya gadis remaja biasa yang ingin mendapatkan kasih sayang dari keluarganya. Setidaknya jika tidak bisa mendapatkan kasih sayang ia minta di akui. Sangat sederhana namun ia tak pernah mendapatkannya, karna terkadang sesuatau yang sederhana sangat sulit untuk didapat.

Fella nenegadahkan kepalanya sambil memejamkan mata, kedua telapak tangannya ia simpan di dadanya.

"Tuhan hari ini aku genap berusia 17 tahun, terima kasih atas semua yang telah kau beri selama ini. Maafkan aku yang selalu banyak meminta ini dan itu padamu. Namun satu hal yang tak pernah lupa untuk ku pinta, aku ingin orang tua dan kakakku menganggap ku ada."

Tiba-tiba pintu kamarnya di ketuk, dengan segera ia berdiri untuk membuka pintu dan tak lupa ia menghapus terlebih dahulu air matanya.

"ehh Bi Mun? Ada apa Bi?" ucapnya sambil tersenyum manis.

"ini Non Bibi bawa sesuatu buat Non, boleh Bibi masuk?" ucap Bi Mun dengan tangan yang ia sembunyikan di balik punggungnya.

"tentu saja Bi, ayo masuk." Fella masuk kekamarnya dan di ekori oleh Bi Mun di belakang.

Fella duduk di ranjang kecilnya dan dihadapannya berdiri Bi Mun. Lalu Bi Mun nenunjukan sesuatu yang disembunyikan di belakang punggungnya. Sebuah cupcake coklat dengan satu lilin kecil yang tertancap di atasnya.

Fella menutup mulutnya dengan air mata yang sudah meluncur bebas di pipinya.

"selamat ulang tahun yang ke 17 Non, semoga di umur Non yang sekarang bisa menjadi lebih baik lagi, semoga kehidupan Non menjadi baik setelah ini. Maaf Cuma ini yan bisa Bibi kasih ke Non. Soalnya Bibi belum gajihan mana sekarang tanggal tua lagi, jadi maaf ya Non" ucap Bi Mun panjang lebar kepada anak majikannya yang satu ini yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri.

"Bibi gausah minta maaf, seharusnya aku yang minta maaf, dari sejak aku lahir aku udah banyak ngerepotin Bibi. Gara-gara aku Bibi sering di marahin sama mamah, karena aku uang gaji Bibi jadi kurang. Aku minta maaf Bi, dan juga makasih karena kalau ngga ada Bibi aku mungkin udah gak ada di dunia ini lagi." kini Fella menangis di pelukan Bi Mun.

Look at Me, MAMA! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang