Hari berlalu begitu cepat. Tak terasa sudah 3 hari Fella dirawat di rumah sakit. Hari ini adalah hari kepulangannya. Satu jam yang lalu infusnya juga sudah dilepas oleh dokter.
Fella duduk diranjangnya memperhatikan Rizky yang sedang memasukan pakaian Fella pada tas. Karena hari ini hari minggu Rizky datang pagi-pagi sekali, membawakannya sarapan juga membantu Fella untuk membereskan barang-barangnya.
Setelah selesai dengan baju-baju Fella, dia beralih memasukan makanan yang berada di nakas kedalam kantung plastik, sisa-sisa makanan yang sudah tak bisa dia makan dia buang kedalam tong sampah yang tersedia di situ.
Jika bertanya kemana Raka, sudah lebih dari setengah jam Raka pergi bersama dokter yang memeriksa Fella terakhir kali. Dokter yang berbeda dengan dokter yang biasanya memeriksa Fella.
"Ada yang ketinggalan gak?" Tanya Rizky.
Fella menggeleng. Kini dia sudah merasa tak canggung dengan kehadiran Rizky. Selama 3 hari Rizky tak pernah sehari pun absen untuk menjenguk dan menjaganya membuat Fella terbiasa dengan kehadiran Rizky disisinya. Dia merasa nyaman.
"Kakak kamu kok lama banget ya?" Rizky duduk di kursi samping Fella dan mengeluarkan ponsel dari sakunya.
Fella menggeleng sebagai tanda bahwa dia tidak tahu.
"Besok kamu mau masuk sekolah?"
"Iya. Aku udah sering gak masuk."
"Gapapa lah kamu kan sakit, sekolah juga pasti maklum." Ucap Rizky tak menatap Fella dia sibuk dengan ponselnya.
"Aku gak mau ketinggalan pelajaran. Aku udah kelas 3 sebentar lagi ujian." Ucap Fella
Rizky mendongak, menatap Fella yang juga sedang menatapnya.
"Kamu ke sekolah suka dianter atau naik kendaraan umum?"
"Naik angkot."
"Kalo besok kamu mau sekolah biar aku jemput." Ucap Rizky yang mendapat gelengan dari Fella.
"Gak usah ky, aku udah banyak ngerepotin kamu."
"Aku udah bilang kan, semua yang aku lakuin untuk kamu gak akan buat aku kerepotan. Pokonya besok aku jemput jam setengah tujuh." Ucap Rizky tak terbantahkan.
Pintu terbuka, terlihat Raka memasuki ruangan dengan wajah yang sendu. Di tangannya tertenteng kresek putih berlogo rumah sakit.
"Kakak kok lama? Dokter bilang apa?" Tanya Fella saat Raka sudah berdiri disampingnya.
"Kakak sekalian tebus obat. Dokter cuma bilang kalo kamu harus melakukan chek up seminggu sekali." Raka tersenyum, mengusap rambut Fella. Bukan senyum tulus, lebih kepada senyum miris.
Rizky yang melihat itu, merasa ada yang aneh. Dia merasa jika ekspresi yang ditunjukan Raka menunjukan bahwa keadaan Fella tak baik-baik saja, namun dia mengenyahkan pikiran itu. Fella baik-baik saja. Dia akan sehat seperti biasanya.
"Barang-barangnya udah diberesin semua? Gak ada yang ketinggalan?" Tanya Raka menatap Fella dan Rizky bergantian.
"Yaudah sekarang kita pulang." Raka memberikan kresek berisi obat kepada Rizky.
Rizky menerimanya lalu memasukannya kedalam tas bersamaan dengan baju-baju Fella.
Raka membantu Fella turun dari Ranjang. Kakinya memang sudah tak sebengkak saat pertama kali, namun kakinya masih terasa sakit jika digunakan berjalan. Sama halnya dengan tangannya. Luka di telapak tangannya sudah mengering namun pergelangan tangannya tak kuat untuk mengangkat barang yang terlalu berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at Me, MAMA! ✔
Teen Fiction"Mama, lihat! Lukaku semakin parah." "Mama, aku ingin sembuh." "Mama, aku kedinginan. Aku ingin dipeluk mama." "Mama, jangan pukul aku lagi. Badanku sakit semua" "Mama, aku menyayangimu." ~~~ Fella, Seorang gadis berusia 17 tahun, tak pernah sekalip...