[ JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYA. JANGAN PADA SIDER OKE ]
Notes : buat kalian yang lupa alurnya, bisa baca ulang ya. Dan maaf bila ada kesalahan kata.
Happy reading!!
-- 🍁 --
Keesokan harinya, Jungkook bangun seperti biasa. Namun bedanya, pagi ini dia mendapat pesan penting dari Jimin. Yaitu, lokasi keberadaan Nayeon.Seokjin berhasil melacak IP address milik Nayeon. Sehingga dia mengetahui di mana letak posisi Nayeon sekarang.
Mendengar kabar bahagia itu pun, Jungkook tak tinggal diam. Dia akan segera bergegas untuk menyelamatkan kekasihnya.
"Tuan Jungkook sarapannya sudah siap."
Sebelum pergi, Jungkook pergi ke dapur untuk mengambil sarapannya.
"Maaf bi, hari ini aku tak akan sarapan. Bibi Min makan saja semuanya. Aku hanya akan ambil sandwich ini. Aku harus pergi bi."
Jungkook kembali bergegas menuju mobilnya. Sambil melipat lengan kemejanya. Dan menggigit sandwich di mulutnya. Jungkook terlihat seperti orang yang sibuk saat ini. Tentu saja, sibuk mencari keberadaan kekasih.
Drrrtt drrttt
Ponsel Jungkook berbunyi, ada panggilan masuk dari sahabat nya, Jimin.
"Haloo"
"Jeon, kau akan pergi sekarang?"
"Tentu saja aku tak akan menundanya."
"Apa aku harus pergi menemanimu?"
"Tak usah Jim. Aku akan pergi sendiri. Kau juga harus menemani Naeun kan."
"Baiklah kalo begitu berhati-hati lah Jeon. Ku berdoa untuk ke selamat mu. Dan semoga kau temukan Eunha."
"Ya, aku pasti akan menyelamatkan kekasihku."
"Oke, sampai jumpa Jeon. Aku tunggu kabar baiknya."
Bipp
Telepon pun terputus. Jungkook mematikan sambungan nya. Kemudian, dia melajukan mobilnya menuju lokasi yang di kirim Jimin.
"Ku mohon Tuhan bantu aku selamatkan Eunha."
.
.Pagi ini, Eunha terbangun dengan keadaan masih terikat di kursi. Gadis itu, terlihat kesakitan, karena sejak kemarin dirinya terikat.
Penampilan Eunha juga tidak rapih sama sekali. Dengan rambut yang acak acakan. Wajahnya yang pucat karena sejak kemarin dia belum mengisi perutnya. Nayeon tak membiarkannya makan. Sepertinya ucapan Nayeon ingin menyiksanya itu benar.
Eunha memejamkan matanya dan berdoa.
"Ku mohon Tuhan selamatkan aku."
Brakkkk
Seseorang datang membukakan pintu dengan keras. Tentu saja itu Nayeon. Karena tak pernah ada yang menemuinya, selain gadis itu.
Tapi hari ini berbeda, Nayeon nampak membawa nampan di tangannya. Ternyata nampan itu berisi beberapa makanan dan minuman.
Dengan malas, Nayeon menaruh nampan itu di hadapan Eunha.
"Hari ini aku sedang berbaik hati. Jadi makanlah" perintah nya.
Eunha tak membalas ucapannya. Dia tak mau jika dirinya harus di tampar lagi seperti kemarin.
"Tenang saja aku tak memasukan racun di dalamnya."
Eunha masih diam memandang Nayeon dan makanan yang Nayeon berikan.
"Kau masih tak percaya juga. Lihatlah aku akan makan ini." Nayeon mengambil sedikit makanan untuk dicicipi.
"Lihatlah aku tak mati karena ini. Jadi cepatlah makan jangan buat aku kembali menyiksamu."
Tapi Eunha masih saja diam memandang makanan yang Nayeon berikan. Dan itu membuat Nayeon kesal.
"Yakk Jung Eunha. Kau tak bisa mendengar ucapanku. Atau kau memang sudah tuli saat ini haa"
"Kau yang bodoh Nayeon. Bagaimana mungkin aku bisa makan jika kau tak melepaskan ikatan pada diriku."
Kali ini Eunha tak peduli bila Nayeon akan menamparnya lagi. Yang jelas gadis itu sangat geram dengan kelakuan Nayeon terhadap nya. Dia merasa diperlakukan layaknya anjing.
Nayeon tersenyum licik.
"Kau berani membalas ucapanku. Dan kau berani mengatai ku bodoh. Kau mencari gara-gara denganku dr. Jung."
Eunha memejamkan matanya. Dia siap bahwa Nayeon akan menamparnya kali ini. Bahkan mungkin akan lebih dari itu.
Tapi gadis itu tak merasakan sakit sama sekali. Dia bahkan merasakan dirinya merasa lebih baik sekarang. Tentu saja, karena ikatan Eunha sudah terlepas.
Eunha menatap Nayeon bingung. Mengapa gadis itu tak menamparnya dan malah membebaskan dirinya.
Apa ada setan yang merasuki Nayeon. Sehingga gadis itu berubah.
"Cepatlah makan. Aku malas berdebat kali ini." Ucap Nayeon. Dan gadis itu pergi meninggalkan Eunha sendiri.
Namun sebelum pergi gadis itu sempat melirik ke arah Eunha. Dia melihat Eunha yang makan dengan lahap. Tentu saja, Eunha sangat kelaparan karena belum makan dari kemarin.
Senyuman manis terukir di bibir Nayeon. Meskipun ada sesuatu di balik senyuman itu.
"Makanlah, aku tak ingin kau mati dulu. Karena aku memiliki rencana lain haha."
.
.TBC
JADI APA RENCANA NAYEON SELANJUTNYA?
MASIH PENASARAN DENGAN CERITA INI?
AYOK KOMEN DAN VOTE BANYAK BANYAK
BIAR AUTHOR TERCINTA SEMANGAT DONG
BUAT YANG BELUM FOLLOW AKU JANGAN LUPA FOLLOW YA.

KAMU SEDANG MEMBACA
MJDJ || Eunkook (END)
Romance[ BELUM REVISI] "Kalian sudah tau kan berita nya, bahwa Mr. Jeon menginkan seorang dokter yang siap mengurus nya sampai sembuh. Jadi hari ini saya akan memilih salah seorang dokter yang beruntung kali ini." "Sebelumnya siapa di sini yang ingin meng...