Maaf kalo masih banyak typo.
Jangan lupa vote dan comment juga.
Happy reading🎭🎭🎭
"Raka mau bicara sama Mama, sama Papa juga." Ucap Raka lalu berlalu menuju ruang keluarga.Dia duduk di sebuah sofa single yang ada di ruang keluarga, menunggu ibu dan ayahnya datang. Selang beberapa menit Wida dan Adam datang menghampiri Raka, mereka duduk di sofa depan Raka.
"Ada apa Raka, apa yang ingin kamu bicarakan malam-malam begini?" Tanya Adam yang memang tidak tahu apa yang terjadi, dia baru pulang sekitar pukul 9.
"Raka mau bawa Fella keluar dari rumah ini."
"Raka!"
"Bagus"
Ucap Wida dan Adam bersamaan.
"Dan Raka juga akan keluar dari rumah ini. Raka akan tinggal bersama Fella." Raka menarik nafas panjang. "Raka gak tega jika harus lihat Fella disiksa terus menerus oleh Mama." Lanjutnya.
"TIDAK!! Papa memang mau anak itu pergi tapi tidak dengan kamu." Sentak Adam yang tidak setuju dengan keputusan anaknya itu.
"Raka Mama mohon, jangan pergi. Mama gak bisa hidup tanpa kamu sayang. Mama mohon." Ucap Wida yang mulai menangis.
"Selama ini Papa membiarkan dia tinggal disini, berharap dia tidak menghancurkan keluarga kita. Tapi lihat sekarang anak itu menghancurkan kita perlahan. Mungkin benar dia memang harus pergi."
"Kalo Fella pergi dari rumah ini Raka juga akan pergi." Ucap Raka penuh dengan keyakinan.
"Sebenarnya apa yang membuat kamu begitu sayang pada anak itu?"
"Namanya Fella, dia punya nama Pa. Semua kakak pasti menyayangi adiknya. Dari dulu Raka selalu ingin menjaganya Dan setelah Raka melihat apa yang terjadi pada Fella, membuat Raka semakin ingin melindunginya. Bukan hanya melindunginya tapi juga membahagiakannya, semua manusia berhak bahagia, dan raka sudah berjanji pada diri Raka sendiri kalau Raka akan membahagiakan Fella apapun caranya. Meski harus kehilangan segalanya Raka akan lakukan." Pungkas Raka dengan sungguh-sungguh.
"Oke, jika itu mau kamu. Papa akan biarkan dia tinggal di rumah ini." Setelah mengucapkan itu Adam pergi dari ruang keluarga dengan membawa amarahnya.
"Tapi Raka akan tetap pergi." Ucap Raka dengan Lantang, Adam yang baru mencapai pintu seketika berbalik.
"Apa lagi masalahnya? Papa sudah membiarkan dia ada di Rumah ini seperti dulu, apa alasan kamu untuk tetap pergi?"
"Apa yang Raka ucapkan tadi kurang jelas? Raka gak mau kalo Fella terus menerus di siksa oleh Mama." Raka berbicara tanpa mengalihkan pandangannya dari Wida yang kini telah mwnangis tersedu-sedu.
"Jadi, masalahnya disini ada pada ibumu." Adam mengalihkan pandangnya pada Wida. "Semua ini akibat dari perbuatan anak harammu itu. Saya tidak mau tahu, kalau sampai anak saya keluar dari rumah ini kamu yang akan menerima akibatnya." Setelah itu Adam benar-benar meninggalkan ruangan itu itu tanpa menoleh kembali.
"Kamu dengar itu Raka, jika kamu pergi ayah kamu pasti akan menghukum Mama. Kamu tega membiarkan Mama menderita hanya untuk membela anak haram itu."
"Mah!! Berhenti panggil Fella anak haram. Inilah yang membuat Raka begitu yakin untuk membawa Fella keluar dari rumah ini."
"Kamu berubah Raka. Kamu sudah gak sayang sama Mama? Mama yang melahirkan kamu Raka."
"Raka gak berubah, hanya saja dulu Raka berpura-pura menjadi orang lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me, MAMA! ✔
Teen Fiction"Mama, lihat! Lukaku semakin parah." "Mama, aku ingin sembuh." "Mama, aku kedinginan. Aku ingin dipeluk mama." "Mama, jangan pukul aku lagi. Badanku sakit semua" "Mama, aku menyayangimu." ~~~ Fella, Seorang gadis berusia 17 tahun, tak pernah sekalip...